Saturday 30 November 2013

Mengenal RFID dan Lokasi Pemasangannya



Kendaraan pemerintah, BUMN, BUMD dilarang menggunakan BBM Bersubsidi

RFID (Radio Frequency Identification) yang dipasang pada kendaraan bermotor di seluruh Indonesia secara gratis.

JAKARTA - Sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM no. 1/2013 tentang pengendalian penggunaan BBM yang menyatakan semua jenis kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai oleh Instansi Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah, mobil barang dengan jumlah roda lebih dari 4 buah untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan dan pertambangan serta mobil barang dengan jumlah roda lebih dari 4 buah untuk pengangkutan hasil kegiatan kehutanan dilarang menggunakan BBM Bersubsidi.

Berkaitan dengan peraturan menteri ESDM tersebut, PT Pertamina (Persero) meluncurkan program SMPBBM atau Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak agar lebih tepat sasaran. Program ini memanfaatkan teknologi RFID (Radio Frequency Identification) sebagai alat untuk mendata dan memantau penggunaan BBM yang dipasang pada kendaraan bermotor di seluruh Indonesia secara gratis.

RFID Tag memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Menyimpan identitas kendaraan dalam sistem monitoring dan pengendalian BBM.
  2. Mengenali identitas kendaraan, baik dinas maupun pribadi dalam sistem monitoring dan pengendalian BBM.
  3. Memberikan otorisasi pada sistem untuk kendaraan melakukan pengisian BBM.
  4. Sebagai alat yang wajib digunakan pada kendaraan untuk pengisian BBM bersubsidi.

Berikut langkah-langkah partisipasi Program SMPBBM :

  1. Datang ke SPBU pertamina atau ke tempat-tempat pemasangan RFID terdekat.
  2. Didata dengan input data dari STNK pemilik kendaraan.
  3. Diprogram melalui perangkat RFID Programmer, dimana informasi seperti nomor polisi, jenis, serta kategori kendaraan, disimpan di dalam perangkat RFID Tag.
  4. Dipasang pada mulut tangki pengisian bahan bakar kendaraan.
  5. Dibaca oleh RFID Reader dan ditampilkan pada layar HMI. Saat data terbaca pada HMI, berarti Anda siap dimonitor.

Berikut lokasi tempat pemasangan RFID di Jakarta:

Area Jakarta Pusat

    34-10401 Jl. Kramat Raya No. 116 (SPBU) Kontak: (021) 3106507
    31-10202 Jl. Abdul Muis No. 68 Kel. Petojo Selatan (SPBU) Kontak: 3505652, 3505574
    31-10701 Jl. Industri II Kemayoran (SPBU) Kontak: 65866242
    31-10303 Jl. Cikini Raya Kel. Cikini Kec. Menteng (SPBU) Kontak: 3140108
    34-12902 Jl. Gatot Subroto Kav. 31 (SPBU) Kontak: 5201415
    31-12802 Jl. MT Haryono Kav. 18 (SPBU) Kontak: 8379423437
    34-12703 Jl. Raya Pasar Minggu 14, Pancoran (SPBU) Kontak: 7995132
    31-12902 Jl. HR. Rasuna Said Kav. X2/2 (SPBU) Kontak: 52922061
    34-12510 Jl. TB. Simatupang (SPBU) Kontak: 78834340

Area Jakarta Utara

    34-14204 Jl. Raya Yos Sudarso (SPBU) Kontak: 6509113
    34-14210 Jl. Sentra Bisnis Artha Gading Blok D Kav 2 (SPBU) Kontak: 45847905, 33076250
    34-14307 Jl. Danau Sunter Selatan Blok 05 No. 10 (SPBU) Kontak: 98295308
    34-14209 Jl. Logistic No. 85 Pegangsaan (SPBU) Kontak: 44836764
    34-14413 Jl. Benyamin Suaeb EX Bandara Kemayoran (SPBU) Kontak: 64703028
    34-14408 Jl. Budi Mulia Ry Pademangan (SPBU) Kontak: 6411935
    34-14405 Jl. Kampung Bandan (SPBU)
    34-14403 Jl. Pluit Raya Selatan No. 10 Kel. Pluit Kec. Penjaringan Kontak: 6690878
    34-14107 Jl. Raya Cakung Cilincing (KBN) No. 17 (SPBU) Kontak: 44835702
    34-14207 Jl. Plumpang Semper (SPBU) Kontak: 4351360
    34-14301 Jl. Sunter Paradise (SPBU) Kontak: 64716448

