Sunday 27 November 2011

PERGILAH KAMU

Oleh : Novi Yanti

Aku tak mau lagi percaya pada semua kasih sayangmu.
Tak mau lagi aku tersentuh pada semua pengakuanmu.
Kamu tidak akan mengerti rasa sakit ini.
Rasa sakit yang berasal dari kebohongan dari mulut manismu

Pergilah kau,Pergi dari hidupku.
Bawalah semua rasa bersalahmu.
Pergilah kau....................
Pergi dari hidupku..............

Bawalah rahasiamu yang tak ingin kuketahui.
Tak mau lagi aku terjerat pada semua janji-janjimu.
Tak mau lagi aku terkait............
Pada semua permainanmu.

Berbulan-bulan bersama.
Kupercayaimu....................
Kubanggakan kamu................
Kuberikan segalanya.............

Tetapi, apa hasilnya.....
Aku tak mau lagi.........
Aku tak mau lagi.........
Pergilah kau....kasih....

Makasar, 16 July 2010

APRILKU

Oleh : Novi Yanti
Kumenatap langit langit kamarku.
Kuberharap kamu datang dan menyapa diriku.
Kuteringat akan tawa , canda, kasih sayang dan kelembutan dirimu.
Seiring waktu semuanya lenyap.

Tersenyumlah...di saat aku terluka
Tertawalah ...di saat kau hancurkan perasaan ini.
Kubahagia...melihatmu bahagia
Kubersedih...di saat dirimu bersedih.

Kering sudah airmata ini kamu buat.
Kubersimpuh di sudut ruang hati ini,
Mengenang akan kemunafikan yang kamu beri.
Tertawalah wahai petualang cinta.

Tersenyumlah wahai penghianat cinta.
Kuhancur karena kebodohanku sendiri.
Kuterpuruk akan indahnya perasaan cintaku.
Hilanglah rasa ini.

Musnahlah harapan ini.
Tiada kata yang dapat terucap lagi.
Kuingin dirimu bahagia walau aku tahu...
Aku menangis di atas derita yang tidak berujung.

Cinta dan Rasa ini hanya untukmu.
Kan Kukubur dalam-dalam rasa dan cinta ini.
Tak seorangpun yang dapat membuka lembaran baru untuk cinta ini.
Tak seorangpun.................

Menjelang tengah malam di Makasar, 4 September 2011

Sunday 20 November 2011

BNPT Sosialisasi Anti Terorisme Di Pangkalansusu

Islam tidak pernah mengajari untuk melakukan tindak kekerasan (Mayjen TNI H.Agus Surya Bhakti)

TelukHaruNews

Deputi-I Badan Nasional Penaggulangan Teroris (BNPT) Mayjen TNI H.Agus Surya Bhakti bersama Direktur Pencegahan Terorisme, Brigjen Pol Esa Permadi menggelar Sosialisasi Pencegahan Terorisme kepada seratusan siswa-siswi tingkat SMP, SMU sederajat serta para tokoh masyarakat dari berbagai etnis, pemuka agama, para lurah dan kepala desa, pimpinan BUMN (Pertamina EP Pangkalansusu & JOB Costa) serta unsur kepemudaan di Gedung Serba Guna Pangkalansusu, Sabtu (19/11).

Dalam paparannya, Agus menjelaskan fungsi dan tugas BNPT dalam mengantisipasi dan menindak aksi teroris, yaitu Deputi I bertugas melakukan upaya pencegahan agar teroris itu tidak terjadi lagi. Apabila Deputi-I (Pencegahan Terorisme) tidak berhasil melakukan pencegahan, maka Deputi-II (Penindakan dan Kesiapsiagaan Nasional) yang melakukan penindakan. Sedangkan Deputi-III tugasnya melakukan kerjasama internasional karena terorisme adalah musuh utama internasional. Dari ketiga fungsi tugas tersebut yang menjadi titik point utama adalah upaya melakukan pencegahan agar teroris itu tidak terjadi lagi.

Mayjen TNI H.Agus Surya Bhakti

“Kita mengira sudah aman dan tenang-tenang saja, rupanya terjadi lagi di Cirebon, di masjidnya polisi pula. Kemudian menyusul aksi teroris di gereja. Ke depan kita tidak tahu akan terjadi di mana lagi,” kata jenderal bintang dua asal Stabat itu.

Yang jelas, menurut alumni Kopasus yang pernah mengatasi kerusuhan di Aceh beberapa tahun lalu, teroris itu melaku perencanaan berada di tengah-tengah masyarakat, dan masyarakat pasti ada yang melihat dan mendengar, karena mereka berada di dalam komunitas masyarakat. Oleh sebab itu upaya pencegahan itu menjadi amat penting.

Dalam acara yang juga dihadiri oleh unsur Muspika Plus dan Satuan Marinir, Deputi-I Mayjen H.Agus Surya Bhakti mengatakan, mungkin ada di antara yang hadir bertanya, kenapa pelaksanaan sosialisai anti terorisme ini dilakukan di Pangkalansusu, karena Pangkalansusu merupakan daerah potensil bagi masuknya pengaruh-pengaruh radikalisme. Kita lihat di Aceh, ada pelatihan teroris, di Medan ada perampokan bank dan sebagainya. Jadi daerah ini cukup rawan.

