Monday 31 December 2012

Jelang Tahun Baru 2013 Pertamina Siap Amankan Pasokan BBM dan LPG


Karen Agustiawan
JAKARTA, Telukharunews – Setelah sukses menjamin pasokan BBM kepada masyarakat selama Hari Raya Natal 2012, menjelang tahun baru 2013 PT Pertamina (Persero) meningkatkan ketahanan stok BBM nasional yang dikelola perusahaan.

“Pasokan BBM dan LPG di Tanah Air sangat aman dengan ketahanan stok yang kuat sehingga kami berharap masyarakat dapat menikmati masa libur tahun baru  2013 dengan tenang dan lancar,” tutur Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Realisasi penyaluran Premium dan Solar selama periode 22 hingga 25 Desember memiliki tren yang sesuai harapan, bahkan di bawah rata-rata penyaluran normal. Penyaluran Premium berada di level 3,5% di bawah rata-rata penyaluran normal, sedangkan Solar sekitar 23,8% di bawah level normal.

Tren yang sama juga terjadi pada penyaluran Avtur, yaitu sekitar 0,3% di bawah level normal. Adapun, penyaluran LPG masih 1% di bawah rata-rata penyaluran normal.

Sementara itu, ketahanan stok BBM nasional dalam posisi di atas 20 hari. Stok Premium dalam posisi aman 16 hari, Pertamax 66 hari, Solar 22 hari, Avtur 25 hari, sedangkan LPG di level 13 hari.

Menurut press release terbaru PT Pertamina (Persero), secara keseluruhan, penyaluran Premium dan Solar hingga 25 Desember telah mencapai 98% dari kuota yang dikelola Pertamina. Hingga akhir tahun, kuota BBM PSO, termasuk tambahan 1,23 juta kiloliter dipastikan akan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan perkiraan penyaluran Premium lebih rendah sekitar 75.000 kiloliter dan Solar sekitar 45.000 kiloliter dari kuota.

Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya menambahkan untuk memastikan kelancaran pasokan, Pertamina telah membentuk Posko Satgas BBM dan LPG di Kantor Pusat dan seluruh Kantor Region Pertamina mulai 22 Desember 2012 sampai dengan 8 Januari 2013 yang beroperasi 24 jam. Peningkatan ketahanan stok BBM telah dilakukan melalui optimasi kilang dan impor dan selalu dipantau dengan monitoring stok BBM di seluruh terminal BBM melalui system komputerisasi Sistem Informasi Management Supply & Distribution.

“Pertamina bersama Kementerian ESDM, BPH Migas, dan Hiswana Migas juga membentuk posko satgas bersama untuk pengamanan pasokan BBM dan LPG selama Natal 2012 dan Tahun Baru 2013. Pertamina juga memerlukan dukungan pengamanan aparat kepolisian terhadap objek vital penyaluran BBM dan LPG terutama Instalasi, Terminal BBM, SPBU, dan SP(P)BE termasuk Jalur Supply Kilang ke Terminal BBM dan antar Terminal BBM, dan dukungan DLLAJR dan satgas Badan Geologi untuk menghadapi kendala-kendala, seperti daerah rawan macet, longsor, perbaikan jalan rusak, dan area keluar masuk ke fasilitas BBM dan LPG,” tutur Hanung.

Selama periode tersebut, SPBU dan outlet LPG (SPBU, Indomart dan Alfamart) beroperasi 24 jam, khususnya di jalur-jalur wisata. Untuk itu, Pertamina juga telah berkoordinasi dengan perbankan agar tetap membuka kas untuk menerima setoran BBM di hari libur tertentu.

Terkait dengan kuota BBM PSO 2013, Hanung mengatakan Pertamina telah mendapatkan alokasi 45,01 juta kiloliter dengan rincian 29,03 juta kiloliter Premium, 1,7 juta kiloliter Kerosene, dan 14,28 juta kiloliter Solar. “Pertamina berkomitmen untuk menyalurkan BBM PSO 2013 dengan tepat sasaran,” tambah Hanung. 

Menteri ESDM Minta BPH Migas “Kawal” Distribusi BBM PSO


JAKARTA – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik meminta kepada BPH Migas selaku institusi yang mengatur distribusi BBM Bersubsidi bekerjasama dengan institusi terkait untuk menghindari terjadinya over kuota. Kuota BBM Bersubsidi tahun 2013 sejumlah 46 juta kiloliter harus dintensifkan pengawasan distribusinya agar tepat sasaran dan volumenya.

“Kuota BBM Bersubsidi tahun 2013 sejumlah 46 juta kiloliter itulah PR-nya BPH Migas sekarang, bagaimana caranya bekerja, mulai 1 Januari mengawal 46 juta itu, harus cukup sampai dengan 31 Desember 2013, harus cukup, gimana caranya. BPH Migas ujung tombaknya, tetapi ada pasukan-pasukan ada perusahaan-perusahaan. Pertamina mengawal sekitar 45 juta kiloliter dan sisanya ada PT AKR Corporindo Tbk dan PT Surya Parna Niaga mengawal 06 dan 0,3%,” ujar Menteri ESDM dalam sambutannya saat menyaksikan Penyerahan Surat Keputusan Kepala BPH Migas Tentang Penugasan Badan Usaha Untuk Menyediakan Dan Mendistribusikan BBM Bersubsidi Tahun 2013, Kamis (17/12/2012).

“Mari kita pastikan itu terkawal dengan baik, evaluasi pertama nanti. Juni 2013 itu, harusnya yang habis 23 juta kiloliter, sehingga sisanya cukup hingga akhir tahun. Mari kita bersama-sama amankan 46 juta kiloliter, yang kalau tidak kerja keras ini bahaya. mari kita awasi,” imbuh Menteri.

Kuota BBM Bersubsidi tahun 2012 melewati kuota yang sudah ditetapkan antara pemerintah dengan DPR RI hingga mencapai 1,2 juta kiloliter. Beberapa faktor diperkirakan telah memacu tingginya konsumsi BBM bersubsidi sehingga melebihi kuota yang sudah ditetapkan, faktor-faktor tersebut yaitu, bertambahnya sepeda motor yang mencapai 7 juta unit dan mobil sebesar 800.000 unit dan ekonomi yang membaik.

Terkait dengan terjadinya penyelewengan BBM Bersubsidi akibat disparitas harga yang terlampau tinggi antara BBM Bersubsidi dengan Non Subsidi. Pemerintah telah membentuk Satgas Pengawasan dan Pengendalian BBM Bersubsidi yang dipimpin BPH Migas. Anggota satgas terdiri dari unsur-unsur dari, BIN, TNI (Angkatan Darat dan Laut), Polri, Bais TNI, Bakorkamla, Kejaksaan Agung, Kemenhub, Kemendagri dan Ditjen Bea Cukai. Terbentuknya satgas tersebut diharapkan penyimpangan dan penyelewengan khususnya BBM Bersubsidi dapat berkurang. (esdm)

GEMPA 5,1 SR DI PERAIRAN LEPAS PANTAI HALMAHERA BARAT


Jakarta, Telukharunews - Gempa berkekuatan 5,1 pada skala Richter telah menggucang Halmahera Barat, Maluku Utara, Minggu (30/12/2012) pukul 18:33:41 WIB.