Area Jakarta Barat

    34-11403 Jl. Kemanggisan Utama Raya No. 6-8 RT. 11 RW. 06 Palmerah Kontak: 5360463
    34-11712 Jl. Daan Mogot KM 4-5 Kel. Cengkareng Timur (SPBU) Kontak: 5451688
    34-11708  Cengkareng (SPBU) Kontak: 5443397
    34-11713 Jl. Raya Daan Mogot KM.10 Pesing (SPBU) Kontak: 5451551, 5450571, 5455850

Area Jakarta Timur

    31-13101 Jl. Pramuka Raya (SPBU) Kontak: 8519764, 95357600
    34-13409 Jl. Raden Inten (SPBU) Kontak: 8602531
    34-13414 Jl. Basuki Rahman No. 64 (SPBU) Kontak: 8566043
    34-13419 Jl. Raden Inten Kec. Duren Sawit (SPBU) Kontak: 86607268
    34-13506 Jl. Pusdik Depnaker No. 80 Pinang Ranti (SPBU) Kontak: 08121864393
    34-13806 Jl. Supriyadi No. 27 Ciracas (SPBU) Kontak: 8403369, 91262844
    34-13422 Jl. Raya Kalimalang Pd. Kelapa (SPBU) Kontak: 70806366
    34-13907 Jl. Centra Primer (SPBU) Kontak: 48701889
    34-13908 Jl. Hamengkubuwono IX (SPBU) Kontak: 46823161 46626226
    34-13421 Jl. I Gusti Ngurah Rai Pondok Kopi (SPBU) Kontak: 94500177, 0816704791
    34-13208 Jl. Rawamangun Muka Raya No. 1 (SPBU)
    34-13206 Jl. Raya Pemuda Rawamangun (SPBU) Kontak: (021) 4897333
    34-13205 Jl. Printis Kemerdekaan (SPBU) Kontak: 4895048
    34-13505 Jl. Raya Bogor KM…, Kramat Jati (SPBU) Kontak: 80880513
    34-13802 Jl. Raya Pondok Gede (SPBU) Kontak: 8400156
    34-13502 Jl. Raya Condet (SPBU)
    31-13701 Jl. Raya Bogor KM.28 Ps. Rebo (SPBU) (SF)

Sumber : Berbagai Sumber

RATUSAN BAREL MINYAK MENTAH MENYEMBUR DARI STORMPON PIPA 30 INCI


Semburan liar minyak mentah jatuh ke lubang galian

PANGKALANSUSU, Langkat (Telukharunews.com) – Ratusan barel minyak mentah (crude oil) menyembur dari stormpon (kran penggendali tekanan) pipa transmisi (loading pipe) 30 inci di Desa Tanjungpasir, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera pada Rabu, 27 November 2013.

Minyak mentah mengenang di lubang galian.
Menurut informasi yang diperoleh Telukharunews.com dari warga setempat pada pukul 10:25 WIB melalui telepon selular, minyak mentah yang menyembur dari stormpon pipa 30 inci mencapai ketinggian sekitar 3 meter yang mengarah ke galian untuk penamanan pipa berdiameter 20 inci sehingga minyak mentah itu tidak masuk ke lahan ladang/pertanian warga. Tetapi sempat meresahkan warga yang berdomisili di sekitar tempat kejadian perkara karena aroma minyak mentah itu sangat menyengat hidung.

Berkat kesinggapan semua pihak yang terkait dengan pekerjaan itu, akhirnya semburan liar minyak mentah itu dapat teratasi dalam waktu yang relatip singkat, karena musibah tersebut tidak sempat menimbulkan api kebakaran.

