Sunday 26 June 2011

SDN No.050765 Gebang Terima Penghargaan Adi Wiata Tingkat Nasional

THNews.com, Gebang

SDN No.050765 Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara menerima penghargaan Adi Wiata Tingkat Nasional Tahun 2011 setelah SDN itu berhasil mendapatkan penilaian terbaik dibidang peduli lingkungan sekolah, pendidikan dan kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.

Menurut Kepala SDN No.050765 Gebang, Ramli S.Pd kepada wartawan Telukharunews.com, untuk mencapai prestasi, diperlukan kerja keras dan tambahan biaya ekstra sehingga sekolah yang dibina dapat meraih predikat SDN Percontohan di Kabupaten Langkat.

“ Saya merasa terharu dan bangga atas penilaian yang diberikan pemerintah kepada sekolah kami. Insya Allah sekolah lainnya di Kabupaten Langkat dapat mengikuti jejak kami,” kata Ramli.

Untuk itu, Ramli mengharapkan di masa depan, sekolah yang telah mendapatkan penghargaan Adi Wiata dapat lebih diperhatikan oleh pemerintah agar ke depan dapat lebih meningkatkan prestasinya. (Mahmuddin)

Saturday 25 June 2011

Koni Dan Muspika Pangkalansusu Tingkatkan Sarana Olahraga

THNews.com

Mengingat bahwa semangat berolahraga generasi muda Pangkalan Susu yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, maka KONI bekerjasama dengan Muspika Kecamatan Pangkalansusu saat ini mulai merehabilitasi sarana olahraga di daerah itu.

Menurut Camat Pangkalansusu, Drs. Sukhyar Mulyamin, M.Si kepada Telukharunews.com di ruang kerjanya, Kamir (23/6), tujuan diubahnya lapangan sepak bola di jalan Tambang Minyak Pangkalansusu menjadi gelanggang olahraga selain di Pangkalansusu belum ada belum memiliki sarana olahraga yang representatif juga disebabkan saat ini sudah banyak bermunculan club olahraga diantaranya sepak bola, Volly, Basket, Futsal, atletik dan olahraga beladiri.

“Akibatnya penyaluran bakat dan minat generasi muda menjadi tidak maksimal.
Kendala sarana dan prasarana yang tidak memadai itu merupakan tanggung jawab kita bersama baik Pemerintah Daerah, BUMN, Perusahaan Swasta, Organisasi Kemasyarakatan dan seluruh elemen masyarakat,” kata Sukhyar yang juga adalah pembina KONI Kecamatan Pangkalansusu.

Oleh sebab itu, tambah pembina/penasehat KONI Kecamatan Pangkalansusu, penyediaan fasilitas olahraga yang layak diharapkan dapat memberi pengaruh positif serta meminimalisir pengaruh negatif bagi generasi muda.

Menjawab pertanyaan Telukharunews.com, Ketua Koni Pangkalansusu, Fauzi saat ditemui di lokasi proyek menyebutkan bahwa kondisi lapangan sepak bola saat ini sudah tidak memadai lagi untuk menampung aktivitas berbagai cabang olahraga yang terus berkembang.

“Kita lihat saja, permukaan tanah dan rumput lapangan sudah tidak memadai disebabkan aktivitas sepeda motor dan hewan ternak yang memasuki lapangan sepak bola, karena pagar lapangan sepak bola sebagian sudah rusak, patah dan tidak memiliki pintu gerbang, sehingga hewan ternak seperti lembu dan kambing leluasa masuk ke lapangan. Akibatnya, lapangan menjadi kotor dan sangat mengganggu kebersihan lingkungan,” kata Fauzi.
Lapangan Sepak Bola yang akan disulap menjadi Gelanggang Olahraga Pangkalansusu

Bukan hanya itu saja, lanjut Fauzi, kondisi lapangan yang tidak memadai juga menimbulkan ketidaknyamanan saat digunakan untuk kegiatan shalat Idul Fitri, Idul Adha, Tabligh Akbar serta Upacara Hari Besar Nasional.

Menurut Fauzi, guna menyelaraskan sebutan Gelanggang Olahraga, di sebelah barat areal lapangan sepak bola akan dibangun 2 lapangan Volly Putra-putri, 1 lapangan basket, 1 lapangan futsal, dan di kanan-kiri lapangan juga dibuat arena untuk kegiatan atletik dan jalan berpijakan refleksi.