Menurut data Survey Geologi Amerika Serikat (USGS), Pusat Informasi Gempa Nasional, pusat  gempa berada di dasar laut dengan kedalaman 58,6 km tepat dikordinat 1,574° Lintang Utara, 126,690° Bujur Timur yang berjarak 115 km sebelah Baratlaut dari Kota Ternate, atau 147 km sebelah Barat Tobelo dan 168 km sebelah Timur Bitung, Sulawesi Utara.

Sedangkan data InaTEWS/BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), gempa berkekuatan 5,0 SR  terjadi di 1.58 Lintang Utara - 126.63 Bujur Timur, atau 105 kilometer Barat Laut Halmahera Barat.

Gempa yang terjadi di ke dalaman 10 km itu berlokasi 105 km Baratlaut Halmahera Barat dan 129 km Baratlaut Tidore atau 141 km Baratlaut Sofifi, Maluku Utara, dan 2.365 km sebelah Timurlaut Jakarta.

Saturday 29 December 2012

Gempa 5,6 SR Menggetarkan Gorontalo Dan Sekitarnya


MANADO, Telukharunews – Gempa berkekuatan 5,6 pada skala Richter telah menggetarkan Gorontalo, Sulawesi Utara dan sekitarnya pada Sabtu, (29/12/2012) dini hari pukul 00:32:19 WIB.

Gempa yang terjadi di perairan lepas pantai Gorontalo pada kedalaman 65 km berjarak 75 km dari BaratDaya Bilungala,  79 km sebelah TimurLaut dari Luwuk atau sekitar 81,76 km dari pelabuhan Gorontalo, dan 83 km BaratDaya Kota Gorontalo-Pohuwato atau 90 km BaratDaya Bonebolango, 91 km Tenggara Kabupaten Gorontalo, dan 1916 km TimurLaut Jakarta.

Menurut data InaTEWS/BMKG, gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

Friday 28 December 2012

Penyerahan SK Ka. BPH Migas Tentang Penugasan dan Distribusi BBM Bersubsidi Tahun 2013

Ist.
JAKARTA, - BPH Migas telah melakukan seleksi dan evaluasi terhadap beberapa Badan Usaha pemegang ijin usaha niaga umum yang akan diberi penugasan untuk melaksanakan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi. BPH Migas mengundang 42 Badan Usaha yang memiliki Izin Usaha Niaga Umum Bahan Bakar Minyak dari Pemerintah, untuk mengikuti penjelasan umum mengenai seleksi penunjukan Badan Usaha pelaksana penyediaan dan pendistribusian Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu. Dari 42 Badan Usaha tersebut sebanyak 15 Badan Usaha yang hadir mengikuti penjelasan umum yang disampaikan oleh BPH Migas. 

Kelima belas Badan Usaha tersebut : PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo, Tbk, PT Pertamina Patra Niaga, PT Shell Indonesia, PT Bumi Asri Prima Pratama, PT Surya Parna Niaga, PT Hokari Linex, PT Khatulistiwa Raya Energy, PT Petro Andalan Nusantara, PT TPPI, PT Tiara Energy, PT Medco Sarana Kalibaru, PT Lingga Perdana, PT Elnusa Petrofin, dan PT Lautan Luas

Dari 42 Badan Usaha yang diundang dalam penjelasan umum  BBM PSO  2013, terdapat 13 Badan Usaha yang mengambil dokumen penawaran, yaitu PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT Shell Indonesia, PT Buma Niaga Perkasa, PT Solar Premium Central, PT Surya Parna Niaga, PT Jagad Energy, PT Jasatama Petro Indo, PT Medco Sarana Kalibaru, PT Oil Tanking Merak, PT Lingga Perdana, PT Kutilang Paksi Mas dan PT Ocean Petro Energy.

Namun hanya 4 Badan Usaha yang menyampaikan kesiapan untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM Jenis Tertentu, yaitu PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT Shell Indonesia, dan PT Surya Parna Niaga.

Keempat Badan Usaha tersebut selanjutnya dievaluasi yang meliputi evaluasi secara administrasi maupun teknis dengan melakukan verifikasi atau kunjungan lapangan untuk mengecek lokasi yang ditawarkan oleh Badan Usaha.

Melalui Sidang Komite BPH Migas, diputuskan 3 Badan Usaha yang ditugaskan untuk melaksanakan penyediaan dan pendistribusian BBM Jenis Tertentu tahun 2013, dengan jumlah kuota BBM Jenis Tertentu masing-masing sebagai berikut:

a.    PT. Pertamina (Persero) = 45.010.000 KL
b.    PT. AKR Corporindo, Tbk    = 267.892 KL
c.    PT. Surya Parna Niaga    =  119.150 KL
Cadangan volume sebesar 612.958 KL

Dalam menyalurkan BBM bersubsidi tersebut, BPH Migas mewajibkan Badan Usaha antara lain untuk :
  1. Menyediakan sistem teknologi informasi terpadu yang dapat merekam data konsumen dan volume penyaluran untuk setiap konsumen secara on line untuk dapat diakses dan diterima oleh Badan Pengatur.
  2. Melengkapi Bahan Bakar Minyak Jenis Tertentu Jenis Bensin Premium (Mogas 88) dan Jenis Minyak Solar (Gas Oil) dengan teknologi penanda secara bertahap. (esdm)

Sejumlah Proyek Dukung Pencapaian Target Produksi Migas Tahun 2013


JAKARTA — Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) optimis dapat mencapai target  produksi minyak dan gas bumi yang ditetapkan dalam APBN pada tahun 2013  sebesar 2,26 juta barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day / BOEPD) yang terdiri dari produksi minyak sebesar 900 ribu barel minyak per hari dan produksi gas 1,36 juta barel  setara minyak per hari dengan adanya sejumlah proyek yang akan selesai tahun depan.

Kepala  Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) Hadi Prasetyo menjelaskan sejumlah proyek yang akan mendukung pencapaian target produksi minyak dan gas tahun depan antara lain selesainya proyek pengembangan Lapangan Sumpal, Lapangan Ruby, Lapangan Peciko 7B, Lapangan Sisi Nubi 2B, Lapangan Peciko 7C DAN Lapangan South Mahakam.

Lapangan Sumpal di Sumatera Selatan yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama ConocoPhillips akan memproduksi gas sebesar 155 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), Lapangan Ruby  di Kalimantan Selatan yang dikelola oleh  Pearl Oil akan menghasilkan gas sebesar 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD),  Lapangan Peciko 7B dan Lapangan Sisi Nubi 2B di Kalimantan Timur yang dikelola TOTAL E&P INDONESIE akan memproduksi gas sebesar 170 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) serta  Lapangan Peciko 7C  yang akan menghasilkan gas sebesar 120 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan minyak sebesar 280 barel minyak per hari (Barrel Oil Per Day / BOPD).