Berat dugaan bahwa jembolnya stormpon pipa 30” milik PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalansusu Field disebabkan adanya benturan dari baket excavator yang sedang melakukan penggalian jalur pipa sepanjang 11.800 meter untuk menanam pipa transmisi baru yang berdiameter 20 inci sebagai pengganti pipa 30 inci yang akan dipensiunkan.

Diamankan 340 barel

Minyak mentah yang sempat mengenangi lubang galian sudah diamankan sekitar 340 barel yang diangkut dengan mempergunakan Vacuum Roadtank untuk dikembalikan ke tanki penimbun di kawasan Main Gathering Station Bukit Khayangan Pangkalansusu.

Semburan minyak mentah berhasil disumbat (Foto THNews/Januar)
Sementara sisa minyak mentah yang tipis dan tidak terambil dinetralisir dengan mempergunakan oil dispersant dengan maksud untuk meluluhkan minyak mentah yang tertinggal dalam bentuk “film.”

Dalam peristiwa itu tidak sempat menimbulkan korban tewas maupun luka-luka. (fi)

Thursday 28 November 2013

Indonesia Tawarkan Kerjasama Kelola Mineral Tanah Jarang Kepada Negara ASEAN Plus

NUSA DUA – Pemerintah menawarkan kerjasama pemanfaatan mineral logam tanah jarang kepada negara - negara ASEAN Plus (ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan). Saat ini mineral tanah jarang di Indonesia belum termanfaatkan karena terbatasnya kemampuan Indonesia untuk memisahkannya dari mineral loga induknya.

Mineral tanah jarang yang banyak ditemukan di Indonesia adalah bijih Timah dengan mineral ikutan Monazite, Xenotime, Zircon dan Ilmenite,  bijih Tembaga dengan mineral ikutan Anode Slime, Pasir Besi, bijih Emas dan bijih Bauksit.

“Indonesia merupakan produser timah nomor dua dan eksportir nomor satu didunia, saat timah diproses melalui pembakaran terdapat tin slek sebagai sisa pembakaran yang mengandung unsur-unsur tanah jarang sebesar 8 persen. Masalah yang timbul kemudian, Indonesia belum mampu memisahkan  sehingga Indonesia meminta ASEAN Plus terutama negara partner untuk membantu negara ASEAN bagaimana teknologi, metodologi yang tepat untuk mengekstrak rare earth tersebut,” ujar Kepala Badan Geologi usai menutup pertemuan  ASOMM. Rabu (27/11/2013).

Rare earth sangat penting untuk industri telekomunikasi, dan produk teknologi tinggi lainnya, kita punya resources-nya namun kita tidak mampu mengextract dan mengolahnya, jadi kita ajukan ke negara partner untuk membantu mengolahnya,” lanjut Sukhyar.

Logam tanah jarang yang merupakan mineral ikutan dari produk timah, saat ini belum termanfaatkan. "Kalau orang mengelola timah dia engga peduli ada monasite, senotim, semua dismel, dibakar atau dilelehkan , nah yang diambil timah lalu ada slek (sisa pembakaran) nah disitu yang ada rare earthnya. 


Sumber: website Kementerian Esdm

R. Sukhyar : Tidak Ada Negara Yang Bisa Hidup Dari Resources Industri

Kepala Badan Geologi, R. Sukhyar 
NUSA DUA - Kemajuan suatu bangsa bukan sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, namun merupakan sebuah perjalanan panjang dengan pola perencanaan yang baik. Seluruh negara maju pada awalnya merupakan negara berkembang yang hanya bermodalkan sumber daya alam, seiring dengan berjalannya waktu mereka melakukan pengolahan dan menghasilkan produk jadi. Menjadi negara maju memerlukan tekad yang kuat dan perencanaan yang matang. Mengandalkan sumberdaya alam sebagai modal pada akhirnya akan membawa kebangkrutan sebuah bangsa.

