Wednesday 27 May 2020

Bertambah, 1 Warga Langkat Positif Covid 19



LANGKAT, Waspada, bertambah 1 warga Langkat positif covid 19 pada 1 syawal 1441 H, Minggu (24/5/2020).

"Benar bertambah 1 warga Langkat positif covid 19, kini total positif di Langkat ada 2 orang," terang Jubir Covid 19 Langkat, Dr.M.Arifin Sinaga di Stabat, Selasa (26/5/2020).

Pasien tersebut, kata Jubir, seorang ibu rumah tangga berinisial SP (64) pensiunan perkebunan bertugas di Kecamatan Wampu. Ia dinyatakan positif berdasarkan informasi dari Satgas Covid 19 Provsu di RS GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa.

"SP dinyatakan positif setelah diperiksa melalui Swab Tenggorokan dan PCR (Polymerase Chain Reaction) dengan hasil positif. Kini pasien berada di RS GL Tobing untuk menjalani isolasi," ungkapnya.

Sebab positifnya SP, terang Jubir, diduga karena sebelumnya berinteraksi dengan anak perempuannya yg berinisial RG (49) seorang perawat yang bertugas sebagai relawan covid 19 di RS GL Tobing, yang juga positif covid 19.

"Jadi setelah RG dinyatakan positif, lalu ibunya langsung diperiksa. Sebab pernah berinteraksi, ternyata hasilnya positif," sebutnya.

RG kini bersama ibunya SP dirawat  di RS GL Tobing. SP diketahui berdomisili di Kecamatan Stabat, namun di KTP nya sebagai warga Dusun  VI PKS Gohor Lama  Kecamatan Wampu,"sebut Jubir menambahkan.

Setelah SP dinyatakan positif, sambung Jubir, Satgas Covid 19 Langkat, langsung menyemprotkan disinfektan dikediaman SP, serta melakukan  Rapid Test kepada keluarga dan tetangga SP, yang pernah berinteraksi erat dengannya.

"Sebanyak 49 orang telah kita periksa dengan Rapid Test, alhamdulillah semua hasilnya non reaktif. Kini mereka semuanya menjalani karantina, ada yang di Gedung PKK Stabat dan karantina mandiri di rumah," ungkapnya.

Besok, menurutJubir, juga masih dilakukan Rapid Test kepada 20 orang lainnya, yang juga diketahui pernah berinteraksi dengan SP.

"Kami sudah 3 hari ini melakukan Rapid Test, besok terakhir," kata Jubir.

Sembari menyampaikan, kasus covid 19 di Langkat 26 Mei 2020, tercatat ODP 0, PDP 2, Positif 2, Meninggal 1.

Sementara Plt. Kadis Kesehatan Limin Ginting dan Kadis Kominfo H. Syahmadi bersama mengingatkan warga Langkat, untuk meningkatkan kewaspadaan di suasana lebaran ini, dengan mengikuti anjuran pemerintah dan protokol kesehatan.

Tujuannya agar tidak tertular dan menularkan, sehingga pandemic covid 19 cepat berakhir. (Diskominfo Langkat)

Editor: fipa

Sunday 24 May 2020

Hari Raya Idul Fitri, Pasien Positif COVID-19 Naik Jadi 22.271 Orang


Infografis COVID-19 (24 Mei 2020)
JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menginformasikan pada Minggu (24/5) bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, ada penambahan 526 orang terkonfirmasi positif COVID-19 dari 21.745 naik menjadi 22.271 orang.

Sementara pasien yang sembuh dikabarkan ada sebanyak 153 orang sehingga totalnya menjadi 5.402. Sedangkan kasus pasien yang meninggal naik menjadi 1.372 dengan adanya penambahan 21 orang.

“Kasus sembuh 153 orang pada hari ini sehingga total menjadi 5.402 orang.” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (24/5).

Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 248.555 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 85 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 40 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 149 lab. Secara keseluruhan, 179.864 orang telah diperiksa dan hasilnya 22.271 positif dan 157.593 negatif.

Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 42.551 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 11.389 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 404 kabupaten/kota di Tanah Air.

Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas, untuk sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta tertinggi yakni 1.586 kemudian Jawa Barat 479, Jawa Timur sebanyak 465, Sulawesi Selatan 456, Bali 293, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 5.402 orang.

Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Kemudian, lima provinsi dengan angka kasus positif terbanyak adalah Provinsi DKI Jakarta dengan total kasus 6.634 disusul Jawa Timur sebanyak 3.663 Jawa Barat 2.091, Jawa Tengah 1.309, Sulawesi Selatan 1.296 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 22.271orang.

Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 19 kasus, Bali 394 kasus, Banten 789 kasus, Bangka Belitung 39 kasus, Bengkulu 69 kasus, Yogyakarta 226 kasus.

Selanjutnya di Jambi 95 kasus, Kalimantan Barat 168 kasus, Kalimantan Timur 276 kasus, Kalimantan Tengah 308 kasus, Kalimantan Selatan 599 kasus, dan Kalimantan Utara 164 kasus.