“Untuk tambahan produksi minyak sebesar 1.200 barel minyak per hari (BOPD) akan didapat dari  Pilot EOR (Enhanced Oil Recovery) di Lapangan Kaji Semoga yang dikelola Medco EP, Lapangan Minas yang dikelola Chevron Indonesia melalui injeksi chemical, Lapangan Tanjung yang dikelola Pertamina EP dan Lapangan Widuri yang dikelola CNOOC,” tambahnya.

Selain itu, pada tahun 2013 akan dilakukan pemboran sumur pengembangan sebanyak 701 sumur dan workover sebanyak 417 sumur, sedangkan survei seismik 2D seluas 4,8 ribu km2 dan survei seismik 3D seluas 8,7 km2. serta melakukan Re-Aktivasi 130 sumur suspended, yang diharapkan dapat menambah produksi hingga 1.400 BOPD terutama dari Wilayah Kerja Pertamina. “Kita juga akan melakukan optimalisasi kegiatan produksi dan program pemeliharaan yang  efektif, dalam rangka menahan decline alamiah  hingga dibawah 5%,” tambah Hadi Prasetyo.

Proyek Banyu Urip (full scale), Cepu di tahun 2013 akan terus dilanjutkan, target produksi awal  bulan Juni 2014 dengan volume 90 ribu barel perhari dan full scale di bulan Desember 2014 dengan volume 165 ribu barel per hari. Sedangkan projek Masela INPEX ditahun 2013 masih dilakukan pelaksanaan FEED. (esdm)

Jelang Libur Akhir Tahun Sektor ESDM, Aman


JAKARTA – Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyatakan kesiapan sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral yang meliputi, ketersediaan BBM dan LPG, listrik dan kegeologian menjelang libur akhir tahun  secara umum dalam kondisi aman dan terkendali.

“Dalam rangka menyambut libur tahun baru, Saya sudah mengecek depo utama di Plumpang, Cikampek serta depo-depo lainnya dan saya sudah dilaporkan oleh Pertamina bahwa stok BBM nasional dalam kondisi aman,” ujar Menteri ESDM, Rabu, (26/12/2012).

Ditambahkan Menteri, “BBM yang bersubsidi cukup, apalagi yang Non Subsidi. Memang saya perintahkan kepada Pertamina yang non subsidi harus disediakan ekstra banyak. kemudian LPG juga cukup, kelistrikan juga oke, pasokan listrik Jawa-Bali cukup”.

Posko Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 Kementerian ESDM yang dibentuk dalam rangka memonitor kesiapan sektor ESDN melaporkan, per tanggal 25 Desember 2012 melaporkan, Sistem JAMALI secara umum kondisi Normal. Rencana Beban Puncak 19.300 MW, Mampu Pasok 20.210 MW, dan Cadangan Operasi 910 MW. (esdm)

14 GUNUNGAPI DI INDONESIA MASIH BERSTATUS WASPADA

Gunung Bromo (Foto: www.belantaraindonesia.org)

JAKARTA, Telukharunews - Menjelang Libur Akhir tahun 2012, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik, Rabu (26/12/2012), mengingatkan kepada masyarakat khususnya wisatawan agar tidak mendekati 14 gunungapi yang saat ini masih dalam status Waspada.

Keempatbelas gunung tersebut yaitu,  G. Soputan, G. Bromo, G. Gamkonora, G. Semeru, G. Papandayan, G. Anak Krakatau, G. Ili Lewotolo, G. Gamalama, G. Ibu, G. Marapi, G. Sinabung, G. Talang, G. Dukono, dan G. Kerinci, dan enam gunungapi yang masih dalam status Siaga, yaitu G. Raung, G. Ijen, G. Rokatenda, G. Sangeangapi, G. Karangetang, dan G. Lokon.

Selain Jero Wacik juga menyampaikan kepada wisatawan mengenai gunungapi dengan status Normal yang perlu diwaspadai karena banyak dikunjungi wisatawan yaitu :
  1. Gunung  Galunggung status Normal, wisatawan tidak diperkenankan untuk berenang dan mengkonsumsi air danau kawah dikarenakan dapat menimbulkan keluhan atau gangguan kesehatan. 
  2. Gunung Gede dan Gunung Slamet keduanya berstatus Normal dan wisatawan diminta berhati-hati pada saat melakukan pendakian.
  3. Gunung Kelud, walaupun berstatus Normal, wisatawan/masyarakat untuk tidak mendekati tubuh kubah lava karena dapat berpotensi terancam gas-gas beracun yang berbahaya bagi kehidupan dan longsoran batuan bertemperatur tinggi. 

Sumber : www.esdm.go.id.

Thursday 27 December 2012

Perkiraan Realisasi Penerimaan Negara Dari Sektor ESDM Sebesar Rp 415,20 Triliun

Menteri ESDM Jero Wacik
JAKARTA, Telukharunews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik pada hari ini, Rabu (26/12) menggelar jumpa pers terkait Kinerja Sektor ESDM Tahun 2012. Dikemukakan, sektor ESDM masih menjadi penggerak utama roda perekonomian nasional. Baik sebagai sumber penerimaan negara, pembangunan daerah, investasi, subsidi, energi dan bahan baku domestik, serta efek berantai termasuk menciptakan lapangan kerja, yang secara tidak langsung akan memperbaiki HDI (Human Development Index).

Kepala Biro Hukum dan Humas ESDM, Susyanto dalam siaran persnya menyebutkan, pada tahun 2012, sektor ESDM mencatatkan perkiraan realisasi penerimaan negara sebesar Rp 415,20 Triliun. Angka ini mencapai 103 % dari target penerimaan pada APBN-P Tahun 2012 sebesar Rp 404,68 T. Sedang dibanding dengan realisasi 2011 sebesar Rp 387,97 T, angka tersebut mencapai 107 %. Persen.

Sub sektor migas masih menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp 289 T (104 % dari target APBN-P). Berikutnya adalah sub sektor pertambangan umum sebesar Rp 123, 59 T (98 % terhadap target APBN-P), sub sektor panas bumi sebesar Rp 0,74 T (212 % dari target APBN-P) dan lainnya Rp 1,87 T (235 % dari target APBN-P).

Sektor ESDM juga memberikan peran dalam menarik investasi. Pada 2012, perkiraan realisasi investasi mencapai 28,34 Miliar US$. Subsektor migas juga menjadi pennggerak investasi terbesar dengan nilai sebesar 18,21 Miliar US$. Berikutnya sub sektor ketenagalistrikan sebesar 5,62 Miliar US$, minerba sebesar 4,20 Miliar US$ dan EBT sebesar 0,31 Miliar US$.

