Wednesday 29 November 2017

Eks-Siklon Tropis Cempaka Mempengaruhi Cuaca Di Indonesia


Citra Satelit Himawari 8 EH Rabu, (29/11) pukul 17:40 WIB. (BMKG)

JAKARTA, Telukharunews – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta dalam Buletin Informasi Siklon Tropis yang dipublikasikan pada Rabu, 29 November 2017 pada pukul 13:13 WIB menginformasikan bahwa Siklon Tropis Cempaka yang lahir pada Senin, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB telah berobah statusnya menjadi Depresi Tropis (DT) pada Rabu, 29 November 2017 pukul 13:00 ketika posisinya berada di koordinat 9,9°Lintang Selatan dan 110,0°Bujur Timur (sekitar 250 km sebelah selatan-Barat Daya Cilacap). DT Cempaka bergerak ke arah barat-Barat Daya dengan kecepatan 15 knots (28 km per jam) menjauhi wilayah Indonesia. Sedangkan kecepatan angin maksimum adalah 25 knots (45 km per jam).

Walaupun DT Cempaka (eks-Siklon Tropis) sudah melemah, tapi masih mampu memberikan dampak terhadap cuaca di sebagian wilayah Indonesia bagian Barat berupa :

  • Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat di Selatan Jawa Tengah, Yogyakarta,  Jawa Timur, Bali, dan Lombok.
  • Angin Kencang hingga 20 knots berpotensi terjadi di wilayah selatan Jawa.
  • Gelombang Tinggi 1,25 hingga 2,5 meter di  Perairan Selatan Jawa Timur hingga Selatan NTB, Samudera Hindia Selatan Bali dan Selatan NTB.
  • Gelombang Tinggi 2,5 hingga 4 meter di Perairan Selatan Banten hingga Selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia Selatan Pulau Jawa.


Sebelumnya Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis BMKG (Tropical Center Warning Center/TCWC), Jakarta tepat pada Senin, 27 November 2017 pukul 19.00 WIB berhasil mendeteksi siklon tropis yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa dengan nama "CEMPAKA".
Adanya Siklon Tropis Cempaka di wilayah Perairan sebelah Selatan Jawa Tengah mengakibatkan perubahan pola cuaca di sekitar lintasannya. Dampak yang ditimbulkan adanya siklon tropis Cempaka berupa: Potensi Hujan Lebat di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Potensi Angin Kencang hingga 30 knot di wilayah Kepulauan Mentawai, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY Yogyakarta, Laut Jawa, Selat Sunda bagian Utara, Perairan Utara Jawa Timur hingga Kep. Kangean, Laut Sumbawa, Selat Bali hingga Selat Alas, Selat Lombok bagian Selatan dan Perairan Selatan Bali hingga Pulau Sumba.

Potensi gelombang Tinggi 2,5 hingga 6 meter di Perairan Selatan Jawa Timur, Laut Jawa Bagian Timur, Selat Sunda bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Bengkulu hingga Selatan Jawa Tengah.

Diperkirakan Siklon Tropis Cempaka masih akan bertahan dalam dua hingga tiga hari kedepan. Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang pohon tumbang dan jalan licin. Terutama aktifitas penerbangan di beberapa bandara di Pulau Jawa juga berpotensi terpengaruh akibat hujan dan angin kencang.

Dengan kondisi gelombang laut yang cukup tinggi masyarakat dan kapal-kapal yang melintas dihimbau untuk tetap waspada dan siaga terutama nelayan tradisional yang beroperasi di perairan selatan Jawa, selain itu dihimbau untuk masyarakat pesisir agar menghindari aktivitas di sekitar pantai karena potensi gelombang pasang dapat terjadi di Perairan selatan Jawa Tengah dan DIY.

