Saturday 28 June 2014

Peringatan Dini Cuaca Ekstrim



JAKARTA, Telukharunews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika dalam rubrik “Peringatan Dini Cuaca Ekstrim” untuk tanggal 28sampai 30 Juni 2014 di website BMKG-TCWC Jakarta menyebutkan , adanya shear/perlambatan kecepatan angin di Kalimantan bagian Barat hingga Sulawesi bagian Tengah. Kelembaban udara cukup tinggi di wilayah Sumatera bagian Tengah dan Selatan, Kalimantan, Sulawesi bagian Tengah dan Papua yang mempengaruhi pertumbuhan awan hujan di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Kalimantan bagian Barat dan Tengah, Sulawesi dan Papua.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat adalah :

  • Riau bagian Selatan
  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Tengah bagian Utara
  • Kalimantan Timur bagian Timur
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tenggara bagian Utara
  • Sulawesi Tengah bagian Tengah
  • Papua Barat bagian Utara dan Timur
  • Papua bagian Barat

Pemutakhiran: 27 June 2014, 18:06 WIB

Sumber: BMKG-TCWC

Thursday 26 June 2014

Gempabumi 5,4 SR di lepas pantai Minahasa-Sulawesi Utara


Gambar: Google earth/THNews

GORONTALO, Telukharunews.com - Gempabumi berkekuatan 5,4 Skala Richter terjadi di lepas pantai Minahasa-Sulawesi Utara pada Kamis, 26 Juni 2014 pukul 19:28:21 WITA atau pukul 18:28:21 WIB.

Lokasi gempa berada di koordinat 0.035°LintangUtara, 123.415°BujurTimur di kedalaman 138,6 km berjarak 44 km sebe;ah selatan-Tenggara dari Bilungala, Gorontalo atau 68 km sebelah Tenggara dari Kota Gorontalo, 129 km  sebelah utara-TimurLaut dari  Luwuk, Sulawesi Tengah dan 213 km sebalah BaratDaya dari Tomohon, Sulawesi Utara.

Sebelumnya pada pukul 07:12:22 WIB juga telah terjadi gempabumi berkekuatan 5,1 SR di perairan lepas pantai  Sumbawa-NTB. Lokasi gempa berada di koordinat  9.661°LintangSelatan, 118.106°BujurTimur di kedalaman 67,4 km berjarak sekitar 127,13 km sebelah Tenggara dari Kota Sumbawa Besar.

Sumber data gempa dari USGS National Earthquake Information Center

Mulai Agustus, FSRU Lampung Salurkan Gas ke Industri



LAMPUNG, Telukharunews.com - Kekurangan gas yang terjadi di Lampung segera teratasi. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk mulai Agustus 2014 akan menyalurkan gas bumi sebanyak 1,3 MMSCFD ke 14 sektor industri di Lampung, menyusul telah ditandatanganinya kontrak Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan industri-industri tersebut. Sumber gas berasal dari PGN FSRU Lampung.

Pasokan gas kepada sektor industri ini akan terus bertambah seiring dengan peningkatan kebutuhan gas dan berkembangnya industri di Lampung.

Direktur Teknologi dan Pengembangan PGN Djoko Saputro usai bertemu dengan Gubernur Lampung Ridho Ficardo, Selasa (24/6), mengatakan, PJBG dengan sektor industri di Lampung merupakan momentum penting bagi upaya untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi sebagai energi baik yang efisien dan ramah lingkungan. Penggunaan Gas Bumi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing dan produktifitas industri, sehingga sektor ekonomi di Lampung akan tumbuh semakin tinggi.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah, pemerintah Lampung, pelaku usaha dan seluruh stakeholder lain, sehingga upaya PGN untuk meningkatkan penggunaan gas bumi di Lampung dapat terwujud. PGN berkomitmen untuk mendukung upaya konversi energi ke gas bumi karena akan memberikan nilai tambah lebih besar kepada industri dan masyarakat," katanya.

