Friday, 9 November 2012

Selama Dua Hari Guatemala Dilanda 8 Kali Gempa


48 Nyawa Melayang Akibat Gempa 7,4 SR di Guatemala

Guatemala City - Sejak tanggal 7 sampai tanggal 8 November 2012 telah melanda wilayah Baratdaya Guatemala sebanyak 8 kali gempa bumi yang berawal dari gempa bumi  berkekuatan 7,4  skala Richter (SR) yang terjadi pada Rabu, (7/11) pukul 10:35:50 waktu setempat.

Menurut data yang diperolehTelukharunews dari Survei Geologi AS (USGS) gempa yang terjadi di lepas pantai Guatemala berada di kordinat 13,987° Lintang Utara, 91,965° Bujur Barat di kedalaman 41,6 km berjarak  24 km sebelah Selatan Champerico atau 56 km dari Baratdaya Retalhuleu, 61 km Baratdaya dari San Sebastian, Guatemala, dan 61 km dari Tenggara Suchiate, Meksiko yang kemudian diikuti oleh 4 gempa susulan berkekuatan 4,7 sampai 5,1 SR di hari yang sama. Sedangkan pada hari berikutnya (8/11) telah terjadi lagi 3 gempa susulan yang berkekuatan antara 4,5 sampai 4,9 SR.

Dampak gempa di Guatemala (EPA)
Sementara menurut kantor berita AFP seperti yang dilangsir oleh DetikNews, Gempa di Guatemala terus memakan korban jiwa. Sejauh ini dilaporkan 48 orang tewas dan sekitar 150 orang lainnya luka-luka. Selain itu, 23 orang masih hilang dalam gempa ini.

Gempa bumi ini juga dirasakan di negara tetangga mereka, yakni Meksiko dan El Salvador. Bahkan sempat memicu peringatan tsunami bagi wilayah pantai El Salvador. Gempa juga memaksa dilakukannya evakuasi sejumlah kantor, rumah dan sekolah .

"Kita berduka atas tewasnya 48 orang, jumlah tersebut masih bisa bertambah karena saat ini 23 orang dilaporkan masih hilang," ujar Presiden Guatemala Otto Perez usai mengunjungi lokasi bencana, seperti dilansir AFP, Kamis (8/11/2012).

Menurut Perez, sekitar 39 korban tewas tersebut berasal dari wilayah San Marcos yang terletak dekat perbatasan Meksiko, atau sekitar 250 km sebelah barat Guatemala City. Sedangkan 9 korban tewas lainnya berasal dari dua wilayah lainnya yang dihuni mayoritas etnis Maya.

Lebih lanjut, Perez menyebutkan, sekitar 16 ribu warga terkena dampak langsung gempa ini. Beberapa kota kekurangan air minum dan bahkan terpaksa hidup dalam gelap karena aliran listrik terputus. Untuk menampung warga yang mengungsi, otoritas setempat membuka sekitar 11 tempat pengungsian yang mampu menampung sekitar 800 orang.

Saat ini, petugas penyelamat terus berupaya mencari korban yang masih hilang. Diduga masih ada korban yang terjebak longsoran pasir tambang di kota San Marcos. (fi)

No comments:

Post a Comment