Sub sektor migas

Penerimaan sub sektor migas terutama disumbang oleh produksi minyak mentah dan gas bumi. Pada 2012, perkiraan realisasi produksi minyak mentah sebesar 860 ribu barel per day (bpd) atau 92 % dibanding target sebesar 930 bpd.  Sedang proyeksi realisasi produksi gas bumi sebesar 8.196 MMSCFD atau 92 % dari target.

Pada APBN-P 2012, proyeksi harga minyak mentah (ICP) sebesar 105 US$/barel. Dalam perkembangannya, harga minyak mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada bulan Maret 2012 yang mencapai sebesar 128 US$/barel. Namun pada bulan Juni turun menjadi sekitar 99,08 US$/barel. Sehingga harga rata-rata ICP selama Januari 2012 hingga 24 Desember 2012 sebesar 112,7 US$/barel. Pada tahun 2013 diproyeksikan sebesar 100 US$/barel.

Penyaluran BBM bersubsidi selama 2012 mencapai 45,27 juta KL, melebihi kuota APBN-P sebesar 40 juta KL. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor akibat peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selama 2012 harga BBM tidak dinaikan karena sesuai APBN-P 2012 harga ICP selama 6 bulan terakhir 2012 tidak melampaui 15 % dari  asumsi dalam APBN-P sebesar US$ 105/barel.

Perkiraan realisasi penyaluran BBM bersubsidi yang melampaui target membuat realisasi subsidi energi juga melebihi target APBN-P 2012. Dari target subsidi BBM sebesar Rp 137,4 T, perkiraan realisasi sebesar Rp 216,8. Jika ditambah dengan perkiraan realisasi subsidi listrik sebesar Rp 93 T (target Rp 65 T), maka perkiraan realisasi subsidi energy secara keseluruhan mencapai Rp 309,8 T (137 % dari target) atau sekitar 18 % dari APBN-P2012.

Pada tahun 2013, subsidi energi diproyeksikan turun menjadi sebesar Rp 272,4 T. Terdiri dari subsidi BBM sebesar Rp 193,8 T dan subsidi listrik sebesar Rp 78,6 T. Hal ini dengan mempertimbangkan bahwa pada tahun 2013 dilakukan penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar 15 persen secara bertahap kecuali untuk golongan pelanggan 450) VA dan 900 VA.

Meski nilai subsidi energi mengalami kecenderungan meningkat, namun neraca sektor ESDM masih positif. Artinya penerimaan sektor ESDM masih lebih besar dibanding subsidi energi. Pada tahun 2012, untuk subsidi energi sebesar Rp 309,78 T, penerimaan sektor ESDM mencapai Rp 415,2 T. Sedang pada 2013 diperkirakan dari subsidi energi sebesar Rp 272,44 T, penerimaan sektor ESDM mencapai Rp 403,36 T.

Pada tahun 2012 pasokan gas untuk domestik mengalami kenaikan yang berarti. Jika tahun 2011 alokasi gas untuk dalam negeri sebesar 3,267 Miliar British Thermal Unit Per Day (BBTUD), maka tahun 2012 meningkatkan menjadi 3,615 BBTUD. Tahun 2013, volumenya masih meningkat, diproyeksikan menjadi 4,020 BBTUD.

Sub sektor kelistrikan


Selama 2012 realisasi pertumbuhan permintaan listrik mencapai 8,4 %. Sedang rasio elektrifikasi mencapai 75,83%, lebih tinggi dari target sebesar 75,3%. Sedang jika dibandingkan dengan tahun 2011 naik sebesar 2,9 %. Adapun rasio desa berlistrik menjadi 96,70 % naik dibanding tahun 2011 sebesar 96,02 %. Untuk tahun 2013 rasio desa berlistrik diproyeksikan menjadi 97,80 %.

Total realisasi kapasitas terpasang hingga 2012 mencapai 43.879 MW, sedikit lebih rendah dari target sebesar 44.224 MW. Namun meningkat dibanding tahun 2011 sebesar 40.000 MW. Tambahan kapasitas pembangkit sebesar 3.879,2 MW ini antara lain berasal dari PLTU Lontar Unit 2&3, PLTU Paiton, PLTU Kendari, PLTU Amurang, PLTP Ulubelu Unit 1, PLTU Cirebon, PLTU Tanjung Jati B Unit 4, PLTU Paiton Unit 3, PLTU Jeneponto, PLTM Bonehau dan PLTM Panaran.

Sub Sektor Energi Baru Terbarukan (EBT)

Pemerintah terus mendorong pengembangan EBT. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan guna memacu investasi dan pengembangan EBT antara lain feed in tariff untuk panas bumi sebesar 10-18,5 sen US$/kWh pada Agustus 2012.  Saat ini sedang dikaji untuk menyiapkan kebijakan feed in tariff PLT Mini dan Mikro Hydro, PLT Sampah Kota, PLTS dan PLT Bayu.

Selama 2012 juga telah dilakukan pembangunan proyek-proyek EBTKE antara lain, PLTS 100 MW yang melibatkan Samsung dan Sharp, PLTU Biomass (2 x 15 MW) di Medan, PLT Biogas POME (3,9 MW) di Kebon Tandun PTPN V dan Siak, Riau, PLTMH (APBN), PLTMH (APBN/DAK), PLTS di Bali, PLTS di NTB dan sebagainya Sedang realisasi produksi biodiesel mencapai 2 juta KL naik 37 % dibanding 2011. Adapun penyerapan prosentase campuran BBN pada BBM bersubsidi naik dari 5% menjadi 7,5%.

Sub Sektor Mineral dan Batubara

Selama tahun 2012 produksi batubara mencapai 386 juta ton atau sebesar 109 % dari produksi 2011 yang mencapai 353 juta ton. Dari produksi tahun 2012 tersebut sebesar 82 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri dan sebesar 304 juta ton untuk ekspor. Pada tahun 2013 produksi diperkirakan mencapai 391 juta ton dengan alokasi DMO sebesar 74,32 juta ton. Naik dibanding DMO 2012 sebesar 67,3 juta ton.

Untuk produk mineral lain selama tahun 2012 realisasi produksi adalah konsentrat tembaga sebesar 804 ribu ton (naik dibanding tahun 2011: 618 ribu ton), emas 66 ton (turun dibanding tahun 2011: 78 ton), timah 91 ribu ton (naik dibanding 2011: 54 ribu ton), bijih nikel 35 juta ton (naik dibanding tahun 2011 sebesar 33 juta ton), ferro nikel 19 ribu ton (tahun 2011: 18 ribu ton), bauksit 29 juta ton (201: 41 juta ton) dan bijih besi 10 juta ton (2011 sebesar 11 juta ton).

Bauran Energi (Energy mix)


Perkembangan bauran energy (energy mix) selama tahun 2012 mengalami perkembangan yang berarti. Porsi Bahan Bakar Minyak (BBM) mengalami penurunan seiring dengan peningkatan pemanfaatan batubara dan EBT. Bauran energi tahun 2012 adalah BBM (13,83 %), Bio Diesel dan EBT (0,52%), hydro (6,29 %), panas bumi (4,79 %), gas (23,18 %) dan Batubara (51,40 %). Pada tahun 2011 BBM masih menyumbang 22,95%.