Pada awal abad ke 19, beberapa negara melakukan kegiatan eksploitasi pertambangan, bersamaan benefit hasil dari pertambangan dipergunakan untuk memajukan pendidikan, riset dibidang geologi, mineral dan metalurgi, pada akhirnya negara-negara tersebut tampil menjadi negara-negara maju yang setelah habisnya resources mereka berganti dengan produk hasil industri. “ Tidak ada negara yang bisa hidup dari resources industri , No way itu, mesti ada value added,” ujar Kepala Badan Geologi, R. Sukhyar usai rapat 13th ASEAN Senior Official Meeting on Mineral (ASOMM). Selasa, (26/11/2013).

“Tahapannya adalah, resources, manufacture baru service. Swedia dan Finlandia itu jawaranya cooper dan nickel kemudian dia lompat cluster, sekarang mereka jawaranya telekomunikasi,” lanjut  Sukhyar.

Dijelaskan Sukhyar, beberapa negara telah melaksanakan kebijakan pelarangan ekspor bahan mentah (raw material) seperti, Myanmar dan Laos dan menurut Sukhyar pelarangan seperti ini merupakan gejala global semua negara termasuk negara-negara Afrika. “Kan poinnya negara-negara yang kaya resources, pasti terbelakang. Lalu muncullah sebutan resources curse. Jadi bagaimana semuanya fair business. Yang dibutuhkan negara maju kan bukan hanya raw material tapi juga intermediate. Artinya untuk proses raw material ke intermediate ambil aja investasi dari negara maju. Jangan hanya negara maju ingin raw material, jangan gitu dong, karena negara-negara seperti kita kan butuh lapangan kerja mbok yang kita punya dijadiin intermediate, kemudian diambil,” ujar Sukhyar.


Sumber: website Kementerian Esdm.

Monday 25 November 2013

BADAI SIKLON LEHAR DI ATAS LAUT ANDAMAN - INDIA

Badai Siklon Lehar  di atas Pulau Smith Laut Andaman, posisi pada Senin 25 November 2013 puku l03:45:10 WIB
NEW DELHI, India (Telukharunews,com)  - Menurut rilis yang diterbitkan oleh Departemen Meteorogi India pada Minggu, 24 November 2013 pukul 12:30 IST, sebuah depresi terbentuk di atas langit Laut Andaman Selatan pada malam kemarin (23/11/2013), bergerak ke arah barat-BaratLaut, diintensifkan menjadi badai topan 'Lehar' di pagi hari, 24 November 2013 posisinya pada pukul 08:30 WIB berada di dekat kordinat 10.00 LintangUtara, 95.00 BujurTimur, sekitar 300 km selatan-Tenggara dari Port Blair.

Sistem ini akan bergerak ke arah Bara laut dan menyeberangi Andaman & Kepulauan Nicobar antara Teluk Hut Bay dan Pulau Long, dekat Port Blair sekitar malam hari ini, 24 November 2013. Kemudian akan muncul ke tenggara Teluk Benggala, mengintensifkan lebih lanjut secara bertahap menjadi badai siklon yang sangat parah. Ini akan pindah ke arah barat- BaratLaut dan menyeberangi Andhra Pradesh pantai antara Machillipatnam dan Kalingapatnam dekat Kakinada sekitar siang 28 November. (fi)


Sumber: Press Release India Meteorological Department

Saturday 23 November 2013

Dana Bagi Hasil Migas 2013 Ditargetkan Rp102, 7 Triliun

Naryanto Wagimin
JAKARTA - Dalam APBN-P tahun 2013, penerimaan migas 2013 ditargetkan sebesar Rp 267,12 triliun, termasuk dana bagi hasil (DBH) migas sebesar Rp 102,70 triliun.

Direktur Pembinaan Program Migas Naryanto Wagimin dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Badiklat ESDM Agus Cahyono Adi di Hotel Millenium, Kamis (21/11), mengatakan, penghitungan penerimaan negara dan DBH tersebut,  didasarkan pada asumsi makro yaitu lifting minyak bumi 840.000 barel per hari, lifting gas bumi 1240 MBOEPD, ICP US$ 108 per barel serta nilai tukar rupiah Rp 9.600 per dolar AS.