Industri yang menerima aliran gas dari PGN FSRU Lampung itu adalah PT Coca Cola Amatil Indonesia, PT Garuda Food Putra Prima, PT Nestle Indonesia, Novotel Lampung, PT Bumi Menara Internusa, PT Tunas Baru Lampung, PT Gizi Utama, PT Japfa Comfeed, PT Philips Seafood, Hotel Sahid Bandar Lampung, PT LDC Indonesia, PT Aman Jaya Perdana, Hotel Aston Lampung, dan Golden Dragon.

Selain ke 14 industri tersebut, Djoko menambahkan, saat ini PGN juga sedang melakukan finalisasi negoisasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memasok tiga pembangkit PLN di Lampung yaitu pembangkit listrik Sri Bawono, Sutami dan Tarahan. Adapun pasokan gas yang akan dialirkan untuk tiga pembangkit tersebut sebesar 45 MMSCFD.

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain industri dan listrik, PGN FSRU Lampung juga mengalirkan gas ke Lampung untuk sektor rumah tangga dan usaha kecil menengah (UKM). Untuk menghubungkan sumber gas dari PGN FSRU Lampung ke berbagai sektor di Lampung itu, PGN telah merampungkan pembangunan jaringan distribusi ke titik sasaran.

Saat ini PGN sudah menyelesaikan jaringan distribusi sepanjang lebih dari 90 kilometer. Dalam tahap awal, dibangun jaringan sepanjang 100 kilometer di Lampung yang nantinya akan bertambah seiring meningkatnya pelanggan baru di Lampung.

Pembangunan proyek jaringan gas bumi terintegrasi Lampung ini telah mendapatkan ijin prinsip melalui Keputusan Gubernur Lampung no G/743.a/II.06/HK/2011. Pemerintah Lampung juga sudah mengeluarkan Surat No. 340/2940/111.17/2010 tanggal 23 November 2010 perihal Pemanfaatan Gas PGN di Wilayah Lampung.

FSRU Lampung

Khususnya untuk wilayah Lampung, PGN mengalokasikan gas dari PGN FSRU Lampung sebesar 80 MMSCFD. Jumlah ini menurut Djoko bisa ditambah seiring dengan pertumbuhan penggunaan gas di Lampung. Selain Lampung, PGN FSRU Lampung juga akan memasok kebutuhan gas untuk berbagai sektor mulai dari rumah tangga, UKM, industri dan listrik di Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta. PGN FSRU Lampung sendiri memiliki kapasitas regasifikasi sebesar 240 MMSCFD.

PGN FSRU Lampung merupakan salah satu FSRU terbesar di dunia. FSRU adalah sebuah kapal yang dilengkapi fasilitas penampung LNG (gas alam cair) dan peralatan yang mampu merubah LNG dari bentuk cair ke bentuk gas (proses regasifikasi) untuk kemudian disalurkan ke konsumen melalui jaringan pipa gas. Sumber pasokan FSRU Lampung dalam tahap awal berasal dari Kilang LNG Tangguh Papua maupun kilang lainnya.

Pada tahun ini PGN FSRU Lampung memperoleh pasokan gas sebanyak 5 kargo LNG Tangguh. Pada tahun depan alokasi LNG dari Tangguh tersebut akan meningkat hingga sebesar 14 kargo.

Djoko Saputro menjelaskan, pembangunan PGN FSRU Lampung merupakan bagian integral dari Proyek Gas Bumi Terintegrasi Indonesia yang sedang dibangun dan dikembangkan oleh PGN. FSRU Lampung diintegrasikan dengan jaringan pipa transmisi dan distribusi sehingga dapat dipergunakan secara luas oleh semua sektor industri, rumah tangga, UKM listrik dan transportasi di berbagai daerah. Mulai dari Lampung sendiri, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Banten dan DKI Jakarta.

Sumber: Kementerian ESDM

Pemerintah Tawarkan 6 WK Migas Non Konvensional


Foto Ist.