Sejak berdirinya TCWC pada 24 Maret 2008, terpantau sudah empat kali siklon sropis terjadi di wilayah Indonesia, yakni: siklon tropis Durga di perairan Barat Daya Bengkulu (22-25 April 2008), siklon tropis Anggrek di perairan barat Sumatera (30 Oktober-4 November 2010), Siklon Tropis Bakung di perairan Barat Daya Sumatera (11-13 Desember 2014) dan siklon tropis Cempaka yang terjadi pada tahun ini. Siklon tropis Cempaka berada pada posisi paling dekat dengan daratan dibanding siklon tropis lainnya di wilayah Indonesia.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui: call center 021-6546318; http://www.bmkg.go.id; follow twitter @infobmkg; aplikasi iOS dan android "Info BMKG"; atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. ***

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Tuesday 28 November 2017

Gunung Agung Meletus



Awan berbentuk sesosok raksasa di puncak Gunung Agung. Teks THNews.

JAKARTA - Menurut Kepala PVMBG Kasbani, aktivitas vulkanik Gunung Agung selama satu minggu tersebut menunjukkan sudah meningkat. Kemudian aktivitas kegempaan tremor sudah sering terjadi. "Bahkan tadi malam itu gempa tremor di beberapa tempat di seismograf hingga over scale yang menunjukkan skalanya sudah besar," terangnya.

"Erupsi Gunung Agung sudah memasuki fase magmatik, yang akan menimbulkan letusan yang lebih besar daripada yang freatik. Erupsi magmatik ditandai keluarnya lava dari dalam kawah dan erupsi-erupsi juga sudah banyak melontarkan banyak abu," tambah Kasbani.

Pasca ditingkatkannya status aktivitas Gunung Agung menjadi "AWAS", Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan pemantauan dan sosialiasi kepada masyarakat dan stakeholder terkait, seperti Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sosilialisasi kebencanaan dilakukan PVMBG untuk mengedukasi masyarakat terkait dengan mitigasi bencana Gunung Agung yang saat ini sedang meningkat aktivitas vulakniknya.

"PVMBG full team di sana, di Pos Pengamatan Gunung Agung, mereka selalu memantau aktivitas Gunung Agung dan melaporkannya kepada kami. Mereka juga berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait serta memberikan sosialisasi kepada masyarakat setempat," kata Kepala PVMBG, Kasbani di Kantor Menko Kemaritiman, Senin (27/11).

Kasbani mengatakan bahwa informasi dari PVMBG merupakan informasi "hulu" yang menjadi sumber informasi bagi banyak pihak termasuk ke Pemerintah Daerah, BNPB dan posko-posko pengungsi yang selanjutnya diteruskan ke masyarakat.

Gunung Agung, lanjut Kasbani, sejak tujuh hari yang lalu menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. "Hari ini terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung, baik dilihat dari data instrument maupun dari visual. Dari pengamatan visual sudah kelihatan letusan yang pertama tanggal 21 November yang diikuti dengan lontaran abu vulkanik, kemudian beberapa kali erupsi atau letusan hingga ketinggian yang terakhir itu mencapai 3.400 meter dari puncak," ujar Kasbani.

Pengamatan visual Pos Pengamatan Gunung Agung menunjukkan, sejak kemarin hingga hari ini gunungapi terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah berwarna kelabu tebal tekanan sedang mencapai ketinggian sekitar 1.000-3.000 meter di atas puncak condong ke arah timur-Tenggara. Terjadi 2 kali erupsi/letusan dengan kolom abu berwarna kelabu - kehitaman bertekanan sedang dengan ketinggian 2.000 - 3.000 meter di atas puncak.

PVMBG merekomendasikan, masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.
Sumber: Situs Kemen ESDM
Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Monday 27 November 2017

BMKG Imbau Masyarakat Siaga Cuaca Ekstrem 3 Hari Ke Depan



Foto: BMKG

JAKARTA- Terkait situasi cuaca terbaru di wilayah Indonesia, Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati didampingi oleh Deputi Bidang Meteorologi, Drs. R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc dan Deputi Bidang Klimatologi, Drs. Herizal, M.Si menggelar jumpa pers di ruang Meteorologi Early Warning System (MEWS), Kemayoran, Jakarta, kemarin (26/11). Jumpa pers ini dilakukan untuk mengimbau masyarakat di wilayah Indonesia agar siaga dengan situasi cuaca dalam 3 hari ke depan yang berpotensi menimbulkan dampak lebih dari biasanya.