Proporsi atau bauran energi yang lebih memberikan porsi peran batubara dan mendorong peran EBT terus dilakukan. Untuk itu tahun 2013 diproyeksikan bauran energi menjadi BBM turun menjadi 9,70 %, bio diesel dan EBT menjadi 0,52 %, hydro menjadi 6,19 %, panas bumi naik menjadi 4,80 %, gas menjadi 22,12 %, batubara naik menjadi 56,66 %.

TKDN Hulu Migas 2012 Capai US& 8,5 Miliar

Ist.
JAKARTA – Nilai komitmen pengadaan barang dan jasa di sektor hulu minyak dan gas bumi sampai dengan November 2012 sebesar US$ 13,74 miliar. Dari jumlah tersebut, nilai tingkat kandungan dalam negeri (TDKN) mencapai 63 persen atau diestimasikan sekitar US$ 8,5 miliar. Pencapaian ini meningkat dari tahun sebelumnya. Tahun 2011, komitmen pengadaan barang dan jasa sebesar US$ 11,81 miliar dengan TKDN sebesar 61 persen.

Hal ini diungkapkan Deputi Umum, Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS), Gerhard M. Rumeser di Jakarta, Selasa (25/12).

Dia menjelaskan, penggunaan komponen dalam negeri untuk pengadaan jasa mencapai US$ 7,06 miliar, sedangkan untuk pengadaan barang sebesar US$ 1,53 miliar. “Kami terus berkomitmen meningkatkan TKDN setiap tahunnya,” katanya.

Gerhard mengatakan, pihaknya mendorong keterlibatan badan usaha milik Negara (BUMN). Terbukti, nilai pengadaan barang dan jasa melalui BUMN juga terus meningkat. Hingga November 2012 nilai pengadaan mencapai US$ 1,69 miliar. Angka ini meningkat dari tahun 2011 yang nilainya sebesar US$ 630 juta.

Untuk mendorong upaya ini, industri hulu migas telah menetapkan aturan pengadaan barang dan jasa yang hanya boleh dilakukan oleh perusahaan nasional, atau perusahaan asing yang bermitra dengan penyedia nasional. “Peraturan ini terbukti efektif memagari kepentingan nasional,” kata dia.

Selain komponen lokal, pada akhir 2008, industry hulu migas mewajibkan penggunaan jasa perbankan nasional dalam transaksi pengadaan barang dan jasa. Sejak kebijakan tersebut diberlakukan, nilai transaksi pembayaran pengadaan melalui perbankan nasional terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2009, tercatat transaksi sebesar US$ 3,97 miliar. Tahun 2012, hingga November tercatat sebesar US$ 7,21 miliar. Secara total, mulai 2009 hingga November 2012, perbankan nasional sudah menangani transaksi pengadaan hulu migas sebesar US$ 22,15 miliar atau sekitar Rp 220 triliun.

Pemanfaatan perbankan nasional juga dilakukan melalui kewajiban kontraktor menyimpan dana cadangan untuk pemulihan kondisi lapangan setelah operasi (dana Abandonment and Site Restoration/ASR). Penambahan dana ASR yang disimpan di Bank BUMN tahun 2012 mencapai US$ 69 juta, meningkat dibanding tahun 2011 yang sebesar US$ 65 juta. Secara total, dana yang disimpan di perbankan nasional per 30 November 2012 mencapai US$ 301 juta.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas, SKMIGAS, Hadi Prasetyo menambahkan, pihaknya bersama kontraktor kontrak kerja sama melakukan penghematan melalui pengadaan bersama dan optimalisasi pemanfaatan aset. Per semester I tahun 2012, penghematan pengadaan bersama mencapai US$ 123,97 juta. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2011 yang realisasinya sebesar US$ 103,50 juta. “Kami optimis angka penghematan akan jauh lebih tinggi dari target tahun ini yang sebesar US$ 125 juta,” kata Hadi.

Sedangkan optimalisasi pemanfaatan aset hingga November 2012 sebanyak US$ 39,96 juta, naik tipis dari pencapaian tahun 2011 yang sebesar US$ 39,62 juta. Pengadaan bersama adalah pengadaan kolektif yang dilakukan kontraktor KKS yang beroperasi di wilayah berdekatan. Sebagai contoh, penghematan kontrak bersama sewa helikopter dan pesawat oleh ConocoPhillips, Premier Oil, dan Star Energy di Natuna, Kepulauan Riau. Adapun optimalisasi pemanfaatan aset adalah pemanfaatan aset milik kontraktor oleh kontraktor lain. Sebagai contoh, pemanfaatan bersama fasilitas penampungan kondensat milik Petrochina Jabung oleh JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang di Sumatera Selatan.(esdm)

Lima PJBG Ditandatangani, Penerimaan Negara Meningkat US$ 6,12 Miliar


JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Kepala SK Migas, Jero Wacik, menghadiri sekaligus menyaksikan penandatanganan lima kesepakatan (MOU)  jual – beli minyak dan gas bumi, hari ini, Rabu, (26/12/12) di lobby Kementerian ESDM. Penandatanganan perjanjian jual beli minyak dan gas bumi serta perjanjian jual beli tenaga listrik ini bertujuan bukan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik sekaligus meningkatkan penerimaan negara dari sektor minyak dan gas bumi sebesar US$ 6,12 miliar.

“Saudara-saudara, keinginan kita untuk memberikan gas lebih banyak kepada domestik disebabkan karena kebutuhan Indonesia terhadap gas domestik sekarang semakin naik. Hal itu disebabkan karena kemajuan ekonomi kita pertumbuhan diatas 6,5 % itu adalah pertumbuhan yang mengandung konsekuensi penyediaan energi yang lebih banyak,” ujar Menteri ESDM Jero Wacik dalam sambutannya.

“Ketergantungan kita pada BBM pelan-pelan harus kita akhiri dan gas merupakan salah satu andalan berikutnya. Karena itu maka pasokan gas dalam negeri dari hari ke hari harus kita tambah. Untuk itu kepada saudara-saudara yang melakukan penandatanganan perjanjian agar segera dikerjakan. Yang ditandatangani itu dokumen, tetapi yang kita perlukan adalah dikerjakan. Segera alirkan gas yang memang sudah ditandatangani itu,” lanjut Menteri.

