Friday 2 November 2012

RI-Inggris Lipatkan Target Perdagangan


Presiden SBY dan Ibu Ani serta Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berfoto bersama sebelum jamuan santap malam di Istana Buckingham, London, Rabu (31/10) malam. (foto: cahyo/presidensby.info)

London, Inggris: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengundang komunitas bisnis Inggris meningkatkan investasinya di Indonesia. Kunjungan kenegaraan ini adalah dalam rangka meningkatkan kerja sama tersebut dengan prioritas utama pada sektor investasi dan perdagangan.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan hal ini dalam pidato jamuan santap malam kenegaraan yang diselenggarakan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip, di Ballroom Istana Buckingham, London, Rabu (31/10) pukul 20.00 setempat atau Kamis (1/11) dini hari di Indonesia.

"Sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tengara, Indonesia memberikan peluang yang besar kepada komunitas bisnis Kerajaan Inggris. Oleh karena itu saya yakin kedua negara kita akan mampu mencapai target perdagangan bilateral pada tahun 2015," kata Presiden SBY yang tampil mengenakan busana Melayu Teluk Belanga dan berpeci hitam.

Saat ini volume perdagangan RI-Inggris sekitar 3 miliar dolar AS. Kedua negara sepakat meningkatkan volume perdagangan ini dua kali lipat pada tahun 2015.

Presiden SBY juga mengajak Inggris untuk bekerja sama meningkatkan kapasitas melalui pendidikan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.

Di awal pidatonya, Presiden SBY mengucapkan selamat atas perayaan 60 tahun Ratu Elizabeth II bertahta. Presiden menyebut Ratu Elizabeth II sebagai sumber inspirasi tentang pentingnya keteguhan, dedikasi, dan loyalitas dalam menjalankan tugas-tugas kenegaraan dan pelayanan bagi rakyat.

Kepala Negara juga menyampaikan bahwa sejarah mencatat hubungan Indonesia-Inggris telah terjalin berabad silam. Pada abad ke-17 Kerajaan Banten telah mengirimkan utusannya ke Inggris. Seratus lima puluh tahun kemudian, Sir Thomas Stamford Raffles, penulis sejarah Jawa yang monumental History of Java, telah menemukan kembali kemegahan Candi Borobudur.

Kedatangan Ratu Elizabeth II ke Jakarta pada 1974 silam, lanjut Presiden SBY, telah mengembangkan hubungan kedua negara semakin progresif. Presiden percaya, kunjungan kenegaraan kali ini akan lebih meningkatkan manfaat bagi rakyat kedua negara.

"Kedua negara kita memiliki banyak kesamaan, termasuk dalam usaha memajukan demokrasi. Dalam satu dasawarsa terakhir, Indonesia kerap dipandang sebagai model dari harmoni antara Islam, demokrasi, dan modernitas," SBY menjelaskan.

Dalam level hubungan antarwarga, Indonesia dan Inggris telah menjalin kerja sama melalui Indonesia-UK Islamic Advisory Group yang didirikan pada 2006, untuk mendorong antaragama dan antarperadaban kedua negara. Kedua negara juga bekerja sama dengan baik dalam forum-forum global.

Acara jamuan santap malam kenegaraan ini dihadiri keluarga Kerajaan Inggris. Ratu Elizabeth II didampingi Duke of Edinburgh, Pangeran Philip. Hadir pula Pangeran Charles, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edwards.

Presiden SBY sendiri didampingi Ibu Ani dan sejumlah menteri serta Ketua MPR Marzuki Alie dan Ketua DPD Irman Gusman. Hadir pula Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono. Delegasi Indonesia semua berbusana Teluk Belanga dan pakaian nasional bagi perempuan. (
http://www.presidensby.info)

No comments:

Post a Comment