Sedangkan untuk RAPBN 2014, penghitungan penerimaan negara dan dana bagi hasil migas didasarkan pada asumsi makro yaitu lifting minyak bumi 870.000 barel per hari, lifting gas bumi 1240 MBOEPD, ICP US$ 105 dan nilai tukar Rp 9.750 per dolar AS.

Naryanto mengungkapkan, perkembangan produksi migas dari tahun ke tahun menunjukkan penurunan. Sedangkan harga minyak mentah Indonesia atau ICP berfluktuasi. Namun demikian, target penerimaan negara sub sektor migas relatif dapat tercapai sesuai dengan performance masing-masing KKKS.

"Performance  ini tentunya  sangat bervariasi antara KKKS yang beroperasi di suatu daerah dengan daerah lainnya," kata Naryanto.

Dengan adanya perubahan target penerimaan dan DBH migas yang telah ditetapkan dalam APBN-P 2013,  Naryanto meminta agar pemerintah daerah lebih mencermati lagi target APBD yang bersumber dari DBH migas.

Dana bagi hasil (DBH) migas adalah bagian daerah yang berasal dari penerimaan negara bukan pajak sektor sumber daya alam (SDA) pertambangan minyak bumi dan gas bumi.

Dasar hukum DBH SDA adalah UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, PMK 06/PMK.07/2012 tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer ke Daerah dan PMK 145/PMK.07/2013 tentang Pengalokasian Transfer ke Daerah.

Sumber: website Kementerian Esdm


Thursday 21 November 2013

Peringatan Dini Cuaca Ekstrim

Berlaku tanggal 21 November 2013 sd 23 November 2013
Kondisi awan di Indonesia dan sekitarnya pada Kamis, 21.11.2013 pukul 14.45.20 WIB
JAKARTA (Telukharunews.com) - Adanya daerah tekanan rendah di Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa Timur serta pumpunan angin memanjang dari Sumatera Utara bagian Timur hingga Malaysia, dari Laut Jawa bagian Timur hingga NTB. Pertumbuhan awan hujan hampir di seluruh wilayah Indonesia.
a. Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah :

  • Aceh bagian Utara, Barat dan Timur
  • Sumatera Utara bagian Barat dan Timur
  • Riau bagian Timur
  • Jambi bagian Timur
  • Kalimantan Timur bagian Selatan
  • Kalimantan Barat bagian Barat dan Utara
  • Sulawesi Tengah bagian Selatan
  • Sulawesi Barat bagian Selatan
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua bagian Barat dan Selatan


b. Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang / puting beliung adalah :

  • Jawa Timur bagian Timur
  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur bagian Timur
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan
  • Sulawesi Tenggara

Tuesday 19 November 2013

Tahun 2018, Puncak Produksi Gas Indonesia

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro 
JAKARTA - Neraca gas nasional tahun 2012-2025 menunjukkan, puncak produksi gas Indonesia akan terjadi tahun 2018 yaitu sekitar 10.000 MMSCFD. Kontribusi produksi gas bumi ini, antara lain berasal dari proyek-proyek gas baru seperti deep water project, Masela, Tangguh Expansion dan Natuna.

Cadangan gas di Lapangan Masela, diperkirakan sekitar 9,18 TCF dengan total investasi US$ 4,99 miliar, diperkirakan akan berproduksi pada kuartal 2 tahun 2018. Lapangan Tangguh Train 3, dengan cadangan gas sekitar 8,09 TCF serta investasi  sebesar US$ 12 miliar,  akan berproduksi pada akhir 2018.

Sementara Lapangan Donggi Senoro akan berproduksi tahun 2015. Cadangannya mencapai 2,8 TCF serta total investasi US$ 1,7 juta. Lapangan Natuna D Alpha dengan cadangan gas 46 TCF serta investasi US$ 41 miliar, akan berproduksi sekitar 10 tahun setelah pengembangan.