"BMKG dengan ini menyampaikan kepada masyarakat bahwa dalam 3 hari ke depan akan ada peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang yang juga berdampak pada peningkatan tinggi gelombang serta dapat berpotensi menimbulkan puting beliung" ucap KBMKG.

Pada tanggal 26 September 2017, BMKG memantau adanya dua bibit siklon tropis, yaitu di Samudera Hindia Selatan Jawa dan Barat Daya Bengkulu. Bibit siklon tropis tersebut mengakibatkan terbentuknya pola belokan angin (shear) dan konvergensi di wilayah Indonesia. Hal ini akan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang, hujan lebat, angin kencang, maupun potensi puting beliung di daerah sekitarnya.

Selain itu, terdapat aliran massa udara basah dari Barat dan Utara yang cukup luas dari Samudra Hindia yang mengakibatkan peningkatan curah hujan di sebagian besar Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. BMKG juga memperkirakan bahwa dalam beberapa hari ke depan terdapat peningkatan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang di beberapa wilayah berikut:

  • Pulau Sumatera : Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung.
  • Pulau Jawa : Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT.
  • Pulau Kalimantan : Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian Selatan, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Selatan.
  • Pulau Sulawesi: Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Sementara untuk prakirakan satu pekan ke depan, KBMKG menyampaikan bahwa akan ada potensi peningkatan tinggi gelombang di beberapa perairan berikut :

  • Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di Perairan timur Simelue hingga Kep. Nias, Laut Natuna, perairan selatan Bali hingga P. Sawu, Selat bali - Lombok- alas bagian selatan, Selat Karimata, Selat Sunda bag.utara, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Sulawesi bagian tengah dan timur, Laut Maluku bagian utara, perairan Bitung -Manado, perairan utara Kep. Halmahera hingga Papua, Laut Halmahera
  • Tinggi Gelombang 2.5 - 4 meter (Rough Sea) berpeluang terjadi di perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, perairan Bengkulu hingga barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai hingga selatan Jawa barat, L. Cina Selatan, perairan utara Kep. Anambas- Kep. Natuna, Laut Jawa, Perairan utara Kep. Sangihe - Kep. Talaud.
  • Tinggi Gelombang 4 - 6 meter (Very Rough Sea) berpeluang terjadi di Laut Andaman, Samudra Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia barat daya Bengkulu dan Samudra Hindia selatan jawa tengah

Dengan adanya situasi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengeluarkan beberapa imbauan pada masyarakat, yaitu :

  • Untuk waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor ;
  • Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh ;
  • Agar tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir ;
  • Mewaspadai kenaikan tinggi gelombang ;
  • Mewaspadai Hujan Lebat disertai Angin Kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil;
  • Serta menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca 24 jam melalui call center 021-6546318 atau bisa dilihat di web BMKG (http://www.bmkg.go.id), men-follow twitter @infobmkg, mendownload aplikasi iOS dan android "InfoBMKG" serta dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat. (BMKG)

Sunday 19 November 2017

Prakiraan Cuaca Peringatan Dini Tanggal 20 dan 21 November 2017



Foto: BMKG
JAKARTA, (Telukharunews) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam situs resminya pada Minggu, 19 November 2017 pada pukul 19:39 WIB telah mengeluarkan Peringatan Dini cuaca untuk tanggal 20 hingga 21 November 2017 sebagai berikut :

Provinsi Aceh
20/11 : Perlu diwaspadai Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat disertai Angin Kencang dan Petir untuk wilayah Tapaktuan dan Blangpidie dan sekitarnya.

21/11 : Perlu diwaspadai Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat disertai Angin Kencang dan petir untuk wilayah Tapaktuan, Singkil, Lhokseumawe, Meureundu dan sekitarnya.

Provinsi Kepulauan Riau
20-21/11 : Untuk transportasi laut dan aktivitas kelautan dihimbau agar berhati - hati terhadap Arus Laut yang Cukup Kuat di wilayah perairan Batam, Bintan, Karimun dan Natuna.

Provinsi Sumatera Barat
21/11 : Waspada Potensi Hujan dengan  intensitas  Ringan hingga Sedang pada Siang, Sore dan  Malam hari di sebagian wilayah Kep. Mentawai, Bukittinggi dan Padang Panjang.

