Friday 28 November 2014

Siklon Tropis Sinlaku Muncul Di Laut Tiongkok Selatan


Siklon Tropis Sinlaku di Laut Tiongkok Selatan. Gambar Google Earth/THNews

MEDAN, Telukharunews.com - Berdasarkan hasil pengamatan THNews  melalui fasilitas Google Earth pada Jum'at, 28 November 2014 pukul 15:15:45 WIB dapat diketahui di Laut Tiongkok Selatan telah muncul Siklon Tropis Sinlaku yang kini berlokasi di koordinat 11°17'52.81" Lintang Utara, 116° 0'51.62" Bujur Timur berjarak sekitar 649,19 km (236,60 derajat) sebelah Barat Daya dari Kota Manila, Filipina atau 1.028 km (86,36 derajat sebelah Timur dari Kota Ho Chi Minh, Vietnam dan 1.218,73 km (90,27 derajat) sebelah Timur dari Phnom Penh, Kamboja, 1.706,40 km (97,39 derajat) sebelah timur-Tenggara dari Kota Bangkok, Thailand.

Prakiraan perjalanan Siklon Tropis Sinlaku. Gambar:
JMA - Tropical Cyclone Information

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh Japan Meteorological Agency - Tropical Cyclone Information pada Jum’at, 28 November 2014 pukul 6:50 UTC atau pukul 15:00 waktu Jepang dapat diketahui bahwa pusat posisi siklon tropis Sinlaku pada waktu itu berada di koordinat 11°20'(11,3°) Lintang Utara, 116° 00' (116,0°) Bujur Timur. Arah barat-Barat Laut dengan kecepatan gerakan 25 km per detik (14 knot). Tekanan di pusat 998 hPa. Kecepatan angin maksimum dekat pusat 20 meter per detik (40 knot). Kecepatan embusan angin maksimu 30 meter per detik (60 knot). Area angin 30 knot atau lebih ALL 220 km (120 mil laut).

Sementara prakiraan perjalanan siklon tropis Sinlaku tiga hari ke depan akan mengarah ke Vietnam bagian Selatan terus masuk ke Kamboja dan Thailand. (fi)

Thursday 27 November 2014

Perairan Halmahera Barat Kembali Digoyang 12 Gempabumi 4,2 SR Sampai 6,8 SR

Gambar : Google Earth/THNews
TERNATE, Telukharunews.com – Kawasan perairan lepas pantai BaratDaya Halmahera Barat, Maluku Utara kembali dilanda 12 gempabumi yang dipicu gempa berkekuatan 4,5 SR di koordinat 1.947° Lintang Utara, 126.359° Bujur Timur di kedalaman 35,7 km pada Rabu, 26 November 2014 pukul 02:57:01 WIB.

Gempa tersebut memunculkan gempa susulan berkekuatan 6,8 Skala Richter (semula diinfokan oleh Alaska Tsunami Warning Center berkekuatan 7,0 SR) berlokasi di koordinat 1.975° Lintang Utara, 126.546° Bujur Timur di kedalaman 41,1 km berjarak 160 km sebelah Barat Laut dari Kota Ternate atau  162 km sebelah timur-Timur Laut dari Kota Bitung, 165 km sebelah barat dari kota Tobelo.

Getaran gempa pada pukul 21:33:43 WIB dirasakan MMI-IV masing-masing di kota Bitung (populasi 137k), Tobelo(populasi 10k), Manado (populasi 452k), Tondano (populasi 33k), Ternate (populasi 102k), Kota Ternate (populasi <1k) dan Laikit, Laikit II (Dimembe) (populasi 8k). MMI-III masing-masing di kota Tomohon (populasi 28k), Tompasobaru (populasi <1k), Poigar (populasi <1k) dan kota Dumoga (populasi <1k) Note : k = x1,000.

Menurut pernyataan informasi tsunami nomor-1 yang dipublikasikan oleh NWS Pacific Tsunami Warning Center EWA Beach HI pada Rabu, 26 November 2014 pukul 14:40 UTC atau pukul 22:40 WITA dan pukul 21:40 WIB menyebutkan, berdasarkan semua data yang ada gempa 6,8 SR itu tidak memicu terjadinya tsunami (based on all available data there is no tsunami threat from this earthquake).

Namun menurut hasil pemantauan Telukharunews.com sejak Rabu, 26 sampai Kamis, 27 November 2014 pukul 12:26:38  WIB gempa itu telah memicu munculnya 10 gempa susulan mulai berkekuatan 4,2 SR sampai 5,7 SR.

Sumber : USGS National Earthquake Information Center.

Monday 24 November 2014

PT Pertamina EP Pangkalansusu “Menelorkan” DBH Migas Rp5.179.260.120,-


Kegiatan pemboran sumur migas di WKP Pertamina EP Pangkalansusu. Foto THNews.com

PANGKALANSUSU, Telukharunews.com – PT Pertamina EP Pangkalansusu telah “menelorkan” Dana Bagi Hasil Migas tahun 2013 sebesar Rp5.179.260.120,00 untuk daerah penghasil minyak bumi dan gas bumi yang berada di wilayah kerja PT Pertamina EP Asset I Pangkalansusu Field.