Sedangkan untuk penghijauan, di sekeliling lapangan sarana olahraga akan ditanami pohon lindung, dan di sepanjang jalan Kamil Hasyim akan dibuat lapak dan tenda untuk pedagang kaki lima.

Menyinggung mengenai sumber dana disebutkan berasal dari partisipasi masyarakat yang peduli akan pembangunan sarana olahraga. Bantuan tersebut bisa berupa material ataupun uang dan peralatan pengerjaan dari pemerintah daerah, BUMN, Bank, perusahaan swasta, serta kontraktor/pemborong.

Tuesday 21 June 2011

Pertamina EP Pangkalan Susu Beri Bantuan 1,39 ton Beras


THNews.com

Sebagai wujud kepedulian Perusahaan dan dalam upaya pembinaan hubungan baik, PT Pertamina EP Field Pangkalan Susu pada tanggal 20 Juni 2011 di Aula Kantor Camat Besitang memberikan bantuan 1,39 ton beras kepada 27 anggota Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lingkungan VII, Bukit Kubu, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Senin (20/6)

Bantuan berupa beras tersebut diserahkan langsung secara simbolis oleh Daniel Munthe beserta Muspika Besitang dan Lurah Bukit Kubu kepada Abdul Latif (Buyung) selaku ketua kelompok dan 4 orang anggota HNSI disaksikan oleh anggota yang lain

Ka. Layanan Operasi PEP Field Pangkalan Susu, Daniel Munthe dalam sambutanya menyebutkan, bantuan ini merupakan hasil musyawarah dan mufakat dari pihak perusahaan dengan HNSI dan sebagai upaya pembinaan hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat yang berada di sekitar ring II (jalur pipa) wilayah operasional perusahaan.

“ Pada kesempatan ini saya menyatakan bahwa antara perusahaan dengan masyarakat merupakan satu kesatuan sehingga diharapkan terjalin suatu bentuk kemitraan dan kontribusi antara dua belah pihak. Salah satunya diharapkan kontribusi dari masyarakat dengan ikut menjaga aset perusahaan yang berada di sekitar tempat tinggalnya,” kata Munthe.

Sedangkan Camat Besitang, Nuriadi.S.Sos menyampaikan terima kasih kepada PT Pertamina Field Pangkalan Susu atas niat tulusnya dengan memberi tali kasih kepada warga HNSI Besitang yang merupakan masyarakat nelayan.

“Saya berharap bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi keluarga dan disalurkan sesuai serta tepat sasaran, jangan dilihat dari jumlah dan nilainya tapi niat dan kepedulian perusahaan,” kata Nuriadi.S.Sos

Lurah Bukit Kubu, Mawardi menyatakan pendapat yang sama dia menambahkan,semoga dengan bantuan ini dapat menyelesaikan laporan masyarakat terhadap adanya pencemaran akibat kebocoran pipa Pertamina, walaupun tidak terbukti namun tetap terjalin hubungan baik.

Thursday 16 June 2011

Lubuk Kertang Lubuknya Batu Permata di Langkat


Oleh : Freddy Ilhamsyah PA

Bagi anda penggemar batu permata ataupun batu akik (setengah batu mulia) mungkin masih banyak yang belum mengetahui bahwa di Sumatera Utara khususnya Kabupaten Langkat dan lebih khusus lagi di Kecamatan Brandan Barat terdapat lubuk atau sumber batu akik berkualitas tinggi yang penuh corak dan ulirnya.
Bunga Tanjung

Pada intinya, batu permata asal Dusun Janggus atau biasa disebut oleh penduduk setempat sebagai “Batu Janggus” memiliki banyak variasi, indah dan bagus untuk dijadikan mata cincin, kerabu, liontin (mainan kalung) dan batu belah hiasan buffet.

Berbicara mengenai mutunya, Batu Janggus masih berada di atas rata-rata batu akik asal Sumatera Barat (Padang), Batu Raja (Sumatera Selatan), Lampung, Aceh, Jawa Barat dan Kalimantan.