JAKARTA, Telukharunews.com - Sesuai dengan Kepmen ESDM No 309.K/13/DJM.E/2014 tanggal 23 Mei 2014, Pemerintah cq Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menawarkan 6 wilayah kerja (WK) migas non konvensional  (shale gas) yang ditawarkan melalui tender reguler maupun penawaran langsung atau joint study.

Blok migas non konvensional yang ditawarkan melalui mekanisme tender reguler adalah :

    1.   MNK North Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
    2.   MNK Kutai, Provinsi Kalimantan Timur.
    3.   MNK Shinta, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sedangkan 3 blok yang ditawarkan melalui penawaran langsung atau joint study adalah :

    1.   MNK Sakakemang, Provinsi Sumatera Selatan.
    2.   MNK Palmerah, Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.
    3.   MNK Selat Panjang, Provinsi Riau.

Pemerintah mengundang investor yang memiliki kemampuan finansial dan teknis untuk ikut serta dalam penawaran ini. Pengambilan dokumen penawaran untuk reguler tender mulai 23 Juni hingga 20 Oktober 2014. Sedangkan untuk penawaran langsung, pengambilan dokumen mulai 23 Juni hingga 6 Agustus 2014.

Sementara untuk pemasukan dokumen, reguler tender tanggal 21 Oktober 2014 dan penawaran langsung tanggal 7 Agustus 2014.

Informasi lebih lanjut mengenai penawaran wilayah kerja migas non konvensional ini, dapat menghubungi: Pelayanan Investasi Ditjen Migas di Gedung Plaza Centris lantai dasar, Jl HR. Rasuna Said Kav B-5, Kuningan, Jakarta Selatan 12910 atau website: www.migas.esdm.go.id. 

Sumber: Kementerian ESDM

Konsorsium Pacific Oil & Gas (Kisaran) Ltd Pelaksana Wilayah Kerja Migas Blok MNK Kisaran


Foto: Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM

JAKARTA, Telukharunews.com - Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 346.K/13/DJM.E/2014 tanggal 12 Juni 2014, telah ditetapkan Konsorsium Pacific Oil & Gas (Kisaran) Ltd. – Bukit Energy Central Sumatera Pte. Ltd. – New Zealand Oil & Gas Limited sebagai pemenang pada Penawaran Langsung Wilayah Kerja Migas Non Konvensional Tahun 2013 untuk melaksanakan kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi di Wilayah Kerja Migas Non Konvensional Blok “MNK Kisaran.”

Menurut Siaran Pers Nomor: 36/SJI/2014 tanggal 23 Juni 2014 yang diterbit oleh Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian ESDM, Saleh Abdurrahman, pada saat ini sedang disiapkan rencana penandatanganan KKS Wilayah Kerja Migas Non Konvensional Blok “MNK Kisaran” oleh Konsorsium Pacific Oil & Gas (Kisaran) Ltd. – Bukit Energy Central Sumatera Pte. Ltd. – New Zealand Oil & Gas Limited.
Komitmen Pasti terdiri dari G&G Study,  Seismic 2D Reprocessing (500 km), dan 1 (satu) exploration well (vertical), dengan total Komitmen Pasti sebesar US$ 11,565,000. Dari rencana penandatanganan tersebut, Pemerintah akan menerima secara langsung US$ 1,000,000 yang berasal dari Bonus Tandatangan.

Sementara untuk Wilayah Kerja Migas Non Konvensional Blok “MNK West Tanjung” ditetapkan tidak ada pemenang.

Sedangkan berdasarkan hasil Penilaian Akhir Lelang Reguler Wilayah Kerja Gas Metana Batubara Tahun 2012 untuk Wilayah Kerja Gas Metana Batubara Blok “GMB Air Ogan I,” Blok “GMB Air Ogan II” dan  Blok “Melak Mendung II” Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Surat Keputusan Nomor: 345.K/13/DJM.E/2014 telah ditetapkan hasil Lelang Reguler Wilayah Kerja Gas Metana Batubara Tahun 2012 tidak ada pemenang. (fi)