LAMPUNG, Telukharunews.com - Kekurangan gas yang terjadi di Lampung
segera teratasi. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mulai Agustus 2014 akan
menyalurkan gas bumi sebanyak 1,3 MMSCFD ke 14 sektor industri di Lampung,
menyusul telah ditandatanganinya kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan
industri-industri tersebut. Sumber gas berasal dari PGN FSRU Lampung.
Pasokan gas kepada sektor industri ini akan terus bertambah seiring
dengan peningkatan kebutuhan gas dan berkembangnya industri di Lampung.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PGN Djoko Saputro usai bertemu
dengan Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Selasa (24/6), mengatakan, PJBG dengan
sektor industri di Lampung merupakan momentum penting bagi upaya untuk
meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi baik yang efisien dan ramah
lingkungan. Penggunaan Gas Bumi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing
dan produktifitas industri, sehingga sektor ekonomi di Lampung akan tumbuh
semakin tinggi.
"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, pemerintah
Lampung, pelaku usaha dan seluruh stakeholder lain, sehingga upaya PGN untuk
meningkatkan penggunaan gas bumi di Lampung dapat terwujud. PGN berkomitmen
untuk mendukung upaya konversi energi ke gas bumi karena akan memberikan nilai
tambah lebih besar kepada industri dan masyarakat," katanya.
Industri yang menerima aliran gas dari PGN FSRU Lampung itu adalah PT
Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia,
Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi
Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC
Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.
Selain ke 14 industri tersebut, Djoko menambahkan, saat ini PGN juga
sedang melakukan finalisasi negoisasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN)
untuk memasok tiga pembangkit PLN di Lampung yaitu pembangkit listrik Sri
Bawono, Sutami dan Tarahan. Adapun pasokan gas yang akan dialirkan untuk tiga
pembangkit tersebut sebesar 45 MMSCFD.
Lebih lanjut ia menjelaskan, selain industri dan listrik, PGN FSRU
Lampung juga mengalirkan gas ke Lampung untuk sektor rumah tangga dan usaha
kecil menengah (UKM). Untuk menghubungkan sumber gas dari PGN FSRU Lampung ke
berbagai sektor di Lampung itu, PGN telah merampungkan pembangunan jaringan
distribusi ke titik sasaran.
Saat ini PGN sudah menyelesaikan jaringan distribusi sepanjang lebih
dari 90 kilometer. Dalam tahap awal, dibangun jaringan sepanjang 100 kilometer
di Lampung yang nantinya akan bertambah seiring meningkatnya pelanggan baru di
Lampung.
Pembangunan proyek jaringan gas bumi terintegrasi Lampung ini telah
mendapatkan ijin prinsip melalui Keputusan Gubernur Lampung no
G/743.a/II.06/HK/2011. Pemerintah Lampung juga sudah mengeluarkan Surat No.
340/2940/111.17/2010 tanggal 23 November 2010 perihal Pemanfaatan Gas PGN di
Wilayah Lampung.
FSRU Lampung
Khususnya untuk wilayah Lampung, PGN mengalokasikan gas dari PGN FSRU
Lampung sebesar 80 MMSCFD. Jumlah ini menurut Djoko bisa ditambah seiring
dengan pertumbuhan penggunaan gas di Lampung. Selain Lampung, PGN FSRU Lampung
juga akan memasok kebutuhan gas untuk berbagai sektor mulai dari rumah tangga,
UKM, industri dan listrik di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. PGN FSRU
Lampung sendiri memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 240 MMSCFD.
PGN FSRU Lampung merupakan salah satu FSRU terbesar di dunia. FSRU
adalah sebuah kapal yang dilengkapi fasilitas penampung LNG (gas alam cair) dan
peralatan yang mampu merubah LNG dari bentuk cair ke bentuk gas (proses regasifikasi)
untuk kemudian disalurkan ke konsumen melalui jaringan pipa gas. Sumber pasokan
FSRU Lampung dalam tahap awal berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua maupun
kilang lainnya.
Pada tahun ini PGN FSRU Lampung memperoleh pasokan gas sebanyak 5 kargo
LNG Tangguh. Pada tahun depan alokasi LNG dari Tangguh tersebut akan meningkat
hingga sebesar 14 kargo.
Djoko Saputro menjelaskan, pembangunan PGN FSRU Lampung merupakan
bagian integral dari Proyek Gas Bumi Terintegrasi Indonesia yang sedang
dibangun dan dikembangkan oleh PGN. FSRU Lampung diintegrasikan dengan jaringan
pipa transmisi dan distribusi sehingga dapat dipergunakan secara luas oleh
semua sektor industri, rumah tangga, UKM listrik dan transportasi di berbagai
daerah. Mulai dari Lampung sendiri, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten dan
DKI Jakarta.
Sumber: Kementerian ESDM