Bahan baku batu cincin

Oleh sebab itu tidak mengherankan bila sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun terakhir ini, batu akik yang berasal dari Dusun Janggus, Desa Lubuk Kertang (Paluh Tabuhan), Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara banyak diburu oleh penggemarnya yang datang dari Medan, Aceh dan Jakarta. Agatized Coral

Dari hasil survei penulis sejak 25 tahun lalu, di Dusun II Janggus terdapat batu permata jenis Kecubung Ulung (kristal hitam mengkilat yang tidak tembus cahaya), Akik Lumut (Mose Agate), Akik Gambar (Sulaiman), Kayu Sempur (Petrified Wood atau fosil kayu yang telah berubah menjadi batu dengan usia jutaan tahun), Serat Nibung, Badar Tawon, Badar Lipan dan Bunga Tanjung ( Agatized Coral yang tercipta dari fosil batu karang laut), Kwarsa Bening (Silicon) yang biasa disebut sebagai Batu Kinyang, Kinyang Es, Kwarsa Asap, Kalsedon, Amber (Gondo Rukem yang berasal pembentukan dari sejenis getah yang mengendap di dalam air laut), Badar Perak, Badar Emas, Cempaka dan lain sebagainya.

Kumpulan mata cincin koleksi Toni

Mengingat potensi batu akik Dusun Janggus cukup bagus, maka tidak mengherankan bila pada tahun 1990-an Pertamina Pangkalansusu bersedia menjadi Bapak Angkat bagi pengrajin batu akik di Dusun Janggus yang ketika itu dikelola oleh Amat Yani (kini sudah almarhum), dan penulis dipercayakan Pertamina dan Amat Yani sebagai koordinator Sentra Batu Aji “Janggus Karya”. Bukan hanya itu, pihak Pemda Langkat (Perindustrian) juga ikut andil memberi bantuan peralatan mesin pengasah batu lengkap dengan alat bor batu, dan bahkan Amat Yani beberapa kali dikursuskan ke Sentra Batu Aji “Tiasky Emma” di Sukabumi Bogor oleh pihak Perindustri Kabupaten Langkat.

Liontin berbentuk ikan

Dalam setiap event Medan Fair (Pekan Raya Medan) maupun dalam acara pameran kegiatan HUT Kabupaten Langkat, Sentra Batu Aji “ Janggus Karya” pimpinan Amat Yani yang dibantu iparnya, Satang alias Tatang, ikut andil menyemarakkan ajang pameran tersebut.

Liontin berbentuk daun

Kini Sentra Batu Aji “Janggus Karya” peninggalan Amat Yani almarhum dikelola oleh Yetno (menantu Amat Yani alm), dan nama “Janggus Karya” diganti menjadi “Permata Yani” yang berdomisili di Jalan Paluh Tabuhan, Dusun I Janggus, Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

“Dipilihnya nama Sentra Batu Aji Permata Yani adalah untuk mengenang jasa almarhum bapak yang sudah puluhan tahun bekerja di bidang asah-mengasah batu permata,” kata Yetno pada penulis beberapa waktu lalu.

Liontin Bunga Tanjung


Awal ditemukannya batu permata/cincin di Dusun Janggus terjadi sekitar tahun 1970-an, ketika dimulainya pengaspalan hotmix jalan raya Pangkalansusu-Pangkalan Brandan oleh pihak Pertamina. Bahan baku batu untuk campuran aspal hotmix diambil dari Dusun Janggus yang kemudian dipecahkan dengan mempergunakan stone crusher (mesin pemecah batu). Dari pecahan batu (split) tersebut tampak kepingan batu cincin yang beranekawarna, sehingga jadi rebutan para pekerja proyek jalan dan masyarakat sekitarnya.Agatized Coral

Demam batu cincin kian menyebar ketika Pertamina melakukan pengurugan lokasi/cluster migas baru yang ditimbun dengan sirtu Janggus. Para pemburu batu permata dari berbagai tempat mulai berdatangan ke Janggus/Paluh Tabuhan dan lokasi migas yang baru ditimbun Pertamina setelah penulis memberitakan di Harian Bukit Barisan Medan (1982), tempat penulis bekerja sebagai wartawan, termasuk dibeberapa penerbitan majalah Warta Pertamina Jakarta pada tahun 1991.

Sayangnya, dewasa ini batu permata Janggus mulai sulit dicari, termasuk di anak-anak sungai yang berada di Afdeling II PTPN-II Sawit Seberang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Batu permata dalam foto adalah koleksi Toni (Toko ATK “Sinar Jaya” Pangkalansusu).

Wednesday 15 June 2011

Kebakaran Di Manifold Pangkalanbatu Berhasil Dipadamkan

Manifold Pangkalanbatu pasca kebakaran.

THNews.com – Setelah bekerjakeras sekitar 7 jam melakukan penanggulangan kebakaran yang terjadi di Manifold Pangkalanbatu yang dikelola TAC (Technical Assistance Contract) Pertamina – Salamander Energy North Sumatera Ltd, akhirnya kobaran api berhasil dipadamkan pada pukul 02.00, Selasa (14/6) dini hari.