Berikut kesepakatan bisnis (MOU) yang ditandatangani:
  1. Head of Agreement LNG antara BP Pro Limited Tangguh dengan PT. PLN Persero dengan volume kontrak 23,96 juta metrik ton atau setara 28 kargo dengan jangka waktu kontrak selama 20 tahun terhitung dari tahun 2013 sampai tahun 2032. “Dengan ditandatanganinya Head of Agreement ini diharapkan nantinya akan dapat dipenuhi kebutuhan energi primer PT. PLN di pulau Jawa dan Sumatera untuk mengurangi beban subsidi listrik pada APBN. Penerimaan negara yang diharpkan akan diperoleh dari kontrak ini adalah sebesar Rp. 55,1 triliun.” Ujar Wakil Kepala SK Migas, Johannes Wijanarko dalam sambutannya.
  2. Perjanjian jual - beli antara K3S Petro China Jabung Limited dengan PT. Pertamina Persero dengan volume kontrak 600 ribu metrik ton dengan jangka waktu kontrak 1 tahun yaitu untuk tahun 2013. Penerimaan yang diharapkan akan diperoleh dari kontrak ini adalah sebesar  Rp 1,33 triliun.
  3. Perjanjian jual-beli LPG K3S Petrochina Bermuda Limited dengan PT. Pertamina Persero dengan volume kontrak 3.500 metrik ton dengan jangka waktu 1 tahun untuk tahun 2013. Penerimaan negara yang diharpkan dari kontrak ini adalah sebesar Rp. 95 Milyar.
  4. Perjanjian jual-beli gas bumi antara PT. Pertamina EP dengan PT. Pembangkitan Jawa-Bali untuk keperluan PLN Muara tawar dengan volume kontrak keseluruhan sebesar 44.433 mmscf atau dengan penyerahan harian sebesar 25 mmscfd dengan jangka waktu kontrak mulai Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2015 atau sampai dengan volume kontrak keseluruhan tercapai. Penerimaan negara yang diharapkan dari kontrak ini adalah sebesar Rp. 285 Milyar.
  5. Amandemen jual-beli minyak mentah untuk pasokan kilang domestik antara PT. Pertamina Persero dengan K3S Mobil Cepu Limited dengan jumlah kontrak kurang lebih 26,9 juta barrel dengan jangka waktu kontrak menjadi Agustus 2009 sampai dengan Juni 2015 atau sampai dengan export system date dengan penerimaan negara yang diharapkan akan diperoleh dari kontrak ini adalah sebesar Rp. 1,33 triliun.
“Dengan ditandatanganinya seluruh kontrak tersebut secara keseluruhan akan memberikan penerimaan negara sebesar Rp. 58,14 triliun atau juga terpenuhinya kebutuhan gas untuk domestik. Di dalam penandatanganan ini telah sejalan dengan peraturan menteri ESDM No. 03 Tahun 2010 tentang alokasi dan pemanfaatan gas bumi untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.” Kata Johannes Wijanarko. (esdm)

Wednesday 26 December 2012

Gempa 5,8 SR Di Perairan Lepas Pantai Baratdaya Seluma Bengkulu


TELUKHARUNEWS,- InaTEWS BMKG melaporkan telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,8 pada skala Richter (Data USGS 5,1 SR) di kordinat 7.86 Lintang Selatan – 101.16 Bujur Timur di kedalaman 10 km pada Selasa (25/12/2012) pukul 15:46:30 WIB.

Pusat gempa dilaporkan berjarak 431 km Baratdaya Seluma, dan 440 km Baratdaya Kaur atau 445 km Baratdaya Bengkulu Selatan serta 477 km sebelah Baratdaya Kota Bengkulu. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

Gempa di lepas pantai Bitung  

Pada hari yang sama, Selasa dini hari pukul 03:34:42 (WIT), Web site USGS (Survei Geologi, Pusat Informasi Gempa Nasional Amerika Serikat melalui Pusat Data Duni untuk Seismologi, Denver, California juga melaporkan juga telah terjadi gempa bumi berkekuatan 5,3 SR di wilayah perairan lepas pantai Bitung di kordinat 1,102° Lintang Utara - 125,512° Bujur Timur.

Pusat gempa yang berada di kedalaman 56,7 km berjarak 52,21 km (319,12° ) dari Bitung (Data THNews/GE) atau 85 km sebelah Timur Tenggara (120°) dari Manado, Sulawesi Utara, dan 211 km sebelah Barat  (279°) dari  Ternate, Maluku Utara serta 277 km sebelah Timur Timur Laut (77 °) dari Gorontalo, Sulawesi Utara, Indonesia.

Pertamina Anggarkan Investasi 2013 US$6,77miliar

Pertamina Tower (foto: bisnis.liputan6.com)
JAKARTA, PT Pertamina (Persero) akan menginvestasikan dana sebesar US$6,77 miliar pada 2013 untuk merealisasikan proyek-proyek utama perusahaan yang ditujukan bagi peningkatan produksi dan perkuatan infrastruktur energi nasional.

Nilai investasi tersebut termasuk dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2013 yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang berlangsung di Jakarta hari ini.

Kegiatan investasi perusahaan akan difokuskan pada proyek-proyek pilar pendukung utama pertumbuhan perusahaan menuju World Class Energy Company. Bisnis hulu mendapatkan alokasi terbesar yaitu US$3,1 miliar atau 46% dari total anggaran investasi.

Adapun, proyek-proyek pengolahan dialokasikan US$638 juta dan diikuti oleh pemasaran dan niaga sebesar US$546 juta. Bisnis gas yang merupakan sumber pertumbuhan baru Pertamina mendapatkan alokasi investasi yang cukup signifikan, yaitu US$437 juta, sedangkan berbagai bisnis lainnya senilai total US$2 miliar.

Beberapa proyek utama yang akan digulirkan Pertamina pada 2013, seperti proyek I/E-OR pada lapangan-lapangan yang telah dinyatakan proven dengan target tambahan produksi sebesar 110.000 bph tahun in. Pengembangan program I/E-OR yang agresif ini merupakan bagian dari upaya mencapai produksi 200K pada 2014 atau disebut dengan Brigade 200K .

Secara keseluruhan, produksi minyak tahun depan ditargetkan sebesar 244.000 bph. Prognosa realisasi produksi minyak tahun ini mencapai 203.000 bph atau meningkat 5% dibandingkan dengan realisasi 2011. Produksi gas ditargetkan mencapai 1.691 MMscfd, atau meningkat dari realisasi 2012 sebesar 1.568 MMscfd.

Sementara itu, dengan Brigade 100K, Pertamina akan melakukan peningkatan kapasitas listrik dari panas bumi dari 402 MW saat ini, menjadi 1.092 MW pada 2013. Pertamina mengharapkan terjadi peningkatan produksi panas bumi perusahaan pada 2013, yaitu menjadi 3.007 GWh, meningkat 42% dibandingkan dengan prognosa realisasi tahun ini sebesar 2.122 GWh.

Dari bisnis hilir, Pertamina mentargetkan penjualan Pelumas sebesar 680.000 kiloliter di 2013 atau meningkat 10% dibanding prognosa penjualan di 2012 yang mencapai 617.000 kiloliter. Pelumas Pertamina hingga akhir tahun ini telah merambah ke pasar ekspor hingga 24 negara tujuan.