Meski demikian, papar Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro pada acara Improved Gas Recovery Forum di Hotel Shangrila, Selasa (19/11), produksi gas dari lapangan-lapangan baru ini, tidak akan mampu menahan laju penurunan alamiah dari lapangan gas. Penurunan ini akan menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan domestik setelah tahun 2020.

Oleh karena itu, menurut Edy, sangat penting bagi negara untuk mencari sumber-sumber gas baru dengan melakukan eksplorasi di cekungan-cekungan hidrokarbon baru yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya.

“Di samping itu, perlu juga dilakukan pembatasan untuk berkomitmen dengan pihak luar dalam mengekspor gas bumi kita,” katanya.

Cadangan gas bumi Indonesia berdasarkan data 1 Januari 2013 mencapai 150,39 TSCF. Sedangkan cadangan gas non konvensional seperti CBM sebesar 453,3 TCF.

Selama 5 tahun terakhir, gas bumi telah berkembang menjadi komoditas yang sangat penting sebagai sumber energi primer dan juga sebagai bahan baku. Semenjak pemerintah menghapus subsidi bahan bakar untuk sektor industri pada tahun 2005, terjadi perubahan besar dari penggunaan bahan bakar minyak ke gas bumi. Pada tahun 2001, pemanfaatan gas bumi untuk industri hanya sebesar 1.279 MMSCFD. Tahun 2013, pemanfaatannya melonjak menjadi sebesar 2.249 MMSCFD. Selain itu, terdapat peningkatan tajam konsumsi gas bumi untuk sektor kelistrikan yang tersebar di area Jawa dan Sumatera.


Sumber: website Kementerian ESDM

Pemerintah Akan Import Listrik 50 MW dari Malaysia

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, Jarman saat memberi keterangan Pers.
JAKARTA -  Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Provinsi Kalimantan Barat. Pemerintah berencana akan mengimpor listrik sebesar 50 MW dan dapat ditingkatkan hingga 200 MW. Selain memenuhi kebutuhan listrik, impor listrik juga dimaksudkan untuk menurunkan biaya pokok penyediaan tenaga listrik Kalimantan Barat yang saat ini didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

"Import listrik prinsipnya adalah untuk menurunkan biaya, sambil kita memperkuat infrastruktur listrik kita, untuk Kalimantan Barat, saat ini hampir 100% (pembangkit yang ada) menggunakan solar (BBM),  nah sekarang ada tawaran dari Malaysia, yaitu listrik dengan harga sekitar Rp 900 per kwh yang bersumber dari PLTA dia, kita bisa beli untuk mengganti listrik kita yang menggunakan BBM, nah inikan lumayan, kalau kita menggunakan solar yang juga impor per kwhnya hampir sekitar Rp 3.500, nah sekarang kita ditawari impor listrik yang harganya Rp 900, dua-duanya impor, tetapi dengan cara seperti ini kita bisa reduce cost sambil kita perkuat pembangkit-pembangkit kita,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral, Jarman, Selasa (19/11/2013).

“Prinsipnya bahwa impor itukan sebagai pelengkap saja, sambil kita kurangi pemakaian BBM kita,” ujar Jarman.

Untuk tahap awal, PLN akan mengimpor listrik sebesar 50 MW dari Malaysia dan selanjutnya dapat ditingkatkan hingga mencapai 200 MW.  Dengan cara seperti ini maka lanjut Jarman, pembangkit-pembangkit listrik yang saat ini menggunakan BBM dapat diganti dan kira-kira tiga tahun lagi, akan ada pembangkit batubara yang mulai beroperasi yang tentunya akan memperkuat sistem kelistrikan di Kalimantan Barat.

Selain melakukan impor listrik, Pemerintah Indonesia melalui PT PLN berencana akan mengekspor listrik ke Malaysia sebesar 1.000 MW dari pembangkit mulut tambang 2x1.000 MW di Provinsi Riau yang diharapkan beroperasi pada tahun 2018-2019. “Di Riau, akan ada pembangkit listrik 2X1.000 MW, nah itu agreement nya sudah ditandantangani oleh PT BA, PLN dan TNB, sebagian listriknya dipakai lokal sebagian lagi diekspor ke Malaysia dengan cara seperti ini keuntungan Malaysia adalah, dia bisa mengurangi pemakaian gasnya sebagai bahan bakar pembangkit karena, kan gas itu lebih mahal dari batubara listriknya sehingga dia kebalikan dari kita yang di Kalimantan Barat,” imbuh Jarman.

