Saturday 28 October 2017

Kepulauan Ryukyu Jepang Diserang Badai Tropis Keras Saola


Badai Tropis Keras Saola di atas Okinawa. Foto:Google Earth/THnews

TOKYO, Gugusan Kepulauan Ryukyu di Prefektur Okinawa selatan Jepang diprakirakan akan diserang Badai Tropis Keras Saola pada Sabtu, 28 Oktober 2017 pukul 03:00 UTC atau pukul 10:00 WIB hari ini.

Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews melalui fasilitas Google Earth pada Sabtu, 28 Oktober 2017 pukul 02:45 WIB Badai Tropis Keras Saola berada di koordinat 24°9'13.19"Lintang Utara dan 128°19'37.21"Bujur Timur  berjarak sekitar 854,87 km (195.23 derajat) sebelah selatan-Barat Daya Kagoshima, Prefektur Kagoshima, Jepang atau sekitar 1.679,41 km (223.76 derajat) selatan-Barat Daya dari Kota Tokyo, Jepang.

Situs resmi Badan Meterologi Jepang menginformasikan pada Jum’at, 27 Oktober 2017 pukul 19:45 UTC atau Sabtu (28/10) dini hari pukul 02:45 WIB berdasarkan hasil analisa pukul 02:00 WIB Badai Tropis Keras Saola yang memiliki tekanan di pusat 985 hPa berada di koordinat 24°20' (24.3°) Lintang Utara dan 128°20' (128.3°)Bujur Timur bergerak maju ke arah utara dengan kecepatan 20 km per jam (10 knot).

Saola dikabarkan memiliki kemasan kecepatan maksimum angin dekat pusat pusaran 30 meter per detik (55 knot), dan maksimum kecepatan hembusan angin berkelanjutan 40 meter per detik (80 knot). Sedangkan area angin ≥ 50 knot ALL 70 km (40 mil laut), dan area angin ≥ 30 knot 440 km (240 mil laut) utara dan 390 km (210 mil laut) selatan.

Peta prakiraan perjalanan STS Saola. Gambar: JMA
Sementara menurut peta prakiraan perjalanan Badai Tropis Keras Saola yang dipublikasikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA) pada Sabtu, 28 Oktober 2017 pukul 04:00 JST (waktu Jepang) tergambar pada Sabtu (28/10) pukul 06:00 UTC atau pukul 13:00 WIB posisi Saola sudah masuk ke wilayah Okinawa, Jepang.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Thursday 26 October 2017

Tinjauan: Stadion GBK Senayan Dilengkapi Kamera Pendeteksi Wajah


Stadion Gelora Bung Karno. Foto: netralnews.com  

JAKARTA, Meski telah direnovasi dan memenuhi standar internasional, tetapi faktor keamanan tetap menjadi prioritas utama di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta menjelang Asian Games 2018. Dalam Tinjauan kali ini ada Direktur Pusat Pengelolaan Kompleks Bung Karno Senayan Jakarta, Winarto. Pertama ia menjelaskan tentang sistem keamanan terbaru yang dipasang di stadion.

Winarto mengatakan, sesuai dengan target semua arena akan selesai pada 31 Desember 2017. Selain itu ditambahkan juga unsur efisiensi dan pemanfaatan energi terbarukan, sebagai contoh stadion utama dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya 450 KWP.

Pemerintah Jepang memberikan bantuan sekitar lima juta dolar untuk pemasangan peralatan dengan teknologi terkini, CCTV dengan spesifikasi 7K yang bisa mendeteksi wajah dari ribuan pengunjung yang datang ke area stadion utama senayan. Data yang direkam dari kamera itu kemudian akan dicocokkan dengan wajah yang ada di dalam pusat daya, sebagai contoh apabila ada wajah yang tertangkap dalam kamera dan masuk dalam daftar terorisme, maka tanda peringatan atau alarm akan berbunyi. Sistem itu dapat membantu dalam pengamanan kawasan stadion utama dalam menghadapi kemungkinan terburuk.

Winarto menjelaskan terkait koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) maupun Densus 88 dalam mengoperasikan sistem ini. Badan yang memiliki data dan tentu bersifat rahasia tersebut yang akan mengoperasikannya saat acara berlangsung. Bahkan pengawasan ini sudah dimulai sejak di bandara Indonesia yang juga dilengkapi dengan video pendeteksi wajah yang sama. Penanggulangan ini tentu berkoordinasi dengan badan internasional, baik BNPT maupun Densus 88 memiliki jaringan internasional untuk pertukaran data global dengan sejumlah negara guna mencegah adanya teroris asing yang masuk.