Pembagian DBH (Dana Bagi Hasil) Migas diberikan sesuai Undang-undang No. 33/2004 yang mengatur dana bagi hasil untuk minyak bumi kepada pemerintah daerah 15,5% dan pemerintah pusat 84,5%, sedangkan dana bagi hasil untuk gas bumi 30,5% untuk pemerintah daerah dan 69,5% untuk pemerintah pusat. Ungkap Freddy Ilhamsyah PA, Senin (24/11).

Menurut Freddy dana bagi hasil untuk minyak bumi yang diterima pemerintah daerah 15,5%, terdiri dari 3% dibagikan untuk Provinsi yang bersangkutan, 6% Kabupaten/Kota penghasil, 6% untuk Kabupaten/Kota lainnya dalam Provinsi yang bersangkutan, dan 0,5% sisanya dialokasikan untuk menambah anggaran pendidikan dasar. 

Untuk DBH Gas Bumi  sebesar 30,5% dibagi dengan rincian, 6% Kabupaten/Kota yang bersangkutan, 12% untuk Kabupaten/Kota penghasil, 12% dibagikan untuk Kabupaten/Kota lainnya dalam Provinsi yang bersangkutan dan sisanya sebesar 0,5% dialokasikan untuk menambah anggaran pendidikan dasar.

Pemerhati masalah migas itu menambahkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 20/PMK.07/2014 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 19/PMK.07/2013 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2013 yang ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Januari 2014 oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia, Muhamad Chatib Basri, alokasi Dana Bagi Hasil Migas Tahun Anggaran 2013 yang diperoleh dari lifting migas asal wilayah kerja PT Pertamina EP Asset I Pangkalansusu Field yang meliputi daerah Kota Binjai, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut : 

DBH Migas untuk Kota Binjai 2013
  1. Minyak Bumi : Rp208.931.930,00 (6%), khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp6.964.397,00 (0,5%).  Subtotal Rp215.896.327,00
  2. Gas Bumi : Rp266.928.918,00 (12%), khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp4.448.815,00 (0,5%)  Subtotal Rp271.377.733,00  Total (1+2) = Rp487.274.060,00
DBH Migas untuk Kabupaten Langkat 2013
  1. Minyak Bumi : Rp2.154.440.102,00 (6%) dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp71.814.670,00 (0,5%) Subtotal : 2.226.254.772,00
  2. Gas bumi : Rp2.127.354.035,00 (12%), dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp35.455.900,00 (0,5%), Subtotal : 2.162.809.935,00 Total (1+2) = Rp4.389.064.707,00
DBH Migas untuk Kabupaten Deli Serdang 2013
  1. Minyakbumi Rp76.647.870,00, dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp2.554.929,00 (0,5%). Subtotal Rp79.202.799,00
  2. Gas Bumi Rp220.051.037,00 (12%), dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp3.667.517,00 (0,5%). Subtotal Rp223.718.554,00  Total (1+2) = Rp302.921.353,00
Sedangkan untuk daerah bukan penghasil migas yang berada di Provinsi Sumatera Utara masing-masing Kabupaten/Kota lainnya menerima pembagian DBH Migas sebagai berikut :
  1. Minyak Bumi : Rp76.281.276,00, dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp2.542.709,00 Subtotal Rp78.823.985,00
  2. Gas Bumi : Rp76.892.176,00, dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp1.281.536,00 Subtotal Rp78.173.712,00 Total (1+2) = Rp156.997.697,00
Sementara Khusus untuk Pemerintah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
  1. Minyak Bumi : Rp1.220.500.430,00 (3%), Rp40.683.347,00 (0,5%).  Subtotal Rp1.261.183.777,00
  2. Gas Bumi : Rp1.230.274.819,00 (30%), Rp20.504.580,00 (0,5%) Subtotal Rp1.250.779.399,00 Total (1+2) = Rp2.511.963.176,00
Total Alokasi Dana Bagi Hasil Migas Tahun Anggaran 2013 untuk Provinsi Sumatera Utara adalah sebesar Rp13.195.963.421,00  dengan rincian sebagai berikut :
  1. Minyak Bumi : Rp 6.718.128.536,00 (15%), dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp223.937.904,00 (0,5%). Subtotal Rp6.942.066.440,00
  2. Gas Bumi : Rp 6.151.374.089,00 (30%), dan khusus alokasi untuk pendidikan dasar Rp 102.522.892,00 (0,5%). Subtotal Rp 6.253.896.981,00 Total (1+2) = Rp13.195.963.421,00 
Sebagai informasi tambahan dapat dijelaskan bahwa Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) setiap tahun menetapkan daerah penghasil dan dasar penghitungan bagian daerah penghasil Minyak Bumi dan Gas Bumi dengan memuat rincian lifting per daerah penghasil berdasarkan asumsi APBN pada tahun berjalan setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri. Adapun penyaluran DBH SDA Migas dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan setiap triwulan berdasarkan realisasi penerimaan bukan pajak yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan usaha hulu migas setelah dikurangi komponen pajak dan pungutan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. (fi)

Friday 21 November 2014

Pertamina EP Pangkalansusu Bantu 10 Unit Solar Cell Untuk Desa Telukmeku


Public & Government Relation Staff  Pertamina EP Pangkalansusu, Rusmidah saat menyerahkan secara simbolik lampu Penerangan Jalan Umum kepada H.Jamaluddin,SE, Rabu (19/11).