Provinsi Jambi
20/11 : WASPADA POTENSI HUJAN LEBAT YANG DAPAT DISERTAI PETIR/KILAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH KAB. MERANGIN, KAB. SAROLANGUN DAN KAB. BUNGO PADA SIANG/SORE HARI.

21/11 : WASPADA POTENSI HUJAN LEBAT YANG DAPAT DISERTAI PETIR/KILAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH KAB. TEBO DAN KAB. BUNGO PADA DINI HARI.

Provinsi Sumatera Selatan
20/11 : Waspadai potensi Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat disertai Angin Kencang dan Petir/Kilat di wilayah Empat Lawang, Lahat, Banyuasin, Prabumulih, Pagar Alam, Muaraenim, Ogan Ilir, Palembang, OKI, PALI, MUBA, OKUS, OKU, Musirawas dan Musirawas Utara.

Provinsi Bangka-Belitung
20-21/11 : Waspada potensi Hujan Sedang hingga Lebat disertai Petir pada pagi dan sore hari di wilayah Kab. Bangka Barat dan Bangka Selatan.

Provinsi Lampung
20/11 : Waspada potensi Hujan Lebat di Lampung barat, Pesibar, Lamteng, Tanggamus dan Way Kanan pada Pagi, Sore dan Malam Hari.

21/11 : Waspada potensi Hujan Lebat di Lampung Barat, Mesuji, Tulang Bawang, Tuba Barat, Lamteng, Lampura dan Way Kanan pada  Siang dan Malam hari.

Provinsi Banten
21/11 : Waspada potensi terjadinya Hujan Lebat yang dapat disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang di wilayah Kab. Serang bagian Tengah, Kab. Tangerang bagian Utara dan Setana, Kota Tangsel.

Provinsi DKI Jakarta
21/11 : Waspada potensi Hujan disertai Kilat/Petir dan Angin Kencang dengan durasi singkat di wilayah Jakbar, Jaktim dan Jaksel antara siang hingga menjelang malam hari.

Provinsi DI Yogyakarta
20/11 : Waspadai potensi Hujan Lebat disertai Angin Kencang dan Petir/Kilat pada siang - malam hari dan potensi peningkatan Tinggi Gelombang laut. Tinggi gelombang 1,5 - 2,5 meter.

21/11 : Waspadai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan petir/kilat pada malam hari dan potensi peningkatan tinggi gelombang laut hingga 3 hari kedepan. Tinggi gelombang 2,0 - 2,5 meter.

Provinsi Jawa Timur
20/11 : Waspadai Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat disertai Petir dan Angin Kencang sesaat pada siang atau sore hari di wilayah Surabaya, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Mojokerto,  Bangkalan, Pamekasan, Batu, Malang, Ponorogo, Blitar, Bondowoso, Madiun,  Bojonegoro, Trenggalek, Blitar, Probolinggo, Pacitan, Jember, Lumajang, Tuban.

21/11 : Waspadai Hujan Intensitas Sedang hingga Lebat disertai Petir dan Angin Kencang sesaat pada siang atau sore hari di wilayah Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Sumenep, Surabaya, Gresik, Tuban, Bojonegoro, Ngawi, Nganjuk, Jombang, Mojokerto,  Batu, Malang, Ponorogo, Blitar, Bondowoso, Madiun,  Trenggalek, Blitar, Probolinggo, Pacitan, Jember dan Lumajang.

Provinsi Kalimantan Selatan
20/11 : WASPADA POTENSI HUJAN SEDANG HINGGA LEBAT YANG DAPAT DISERTAI PETIR DAN ANGIN KENCANG DIWILAYAH KAB/KOTA HULU SUNGAI UTARA, BALANGAN, TABALONG DAN KOTABARU.

21/11 : WASPADA POTENSI HUJAN SEDANG HINGGA LEBAT YANG DAPAT DISERTAI PETIR DAN ANGIN KENCANG DIWILAYAH KAB/KOTA HULU SUNGAI TENGAH, HULU SUNGAI UTARA, BALANGAN, TANAH BUMBU DAN KOTABARU.