Eskpor dan impor listrik merupakan hal biasa yang sudah berlaku dibanyak Negara. seperti di Eropa, Prancis ekspor ke negara lain, Kanada ekspor ke Amerika jadi ekspor import listik itu sesuatu hal yang biasa, sehingga kita bisa mengurangi biaya pembangkitan dan bersamaan kemampuan sistem diperkuat, tutur Jarman.

Sumber: website Kementerian ESDM


Thursday 14 November 2013

ENTRANSCE FC JUARA TURNAMEN TERBUKA HUT PERTAMINA KE 56

FM Pertamina EP Asset 1 Pangkalansusu, Dirasani Thaib menyerahkan piala juara 1 kepada capten Markus Horison (Foto THNews.com)
PANGKALANSUSU – Entransce FC Medan keluar sebagai juara pertama Turnamen Terbuka Sepakbola HUT Pertamina ke 56 setelah mengalahkan Drilling FC  Rantau 1-0 di Stadion Olahraga Bukit Kunci Pertamina EP Pangkalansusu, Rabu, 13 November 2013.

Dalam babak pertama kedua club bermain “mati-matian”  untuk mengalahkan lawannya dengan serangan yang mengebu-gebu ke kubu pertahanan lawan, tapi sayangnya sampai pluit dibunyikan oleh wasit Dedy, tidak ada satu gol pun yang tercipta.

Wahyu dari Drilling FC dihempang Markus saat ingin memasuk bola ke gawang Entransce FC (Foto THNews.com)
Di babak berikutnya pola permainan kedua club mulai berubah dengan tempo yang agak sedikit keras, sehingga pada menit ke 75 wasit terpaksa mengeluarkan kartu merah untuk pemain Entransce, Agung Prasetyo dengan nomor punggung 22.

Rebutan bola di udara. (Foto THNews.com)
Walaupun pemainnya sudah berkurang satu, tapi Entransce FC yang dipimpin capten Markus Horison (ISL) nomor punggung 28 berhasil mengecoh penjaga gawang Drilling FC, dengan tendangan manis Markus berhasil menggetarkan jaring gawang Drilling yang dikawal oleh Aceh pada menit ke 52, sehingga skor berubah menjadi 1-0.  Sampai babak terakhir berakhir, skor tetap tidak berubah untuk kemenangan Entransce FC.

Lebih dari 1500 penonton menyaksikan final Open Tournament Sepakbola HUT Pertamina ke 56 di Stadion Olahraga Bukit Kunci Pangkalansusu. (Foto THNews.com) 
Menurut Ketua Panpel kegiatan olahraga HUT Pertamina ke 56, Ivan Danubrata kepada Telukharunews menyebutkan, turnamen yang dibuka oleh Field Manager Pertamina EP Asset 1 Pangkalansusu, Dirasani Thaib berlangsung sejak 4 sampai 13 September 2013 diikuti sebanyak 8 club, yaitu UPMS-I Medan, PU Deli Serdang, Pertagas FC,  Entransce FC Medan, Bapor Pangkalansusu, Bapor Pertamina EP Rantau Field  Aceh Tamiang, dan Transport FC.

Ivan juga menjelaskan bahwa untuk pemenang pertama selain menerima Piala juga dapat uang pembinaan sebesar Rp15 juta. Juara dua Rp7 juta, dan Top Score Rp1 juta.
Assistant Manager HRD, Kaswir menyerahkan Piala Juara II kepada Aceh, capten Drillinng FC, (Foto THNews.com)
Khusus untuk kegiatan olahraga internal, dijadwalkan mulai 18 November sampai 4 Desember 2013 juga akan diadakah pertandingan beberapa cabang olahraga antar fungsi seperti cabang Bulutangkis, Tenis meja, Sepakbola, Futsal dan Voli Putra-Putri.