Penjualan BBM aviasi Pertamina diharapkan dapat menembus 4,2 juta kiloliter atau lebih tinggi dari prognosa realisasi tahun ini 3,9 juta kiloliter, seiring dengan terus bertambahnya jumlah armada penerbangan di Tanah Air. Prognosa realisasi penjualan produk BBM aviasi  tahun ini lebih tinggi 11,4% dibandingkan dengan target RKAP 2012. (sumber : pertamina.com)

Pertamina Akuisisi ConocoPhilips Algeria


Produksi dapat bertambah 35.000 BPH pada 2013


Dirut Pertamina, Karen Agustiawan (foto Flickr)
JAKARTA, PT Pertamina (Persero) telah menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi ConocoPhilips Algeria Ltd, anak perusahaan ConocoPhilips (NYSE:COP) yang menguasai Blok 405a. Akuisisi ini akan menambah produksi minyak bagi Pertamina sebanyak 23.000 barel per hari.

Blok 405a terdiri dari 3 lapangan minyak utama, yaitu Menzel Lejmat North, Ourhoud dan EMK.  Di lapangan Menzel Lejmat North ConocoPhilips Algeria Ltd. menguasai 65% hak partisipasi dan sekaligus bertindak selaku operator, sementara itu hak partisipasi di lapangan Ourhoud 3,7% dan 16,9 % di lapangan EMK.

Dalam siaran persnya Pertamina menyebutkan, berlakunya kesepakatan ini masih bergantung pada hak membeli pertama (first right) oleh mitra ConocoPhilips di blok tersebut dan persetujuan dari pemerintah Aljazair. Untuk itu, diharapkan transaksi dapat dituntaskan pada paruh pertama 2013. Selama 2012, produksi dari Blok 405a mencapai lebih dari 35.000 barel per hari sehingga bagian untuk ConocoPhilips Algeria mencapai sekitar 23.000 barel per hari. Sementara itu, tambahan cadangan untuk Pertamina dari Blok ini ditaksir lebih dari 100 juta barel minyak.

“Mega akuisisi ini dapat menambah produksi Pertamina secara signifikan dalam waktu cepat dan dengan minyak mentah berkualitas tinggi, yaitu dari 23.000 barel per hari saat ini dan akan menjadi sekitar 35.000 barel per hari pada 2013 setelah lapangan EMK mulai berproduksi pada 2013 dan ini merupakan milestone kunci bagi pengembangan ekspansi bisnis hulu Pertamina. Pertamina berharap dapat bekerjasama erat dengan Sonatrach, perusahaan NOC Aljazair dan juga perusahaan mitra di Blok 405a untuk dapat memaksimalkan produksi minyak dari blok tersebut,” kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan.

Sunday 23 December 2012

KKP Kirim Tim Peneliti Atasi Kematian Ikan di Teluk Lampung

Perahu nelayan Kotaagung, Lampung sedang tidak melaut. (Foto Ist) 

JAKARTA, Telukharubews - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerjunkan tim  dari Ditjen Perikanan Budidaya dan Badan Penelitan dan Pengembangan (Balitbang KP) untuk melakukan penelitian dan mencari solusi, dalam mengatasi kematian ikan di Teluk Lampung yang diakibatkan oleh meningkatnya populasi fitoplankton khususnya alga merah dari jenis  Cochlodinium polykricoides. Demikian dikatakan Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, Jum’at (21/12) di Jakarta. 

Selain itu, Slamet mengatakan, pihaknya telah menugaskan Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) di Lampung dalam menangani persoalan pasang merah (red tide) fitoplankton tersebut.   “Diharapkan, kerugian  pembudidaya ikan kerapu akibat ledakan populasi fitoplankton atau alga Cochlodinium polykricoides  segera teratasi,” sambungnya. 

Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indra Sakti, SE, MM dalam siaran persnya menyebutkan, Alga Cochlodinium polykricoides atau biasa dikenal sebagai ganggang merah memiliki ciri khas sangat berlendir. Oleh karena itu, bila jumlahnya sangat besar, alga tersebut dapat mengganggu dan menutupi insang ikan, sehingga ikan tidak bisa bernafas. Sementara peristiwa yang terjadi di Teluk Lampung, populasi alga tersebut sampai menutupi perairan, sehingga ikan-ikan yang ada di keramba mati lemas secara massal.

“Alga Cochlodinium polykricoides adalah salah satu fitoplankton kelas dinoflagellata yang termasuk dalam kategori Harmful Algal Bloom (HAB). Plankton jenis ini akan sangat berbahaya bila populasinya berlimpah,” jelas Slamet.
Ilustrasi KJT ikan kerapu di perairan Pulau Kampai, Pangkalansusu, Langkat, Sumut. (Foto THNews)
 BBPBL telah melakukan langkah untuk mengurangi kematian massal ikan yang dipeliharanya dengan jalan mengevakuasi ikan-ikan yang masih hidup ke bak-bak penampungan ikan di darat (hatchery), berdasarkan laporan dari Kepala BBPBL Lampung,  Badruddin bahwa kepadatan alga merah tersebut telah mencapai kepadatan lebih dari 108 sell/ml dan di beberapa tempat telah mencapai ketebalan 5-25 cm. 

Untuk itu, KKP akan terus melakukan penelitian dan pengkajian sebab terjadinya blooming alga merah tersebut, karena  fenomena bloomingnya alga tersebut  muncul tidak sepanjang tahun. Berdasarkan hasil temuan itu, diharapkan KKP dapat mengambil keputusan terbaik bagi pembudidaya ikan dan pengembangan budidaya keramba di Teluk Lampung.

Lampung merupakan salah satu provinsi yang menjadi pusat produksi perikanan budidaya nasional. Budidaya sektor perikanan dipilih karena Lampung memiliki garis pantai terpanjang di Indonesia, yaitu lebih 1000 kilometer.Beberapa jenis ikan yang menjadi primadona di daerah ini adalah kerapu, kakap, bawal bintang, patin, gurame, nila, bandeng serta udang. Pada tahun 2011, total produksi perikanan budidaya lampung mencapai  119.228 ton . Sementara tahun ini sampai triwulan tiga  total produksi  baru mencapai sekitar 80.000 ton. 

PRAKIRAAN CUACA DI INDONESIA (Tanggal 21 sampai 24 Desember 2012)


Situasi awan yang menyelimuti sebagian besar wilayah Indonesia (Foto THNews)

Telukharunews - Bagi Anda yang ingin melakukan perjalanan mudik atau berwisata pada liburan panjang pekan ini sebaiknya jangan meliwati informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) sebagai berikut :


Hasil Pantauan sebagai Dasar Pertimbangan

Suhu muka laut di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 28.0 – 31.0 C, suhu muka laut panas diperkirakan terjadi di Samudera Hindia sebelah barat Australia bagian utara dan di Samudera Pasifik sebelah timur Papua Nugini 30.0 – 31.0 C, daerah tekanan rendah diperkirakan terjadi di Australia bagian barat .