Provinsi Kalimantan Timur
21/11 : Berpeluang Hujan Sedang hingga Lebat disertai Petir dan Angin Kencang pada malam hari di wilayah Sangata,Bontang, Samarinda dan Tenggarong Serta pada Dini hari di wilayah Balikpapan, Penajam dan Tanah Grogot.

Provinsi Bali
20/11 : Waspada Hujan Sedang hingga Lebat terutama di Bali bagian Tengah dan Selatan serta ketinggian gelombang mencapai 2.0 meter atau lebih di sekitar Perairan Selatan Bali.

21/11 : Waspada Hujan Sedang hingga Lebat terutama di Bali bagian Timur, Barat, Tengah dan Selatan serta ketinggian gelombang mencapai 2.0 meter atau lebih di sekitar Perairan Selatan Bali.

Provinsi Nusa Tenggara Barat
20-21/11 : Waspadai potensi Hujan Lebat disertai Petir/Kilat dan Angin Kencang di wilayah Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Dompu, dan Bima serta kenaikan tinggi gelombang yang mencapai ≥ 2.0 m di Selat Lombok, Selat Alas dan Perairan Selatan NTB.

Provinsi Nusa Tenggara Timur
20/11 : Potensi Hujan Lebat disertai Petir di Labuan Bajo, Ruteng, Mbay, Bajawa, Borong, Ende, So'e, Kefamenanu. Potensi gelombang tinggi 2.0 meter di Wilayah Perairan NTT sebelah Selatan hingga Barat Daya.

21/11 : Potensi Hujan Lebat disertai Petir di Ruteng. Potensi Gelombang Tinggi 2.0 meter di Wilayah Perairan NTT sebelah Selatan hingga Barat Daya.

Provinsi Sulawesi Selatan
20/11 : Potensi Hujan Lebat disertai Kilat/Petir di wilayah Palopo, Belopa, Masamba, Malili, dan Enrekang.

21/11 : Potensi Hujan Lebat disertai Kilat/Petir di wilayah Palopo, Belopa, Masamba, Malili.

Provinsi Sulawesi Tenggah
20-21/11 : Berpotensi Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat disertai Petir/Kilat dan Angin Kencang pada siang dan malam hari di wilayah Kota Palu, Sigi, Donggala, Parimo, Poso, Touna, Tolitoli, Buol, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut dan Bnaggai Kepulauan.

Provinsi Sulawesi Tenggara
20/11 : Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat di wilayah Tirawuta dan Kolaka pada dini hari.

21/11 : Berpotensi Hujan Sedang hingga Lebat di wilayah Wangi-wangi pada siang hingga sore hari dan di wilayah Rumbia pada dini hari.

Provinsi Sulawesi Utara
21/11 : WASPADA POTENSI HUJAN SEDANG HINGGA LEBAT DISERTAI PETIR DI WILAYAH KOTAMOBAGU.

Provinsi Maluku
20/11 : WASPADA HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG BERPOTENSI TERJADI DI WILAYAH : P. SERAM BAGIAN TIMUR, KEP. KAI, KEP. ARU, DAN KEP. MALUKU BARAT DAYA.

21/11 : WASPADA HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG DISERTAI KILAT/PETIR BERPOTENSI TERJADI DI WILAYAH : P. AMBON DAN PULAU BANDA.

Provinsi Maluku Utara
20/11 : HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG HINGGA LEBAT BERPOTENSI TERJADI DI OKSIBIL DAN WARIS.

21/11 : HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG HINGGA LEBAT BERPOTENSI TERJADI DI KARUBAGA, SUMOHAI, ENAROTALI DAN BOTAWA.

Provinsi Papua
20/11 : HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG HINGGA LEBAT BERPOTENSI TERJADI DI OKSIBIL DAN WARIS.

21/11 : HUJAN DENGAN INTENSITAS SEDANG HINGGA LEBAT BERPOTENSI TERJADI DI KARUBAGA, SUMOHAI, ENAROTALI DAN BOTAWA.

NB.: Ini hanya merupakan Prakiraan, bukan suatu kepastian.