Kemudian di Kepulauan Riau 154 kasus, Nusa Tenggara Barat 478 kasus, Sumatera Selatan 736 kasus, Sumatera Barat 478 kasus, Sulawesi Utara 230 kasus, Sumatera Utara 311 kasus, dan Sulawesi Tenggara 215 kasus.

Adapun di Sulawesi Tengah 121 kasus, Lampung 109 kasus, Riau 111kasus, Maluku Utara 100 kasus, Maluku 159 kasus, Papua Barat 130 kasus, Papua 556 kasus, Sulawesi Barat 86 kasus, Nusa Tenggara Timur 79 kasus, Gorontalo 58 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.*

Sumber: Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Editor: fipa

Sunday 17 May 2020

Upaya Pemerintah Tekan Kecelakaan Migas


JAKARTA - Usaha pertambangan migas merupakan kegiatan yang memiliki resiko yang cukup besar, sehingga masalah keselamatan operasi perlu mendapat perhatian khusus. Pemerintah sebagai regulator terus melakukan pelbagai upaya untuk mengurangi kecelakaan di sektor migas, antara lain peningkatan pembinaan dan pengawasan melalui peraturan, sosialisasi, inspeksi dan pemeriksaan keselamatan, Audit Sistem Manajemen Keselamatan Migas (SMKM), investigasi apabila terjadi kecelakaan, pelaporan dan penghargaan.

"Setiap unsur yang ada, antara lain kesisteman, instalasi atau peralatan, pekerja (man behind the gun) dan faktor lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling erat berhubungan dalam menjaga keselamatan migas," ungkap Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Adhi Wibowo selaku Kepala Inspeksi Migas dalam webinar yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Ahli keselamatan dan Keteknikan Minyak dan Gas Bumi Indonesia (PAKKEM), akhir pekan lalu.

Webinar ini mengambil tema “Membangun Kompetensi dan Budaya Keselamatan Migas”. Selain Adhi, narasumber lainnya adalah Edi Purnomo (Ketua Umum PAKKEM) serta moderator Dr. Waluyo.

Menurut Adhi, Kepala Teknik (Katek) berperan penting dalam mengurangi kecelakaan migas. Berdasarkan pengamatan, banyak Badan Usaha (BU) atau Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang kurang memahami atau mempedulikan peraturan migas. "Mungkin Katek atau Wakil Kepala Teknik (Wakatek) tidak sempat membaca atau melihat peraturan karena jumlahnya terlalu banyak. Tapi mau tidak mau, peraturan harus dipahami oleh Katek dan Wakatek karena ini penting agar keselamatan operasi migas terjaga," kata Adhi.

Pemerintah juga melakukan investigasi terhadap setiap kecelaakaan yang terjadi. Investigasi dilakukan oleh Inspektur Migas bersama Tim Independen Pengendalian Keselamatan Migas (TIPKM) di mana hasil investigasi tersebut untuk mencari root cause dari kecelakaan tersebut. Dari root cause tersebut, diperoleh pembelajaran (lesson learned) agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.

"Hasil investigasi juga dituangkan dalam buku ATLAS Keselamatan Migas. Dapat juga dilihat dari pembelajaran tersebut mengenai perlunya kompetensi dan budaya keselamatan dalam operasi migas," tambahnya.

Tak lupa, Pemerintah memberikan penghargaan kepada BU atau BUT yang mampu menjaga keselamatan dalam kegiatannya.

Upaya lain yang dilakukan Pemerintah untuk menekan kecelakaan migas adalah program Road to Zero Unplanned Shutdown di mana KKKS diminta memyampaikan program identifikasi resiko dan mitigasi resiko pada wilayah kerjanya.

Selain itu, pelaksanaan Audit SMKM secara mandiri yang mulai dilaksanakan pada tahun 2019. Ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Ditjen Migas dengan metode verifikasi lapangan dan mengacu pada Surat Keputusan Kepala Inspeksi Migas nomor 0196.K/18/DMT/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Sistem Manajemen Keselamatan Migas. "Pada tahun ini kegiatan Audit SMKM tetap dilaksanakan dengan melakukan penyesuaian tahapan akibat pandemi Covid-19," tutur Adhi.

Dalam diskusi tersebut, dipaparkan pula upaya Ditjen Migas terkait keselamatan migas menghadapi pandemi Covid-19 dan penurunan harga minyak dunia, seperti dikeluarkannya Surat Edaran nomor 2471/18/DMT/2020 tanggal 24 Maret 2020 perihal Perpanjangan Jangka Waktu Persetujuan Layak Operasi (PLO) untuk PLO yang masa berlakunya habis dalam kurun waktu masa status keadaan tertentu darurat bencana wabah penyakit akibat virus corona.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PAKKEM Edi Purnomo, menyampaikan bahwa organisasi yang berdiri 8 Januari 2020 ini mempunyai visi menjadi perkumpulan yang mampu meningkatkan kompetensi para ahli keselamatan dan keteknikan di lingkungan migas secara profesional.