Angin di atas wilayah Indonesia sebelah utara khatulistiwa umumnya bertiup dari arah Barat Laut - Timur Laut, sedangkan di sebelah selatan khatulistiwa umumnya dari arah Barat Daya – Barat Laut kecuali di Papua bagian timur dan Maluku Tenggara angin dari arah Utara - Timur laut. Kecepatan angin berkisar antara 05 – 45 km/jam dengan kecepatan angin tertinggi terjadi di perairann sekitar Sabang, Laut China Selatan dan di Samudera Pasifik sebelah timur Philipina berkisar antara 36 – 45 km/jam.

Hujan dengan intensitas sedang – lebat berpotensi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat bagian utara, Kalimantan Tengah bagian Utara, Kalimantan Timur bagian utara, Sulawesi Tengah bagian utara, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara, sebagian Papua Timur bagian utara.

Intensitas Curahan Hujan Tanggal 21-24 Desember 2012 di :

  • Sumatera : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang pada siang/sore – malam hari.
  • Kalimantan : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang, kecuali di sebagian Kalimantan Timur bagian utara berpotensi hujan lebat pada siang/sore – malam hari.
  • Sulawesi : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang, kecuali di Kep. Sangihe dan Talaud berpotensi hujan lebat pada siang/sore – malam hari.
  • Maluku : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang, kecuali di Maluku Utara bagian utara berpotensi hujan lebat pada siang/sore – malam hari, sedangkan di Maluku Tenggara umumnya Cerah – berawan .
  • Papua : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang, kecuali sebagian Papua Timur bagian utara berpotensi hujan lebat pada siang/ sore – malam hari, sedangkan di sekitar Merauke umumnya Cerah – berawan .
  • Jawa : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang pada sore – malam hari.
  • Bali, NTT dan NTB : Umumnya berpotensi hujan ringan – sedang pada siang/sore – malam hari.
Catatan dan Keterangan
Hujan ringan dengan intensitas         : 0,1 - 5,0 mm/jam atau 5 - 20 mm/hari
Hujan sedang dengan intensitas        : 5,0 - 10,0 mm/jam atau 20 - 50 mm/hari
Hujan lebat dengan intensitas            : 10,0 - 20 mm/jam atau 50 - 100 mm/hari
Hujan sangat lebat dengan intensitas : >20 mm/jam atau >100 mm/hari

BMKG RILIS PRAKIRAAN CUACA EKSTRIM TERBARU

 PERINGATAN DINI (EARLY WARNING) CUACA EKTRIM

Pada tanggal 21 sampai 24 Desember 2012 terdapat daerah tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah Barat Daya Jawa Barat serta sirkulasi di Selat Karimata, Laut Sulawes dan Laut Banda, yang membentuk pumpunan angin memanjang dari Pesisir Selatan Jawa, Selat Makassar hingga Laut Seram. Aktifitas pertumbuhan awan – awan hujan terjadi di wilayah Sumatera bagian Tengah dan Selatan, Jawa bagian Barat dan Timur, Kalimantan bagian Barat, Bali, NTB, Sulawesi, Maluku, Papua Barat dan Papua.

a. Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah :
  • Riau bagian Utara
  • Kepulauan Riau bagian Utara
  • Lampung bagian Barat dan Selatan
  • Kalimantan Barat bagian Utara dan Barat
  • Jabodetabek
  • Jawa Barat bagian Barat
  • Jawa Timur bagian Timur dan Selatan
  • Sulawesi Barat bagian Selatan
  • Papua Barat bagian Selatan
  • Papua bagian Tengah
b. Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang/puting beliung adalah :
  • Banten bagian Selatan
  • Jawa Barat bagian Selatan
  • Bali
  • NTB bagian Barat
  • Sulawesi Selatan bagian Selatan
  • Gorontalo
  • Sulawesi Utara bagian Tengah
  • Sulawesi Tenggara bagian Selatan
  • Maluku bagian Tengah
Ilustrasi foto : bisnis-kti.com

PERINGATAN DINI (EARLY WARNING) GELOMBANG TINGGI

Tanggal 22-Dec-2012 Pukul 19:00 WIB s/d 24-Dec-2012 Pukul 19:00 WIB

TINGGI GELOMBANG 2,0 – 3,0 M BERPELUANG TERJADI DI:

  • PERAIRAN UTARA ACEH
  • PERAIRAN TIMUR KEP. RIAU
  • PERAIRAN KEP. LINGGA
  • PERAIRAN UTARA P. BANGKA
  • LAUT NATUNA
  • PERAIRAN TARAKAN – TANJUNG REDEP
  • SELAT MAKASSAR BAGIAN SELATAN
  • LAUT SULAWESI BAGIAN BARAT
  • LAUT MALUKU BAGIAN SELATAN
  • PERAIRAN UTARA P. SERAM
  • PERAIRAN KEP.  RAJA AMPAT – SORONG
  • PERAIRAN MANOKWARI
  • PERAIRAN BIAK
  • PERAIRAN SARMI - JAYAPURA

TINGGI GELOMBANG 3,0 – 4,0 M BERPELUANG TERJADI DI:

  • PERAIRAN KEP. ANAMBAS
  • PERAIRAN KE. NATUNA
  • LAUT CINA SELATAN SEBELAH UTARA NATUNA
  • LAUT SULAWESI BAGIAN TIMUR
  • PERAIRAN BITUNG – MANADO
  • LAUT MALUKU BAGIAN UTARA
  • PERAIRAN UTARA HALMAHERA
  • LAUT HALMAHERA
  • SAMUDERA PASIFIK UTARA PAPUA

TINGGI GELOMBANG 4,0 - 5,0 M BERPELUANG TERJADI DI:

  • LAUT CINA SELATAN SEBELAH TIMUR VIETNAM
  • PERAIRAN KEP. SANGIHE DAN KEP. TALAUD
  • SAMUDERA PASIFIK UTARA HALMAHERA DAN TIMUR PHILIPINA


Saturday 22 December 2012

GEMPA 5,2 SR DI PERAIRAN LEPAS PANTAI BARATDAYA BANDA ACEH


BANDA ACEH, Telukharunews – Gempa berkekuatan 5,2 pada skala Richter terjadi di lepas pantai Baratdaya Banda Aceh dengan pusat gempa berada di kordinat 5,234° Lintang Utara, 94,266° Bujur Timur dikedalaman 10 km pada Sabtu (22/12/2012) pukul 10:50:03 WIB.

Menurut data dari website USGS Amerika Serikat, lokasi gempa berjarak 122 km (75 mil) dari Baratdaya Banda Aceh, 137 km (85 mil) dari Sabang, dan 188 km (116 mil) sebelah Barat dari Sigli Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.

Sementara menurut data dari InaTEWS/BMKG disebutkan, gempa berkekuatan 5,1 SR tersebut tidak berpotensi Tsunami.