Ketua Panpel Olahraga HUT Pertamina ke 56, Ivan Danubrata menyerahkan piala Top Score kepada Markus. (Foto THNews.com)
Selain itu untuk acara puncak akan diadakan Jalan Santai yang terbuka untuk masyarakat umum pada Minggu, 8 Desember 2013 bertempat di  Stadion Olahraga Bukit Kunci Pangkalansusu. “Untuk para peserta akan dibagikan kupon DoorPrize dengan hadiah berupa LED TV 32”, Sepeda dan hadiah-hadiah menarik lainnya,” ujar Ivan.



Monday 11 November 2013

Sekuat Tsunami Aceh, Topan Haiyan Diduga Tewaskan 10.000 Orang

Gambar ini memperlihatkan kekuatan hembusan angin dari topan Haiyan atau dikenal juga dengan sebutan "yolanda", yang menghantam Filipina pada Jumat (8/11/2013). | Charism SAYAT/AFP

TACLOBAN, KOMPAS.com — Petugas penyelamat, Senin (11/11/2013), berjuang mencapai kota-kota dan desa yang hancur karena hantaman topan Haiyan di Filipina. Diperkirakan 10.000 orang tewas dan lebih dari 600.000 yang lain kehilangan tempat tinggal. Kekuatan topan disebut sedahsyat tsunami Samudera Hindia pada 2004.

PBB mengatakan, beberapa korban tidak punya makanan, air, dan obat-obatan. Operasi pemberian bantuan terhambat karena jalanan, bandara, dan jembatan hancur atau tertutup reruntuhan.

Presiden Filipina, Benigno Aquino, mengerahkan tentara ke kota yang hancur dari Tacloban, ibu kota provinsi Leyte, untuk menghentikan penjarahan. Dia pun menegaskan bakal memberlakukan hukum militer atau keadaan darurat untuk menjamin keamanan.

Topan Haiyan menghancurkan 70 hingga 80 persen dari struktur jalan di provinsi Leyte. "Seperti menyobek provinsi Leyte," ujar Kepala Kepolisian Inspektur Elmer Soria. Kekuatan empasan angin topan yang membawa serta gelombang laut setinggi lebih dari 10 meter diperkirakan sama kuatnya dengan tsunami 2004 yang meluluhlantakkan Aceh di Indonesia, dan beberapa negara lain.

"Dari helikopter, Anda dapat melihat sejauh mana kerusakan. Dari pantai dan bergerak beberapa kilometer ke pedalaman, tidak ada struktur berdiri. Rasanya seperti tsunami," kata Menteri Dalam Negeri Filipina Manuel Roxas. "Saya tidak tahu bagaimana untuk menggambarkan apa yang saya lihat. Ini mengerikan."

Pemerintah Filipina dan badan bencana belum mengonfirmasi perkiraan terbaru dari jumlah kematian akibat badai dengan kecepatan 313 kilometer per jam dan embusan angin berkecepatan 378 kilometer per jam.

Soria, mengutip pejabat lokal, mengatakan, korban tewas diperkirakan mencapai 10.000 orang. Jumlah itu masih bisa bertambah lagi bila tim penyelamat bisa menjangkau desa-desa terpencil di sepanjang tepi pantai yang dihajar Haiyan.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, 620.000 orang diketahui mengungsi dan 9,5 juta warga lain terpengaruh topan ini di Filipina. Di Tacloban saja, sebuah kuburan massal sudah menguburkan 300 sampai 500 mayat. Sekitar 300 orang tewas di provinsi tetangga Samar. Demikian kata seorang pejabat dari badan bencana provinsi.

Di Tacloban, warga yang selamat harus berjalan hati-hati di sela puing untuk mencari para korban lain, atau keluarga dan harta yang yang bisa diselamatkan. Tidak satu bangunan pun terlihat lolos dari kerusakan di kota pesisir berpenduduk 220.000 orang di 580 kilometer tenggara Manila ini.


Sumber : Reuters