PANGKALANSUSU, Telukharunews.com – PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalansusu Field melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) telah memberi bantuan 10 unit Solar Cell 2 panel untuk lampu penerangan jalan di Desa Telukmeku, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Rabu (19/11/2014).

Menurut Public & Government Relation Staff, Rusmidah, pemasangan solar cell 2 panel  di desa itu didasari pada kebutuhan warga masyarakat  yang mengeluhkan tentang minimnya penerangan lampu jalan di daerah mereka sehingga rawan terhadap tindak kriminalitas, selain itu jalanan yang berlubang di malam hari juga tidak terlihat dapat menimbulkan potensi kecelakaan.

Langkah ini juga dilakukan sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk melakukan penghematan energi listrik dengan pemanfaatan energi terbarukan yang ramah lingkungan. “Penggunaan solar cell, menjadi bukti dari misi perusahaan sebagai perusahaan energi yang berupaya untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan dalam aktifitas bisnisnya,” ujar Rusmidah.

Lebih lanjut Rusmidah menjelaskan, listrik tenaga surya (solar cell ) merupakan salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang, karena tidak ada polusi yang dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi sumber energinya banyak tersedia di alam, yaitu sinar matahari, terlebih di negeri tropis semacam Indonesia yang menerima sinar matahari sepanjang tahun.

Rusmidah  berharap pemasangan lampu solar cell di jalan sekitar wilayah desa dapat membantu mobilitas warga masyarakat khususnya di malam hari, masyarakat pun diminta agar merawat lampu solar cell yang telah terpasang agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Kepala Desa Teluk Meku Kecamatan Babalan, H.Jamaluddin,SE  didampingi tokoh masyarakat dan staff Desa menyampaikan sangat apresiasi atas kepedulian yang diberikan PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu Field melalui bantuan pemasangan lampu solar cell sebagai penerangan jalan.

‘’Kami selaku Kepala Desa mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kepedulian Pertamina, di saat kondisi krisis listrik di Sumatera Utara dengan seringnya mati lampu.  Bantuan  pemasangan lampu solar cell ini sangat bermanfaat di desa  kami,  sehingga diharapkan dapat mengurangi bahaya kecelakaan bagi pengguna jalan pada malam hari,’’ ujar Jamaluddin.

Wednesday 19 November 2014

Harga BBM Bersubsidi Disesuaikan, Pertamina Pastikan Stok Aman



JAKARTA - PT Pertamina (Persero) pastikan ketahanan stok BBM aman untuk menghadapi kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi.

Ali Mundakir (foto Ist)
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan saat ini ketahanan stok BBM yang dikelola oleh Pertamina mencapai sekitar 18 hari untuk Premium dan sekitar 19 hari untuk Solar. Pertamina, tuturnya, telah mempersiapkan ketersediaan BBM yang cukup untuk mengakomodasi kemungkinan lonjakan konsumsi setelah pengumuman resmi kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.

Berdasarkan pantauan penyaluran harian dalam sebulan terakhir, terjadi peningkatan konsumsi harian BBM bersubsidi yaitu Premium dari semula 81.500 KL per hari menjadi sekitar 87.000 KL per hari atau naik sekitar 7%, serta Solar dari 44.500 KL per hari menjadi sekitar 47.000 KL per hari atau naik sekitar 6%. Tren kenaikan tersebut juga pernah terjadi pada saat menjelang pengumuman kebijakan penyesuaian harga BBM bersubsidi pada tahun 2013.

Untuk itu, Pertamina telah melakukan berbagai langkah antisipasi untuk memastikan pasokan BBM bagi masyarakat tetap aman diantaranya dengan membentuk Posko Satgas Kenaikan Harga BBM di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina untuk memantau dan memastikan kehandalan pasokan BBM. Untuk memastikan keamanan dan kelancaran masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi, Pertamina juga berkoordinasi dengan Kepolisian RI dan TNI untuk pengamanan SPBU dan objek vital lainnya.

“Menjelang berlakunya harga baru, kami memastikan ketersediaan stok BBM, khususnya Premium dan Solar sangat cukup bagi masyarakat. Pertamina telah menginstruksikan seluruh SPBU beroperasi melayani masyarakat, setidaknya sampai dengan berlakunya harga baru,” terang Ali.

Ali mengharapkan masyarakat tidak melakukan pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan jelang kebijakan penaikan harga. Pertamina juga mewaspadai adanya gangguan dan hambatan pada jalur distribusi BBM bersubsidi yang dapat merugikan masyarakat.

Sumber : Pertamina.com