Pengoperasian teknologi terbaru ini disebut-sebut juga bisa menjadi ajang pembelajaran bagi Jepang yang akan menggelar Olimpiade 2020 mendatang. Ini adalah sistem terbaru di dunia, belum banyak yang mempergunakannya. Kerja sama dengan Jepang juga termasuk pelatihan, pembelajaran, pengoperasian dan pemeliharaan alat tersebut serta aplikasi dari peranti lunaknya. Hal ini bisa menjadi proses pembelajaran bagi penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020. Ini adalah proses kerja sama yang baik sekali dalam penggunaan teknologi baru untuk pencegahan terorisme, kata Winarto. (NHK-World Indonesia)

Badai Tropis Saola Diprediksi Akan Hantam Okinawa Dan Kyushu Jepang



Foto Badai Tropis Saola disunting dari foto JMA

TOKYO, Menurut informasi yang dipublikasikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA) melalui situs resminya pada Kamis, 26 Oktober 2017 pukul 06:50 UTC atau pukul 13:50 WIB dari hasil analisa pada pukul 06:00 UTC dilaporkan posisi pusat Badai Tropis Saola ketika itu berada dikoordinat 18°25'(18.4°) Lintang Utara dan 132°05'(132.1°) Bujur Timur.

Saola yang memiliki tekanan di pusat 992 hPa bergerak maju ke arah Barat Laut dengan kecepatan 20 km per jam (10 knot). Sedangkan kecepatan angin maksimum dekat pusat 23 meter per detik (45 knot), dan kecepatan maksimum hembusan angin berkelanjutan 35 meter per detik (65 knot). Area angin ≥ 30 knot area angin utara 440 km (240 mil laut) Selatan 390 km (210 mil laut).

Sementara menurut prakiraan JMA pada Minggu, 29 Oktober 2017 pukul 06:00 UTC posisi pusat probabilitas lingkaran Saola berada di koordinat 29°20' (29.3°)Lintang Utara dan 131°10' (131.2°) Bujur Timur. Badai Saola yang memiliki tekanan di pusat 980 hPa bergerak maju ke arah Timur Laut dengan kecepatan 20 km per jam (11 knot). Ketika itu kecepatan angin maksimum dekat pusat 30 meter per detik (60 knot), dan maksimum kecepatan hembusan berkelanjutan 45 meter per detik (85 knot). Sedangkan radius dari lingkaran probabilitas 410 km (220 mil laut), dan area peringatan badai ALL 480 km (260 mil laut).
Peta prakiraan perjalanan badai tropis Saola dalam 3 hari ini. (foto: JMA)
Kalau dilihat dari peta prakiraan perjalanan Badai Tropis Saola terhitung mulai Jum’at (27/10) pukul 00:00 UTC hingga Minggu (29/10) pukul 12:00 UTC yang dipublikasikan oleh JMA, maka diprediksikan Saola sudah menghantam Okinawa pada Sabtu (28/10) pukul 12:00 UTC dan Kyushu pada Minggu (29/10) pukul 12 UTC atau pukul 19:00 WIB.

Namun dalam catatan di bawah peta disebutkan, siklon tropis tidak selalu bergerak sepanjang garis menghubungkan pusat lingkaran probabilitas. (seperti tergambar dalam peta, red)   

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Sunday 22 October 2017

Topan Super LAN Ancam Tokyo, Jepang


Super Typhoon LAN. Foto: Google Earth/THnews

TOKYO, Menurut hasil pengamatan Telukharunews dengan mempergunakan fasilitas Google Earth dapat diketahui pada Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 00:43 WIB Topan Super Lan yang memiliki ukuran mata berdiameter sekitar 63 km berlokasi di dekat koordinat 24°54'12.82"Lintang Utara dan 133° 5'22.92"Bujur Timur berjarak sekitar 351,85 km (110.23 derajat) sebelah Tenggara Kota Kunigami, Okinawa-jima prefektur Okinawa atau berjarak sekitar 1.352,72 km (209.77 derajat) sebelah selatan-Barat Daya dari Tokyo, Jepang.

Sementara menurut data yang dikutip dari situs resmi Pusat Informasi Siklon Tropis-Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency-Tropical Cyclone Information Centre) diinformasikan pada 21 Oktober 2017 pukul 17:45 UTC atau Minggu, 22 Oktober 2017 pukul 00:45 WIB Topan LAN yang berskala sangat besar dan intensitasnya juga sangat kuat posisi pusatnya berada di koordinat 25°05' (25.1°) Lintang Utara dan 133°10' (133.2°) Bujur Timur.
Peta prakiraan perjalanan Topan Lan - JMA
Dikabarkan Topan super yang memiliki tekanan di pusat 925 hPa (hectopascals) bergerak maju ke arah utara-Timur Laut dengan kecepatan 30 km per jam (16 knot). Maksimum kecepatan angin dekat pusat 50 meter per detik (95 knot), dan kecepatan angin maksimum 70 meter per detik (135 knot). Sedangkan ≥ 50 knot area angin Tenggara 280 km (150 mil laut) Barat Laut 220 km (120 mil laut), dan ≥ 30 knot  area angin Barat 1100 km (600 mil laut) Timur 950 km (500 mil laut/nautical mile).

Editor: Freddy Ilhamsyah PA