Sementara misinya adalah menyelenggarakan pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan keahlian dan keterampilan bagi para anggota. Selain itu, meningkatkan kualifikasi dan kompetensi para profesional keselamatan dan keteknikan migas sesuai bidangnya masing-masing, serta membantu dan berperan aktif dalam mengembangkan industri migas yang aman, andal dan selamat serta bermanfaat bagi masyarakat.

"Misi lainnya adalah membina, membimbing dan mengembangkan keselamatan dan penerapan kaidah keteknikan yang baik bagi masyarakat umum, serta membantu dan melindungi serta memperjuangkan kepentingan anggota," papar Edi.

Ruang lingkup PAKKEM, antara lain mengadakan kegiatan penelitian, kajian, workshop, seminar, ceramah, lokakarya, publikasi, layanan konsultasi, diskusi, pameran dan pengabdian masyarakat. Selain itu, memberikan penyuluhan, bimbingan, bantuan, melindungi serta memperjuangkan hak dan kewajiban anggota. (Ditjen Migas)

Investasi Hilir Migas 2020 Diproyeksikan US$ 3.223,39 Juta


Direktur Pembinaan Program Migas Soerjaningsih. Foto Ditjen Migas
JAKARTA - Minyak dan gas bumi (migas) memegang peranan penting bagi semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Pengembangannya baik di hulu maupun hilir, membutuhkan modal dan resiko tinggi. Untuk tahun 2020, Pemerintah memproyeksikan investasi hilir migas mencapai US$ 3.223,39 juta.

"Berdasarkan prognosa, investasi hilir migas tahun 2020 mencapai US$ 3.223,39 juta, lebih tinggi dari tahun 2019 yang realisasinya mencapai US$ 1.066,23 juta. Investasi hilir migas diproyeksikan akan  terus meningkat hingga tahun 2024," papar Direktur Pembinaan Program Migas Soerjaningsih, Jumat (15/6), dalam diskusi virtual yang digelar oleh PEM AKAMIGAS.

Menurut Soerja, investasi hilir migas tahun 2020 didominasi oleh kegiatan pengolahan yaitu peningkatan kapasitas kilang (RDMP) dan pembangunan kilang baru (GRR) yang mencapai 80%. Selanjutnya adalah investasi di bidang pengangkutan sebesar 14%, penyimpanan 4% dan niaga 2%.

Untuk tahun 2021, investasi hilir migas diproyeksikan sebesar US$ 7.238,90 juta. Tahun 2022 mencapai US$ 11.819,90 juta. Selanjutnya, US$ 14.531,83 juta pada tahun 2023 dan tahun 2024 mencapai US$ 13.923,36 juta.

Berdasarkan Global Competitivenes Index 2017-2018, investasi migas indonesia berada di posisi 36 dari 137 negara. Pemerintah terus berupaya memperbaiki iklim investasi, termasuk di bidang migas. Faktor utama iklim bisnis adalah birokrasi Pemerintah, stabilitas politik, regulasi perpajakan dan produktivitas tenaga kerja.

"Sektor infrastruktur juga menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam hal tingkat competitiveness," tambah Soerja.

Pembangunan dua kilang minyak baru di Tuban dan Bontang serta RDMP Kilang Balongan, Balikpapan, Cilacap, Dumai dan Plaju, merupakan upaya meningkatkan ketahanan energi nasional. Total investasi kilang-kilang tersebut diperkirakan US$ 68 miliar selama periode 2019-2026.

"Pemerintah berkomitmen mendukung kedaulatan energi melalui energi migas sebagai modal pembangunan dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah positif bagi seluruh aspek pembangunan bangsa," papar Soerja.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina Ignatius Tallulembang mengatakan, pembangunan kilang membutuhkan tenaga kerja sekitar 150.000 orang pada masa konstruksi dan 12.000 orang ketika telah beroperasi. Penggunaan sumber daya lokal diperkirakan 35-50%.  Sementara potensi peningkatan devisa sekitar US$ 12 miliar per tahun.

Kapasitas pengolahan kilang-kilang ini mencapai 2,1 juta barel per hari dan produksi petrokimia 12.000 kilo ton per annum (ktpa).

Tallulembang mengungkapkan, mengingat pembangunan kilang dan petrokimia membutuhkan biaya dan resiko yang besar, diperlukan mitra dalam pelaksanaannya. Dalam proses pencarian mitra ini, kata dia, berdasarkan pelajaran yang diperoleh selama ini, Pertamina membuka peluang kerja sama dengan berbagai skema bisnis.

"Skema berpartner juga kita buka lebih fleksibel. Bukan cuma dengan satu cara saja," tambahnya.

Bahkan, perusahaan pelat merah itu mendorong agar perusahaan swasta dalam negeri dapat berpartisipasi dalam pembangunan kilang serta infrastruktur lainnya seperti terminal BBM, LPG dan pelabuhan. (Ditjen Migas)