Keberhasilan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat PT Pertamina EP Pangkalansusu memadamkan kebakaran setelah melibatkan 7 unit unit mobil Damkar (pemadam kebakaran) masing-masing 3 unit dari HSE (Health, Safety and Environment) Pertamina EP Pangkalansusu yang didukung 2 unit Damkar Pemkab Langkat, 1 unit Damkar dari Pertamina UPMS-I Pangkalan Brandan dan 1 unit Damkar dari Pertamina EP Rantau, Aceh Tamiang.

Pihak PT Pertamina EP Pangkalansusu melalui Kepala Layanan Operasi, Daniel Munthe dalam Siaran Pers, Selasa (14/6) menyebutkan, pihaknya bekerjasama dengan TAC Pertamina Salamander Energy NSL dan Muspika Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara kini sedang melakukan penyelidikan sebab-musabab terjadinya musibah tersebut, dan jumlah kerugian yang diderita oleh Pertamina.
Sisa rumah warga yang jadi korban kebakaran.

Untuk tahap awal, pihak Pertamina melakukan pendataan jumlah kerugian yang diderita oleh 4 KK yang rumahnya menjadi korban dampak terjadinya kebakaran di pipa jalur II Manifold Pangkalanbatu, Senin (13/6) pukul 19.50 WIB.

“ Segala kerugian yang timbul akibat musibah kebakaran terhadap warga masyarakat yang jadi korban hangusnya 4 rumah dan kerusakan tanaman akan segera diberi kompensasi oleh PT Pertamina EP Pangkalansusu,” ujar Daniel Munthe.

Dewasa ini pihak Pertamina sedangkan melakukan rehabilitasi lahan masyarakat yang tercemar dan rusak, tambah Munthe.

Tuesday 14 June 2011

MANIPOL TRANSMISI CONDENSATE TAC PERTAMINA-SALAMANDER PANGKALANSUSU TERBAKAR

THNews.com

Manipol Transmisi condesate TAC Pertamina-Salamander Pangkalansusu di Lingkungan III, Kelurahan Pangkalan Batu, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Senin (13/6) sekitar pukul 19:30 terbakar. Semburan condensate yang terbakar menjulang tinggi sehingga terlihat seperti lidah petir dari bumi ke langit oleh warga Lingkungan II Kelurahan Pangkalan Batu.

Akibat kejadian itu, empat rumah warga bernama Badu alias Lily, Agam, Said dan Indra, yang tidak jauh dari TKP, hangus terbakar. Dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian Pertamina belum diketahui secara pasti.

Dari pemantauan di TKP dapat diketahui tercatat sebanyak 7 unit mobil pemadam kebakaran masing-masing 3 unit milik Pertamina EP Pangkalansusu, 2 unit dari Pemda Langkat, 1 unit dari Pertamina UMPS Pangkalan Brandan, dan 1 unit dari Pertamina EP Rantau yang diturunkan hingga pukul 10:00 WIB belum dapat memadamkan sijago merah yang terlihat menjulang tinggi dan menimbulkan asap tebal di udara.

Rumah warga yang ikut jadi korban kebakaran

Akibat kebakaran ini, beberapa mobil tanki LPG sempat berhenti dan diparkir di pinggir jalan karena mereka kawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan apabila mereka tetap melintas walaupun lokasi kebakaran relatif jauh dari jalan raya.

Selain itu, ribuan warga baik dari Kecamatan Pangkalansusu, Besitang dan Pangkalan Brandan memadati memadati jalan raya untuk menyaksikan peristiwa kebakaran, sehingga arus lalulintas sempat macet. Di TKP tampak sejumlah pejabat Pertamina Pangkalansusu, Pertamina Pangkalan Brandan, Rantau Kuala Simpang, puluhan tim penaggulangan kebakaran, security, pekarya Pertamina EP Pangkalansusu, polisi dan Lurah Pangkalan Batu, Aswary S.Pd.

Ka. Layanan Operasi PT Pertamina EP Field Pangkalansusu, Daniel Munthe maupun Pws Humas Pertamina EP Pangkalansusu, Rusmidah ketika dikonfirmasi, Senin (13/6) malam terkait peristiwa kebakaran tersebut belum dapat memberi penjelasan secara rinci termasuk penyebab terjadinya kebakaran dan kerugian yang diderita Pertamina. Sebab mereka masih fokus untuk memadamkan api kebakaran.