Selain itu, Agus juga menjelaskan, radikalisme adalah bibit-bibit terorisme. Radikal bermula dari kekerasan. Kekerasan bermula dari orang tidak puas, orang iri hati, dan ini dapat memicu orang untuk berbuat kekerasan.

Kalau dulu teroris itu murni, alasannya idiologis dan keyakinan. Dia memberi contoh, radikalisme ini bukan barang baru, kalau kita lihat sejarah masa lalu, ada Kartosuryo dengan Darul Islam. Di situlah mulai muncul bibit-bibit radikalisme, di mana Kartosuryo ingin mendirikan negara Islam, menjalankan syariat-syariat Islam, banyak pengikutnya, dan yang terkenal diantaranya adalah Abubakar Baasyir dan Abdulah Sungkar. Gerombolan itu berhasil ditumpas oleh TNI, Kartosuryo tewas. Tetapi ajarannya tidak mati bahkan mereka membentuk Darul Islam di Sumatera Utara, Aceh dan di Ujung Pandang.
Kanit Intel Polsek Pangkalansusu, Aipda TLP Marbun (2 kanan) foto bersama Mayjen TNI H.Agus Surya Bhakti (3 kanan).

Ketika Indonesia memasuki era orde baru, ada peraturan ISA (International Security Act). Peraturan ini sangat keras, sehingga mereka (penganut paham radikalisme, red) lari ke Malaysia, hidup sumbur di Malaysia. Pada saat yang bersamaan muncul intervensi Rusia di Afganistan (negara Islam), sehingga muncul solidaritas Islam di seluruh dunia terpanggil untuk membantu teman-temannya di Afganistan melawan Rusia, termasuk pemuda-pemuda Indonesia dari Darul Islam yang berada di Malaysia. Mereka berangkat ke Afganistan bertempur melawan Rusia karena sentimen agama. Mereka berjihad membela agamanya yang telah ditindas oleh Rusia pada masa itu. Inisiatipnya adalah semangat untuk membela Islam.

Sama juga pada masa Rasulullah, ketika agama Islam ditindas, mereka berjihad melawan sipenindas. Inisiatipnya adalah semangat untuk membela Islam. Akhirnya Rusia kalah.

Tetapi banyak hal yang mempengaruhi pemuda-pemuda Indonesia yang pernah bertempur melawan Rusia di Afganistan, mereka sudah pernah bergabung dengan para mujahit ajaran-ajaran Islam dari Pakistan, Timur Tengah dan aliran Al Qaidah yang ajaran-ajarannya sangat keras.

“Di situlah mereka terkontaminasi ajaran-ajaran Islam yang lebih keras dan lebih radikal,” kata Deputi-I BNPT.

Ketika orde baru tumbang muncul reformasi, demokratisasi, semua boleh bicara apa saja dalam era reformasi. Semua bisa bertindak apa saja. Pulanglah mereka ke Indonesia. Sejak itu mulailah tumbuh subur ajaran radikalisme aliran keras dan ajaran-ajaran terorisme di Indonesia. Para pemuda mantan pejuang di Afganistan terpecah jadi dua, satu pihak yang telah terkontaminasi dengan Al Qaidah menjadi Jemaah Islamiyah dan yang satunya lagi berpendapat tugas mereka membela agama di Afganistan sudah selesai, Rusia berhasil dikalahkan, mereka hidup damai lagi di Indonesia.

Sedangkan kelompok Jemaah Islamiyah tetap berpendirian Amerika dan sekutunya adalah musuh Islam termasuk Indonesia yang bersahabat dengan Amerika. Pemerintah Indonesia itu kafir, mari kita lawan pemerintah Indonesia. Akhirnya mereka membuat teror bom di Bali, di Hotel JW Marriot.

Di atas permukaan, Jamaah Islamiyah sudah hancur ditumpas Densus 88, tetapi akar permasalahannya belum selesai, justeru muncul terus semangat-semangat jihad versi lain. Karena kelihatannya perekonomian negara ini tidak ada kemajuan, lihat di tv beritanya terus menjelek-jelek Pemerintah, sinetron kekerasan, kekecewaan dsbnya. “Itulah yang terus meracuni pikiran anak-anak muda kita,” kata Agus.

Menyinggung mengenai masalah jihad, Deputi-I BNPT bidang Pencegahan Aksi Teroris menjelaskan, ada yang berpendapat bahwa ajaran-ajaran yang dianut para teroris adalah jihad fisabilillah. Apakah ini jamannya berperang ? Ada pula yang berpendapat, untuk menghancurkan orang. Apakah Islam mengajari orang untuk berbuat kekerasan ? Islam tidak pernah mengajari kita untuk melakukan tindak kekerasan, tetapi mengajari kita untuk melakukan kebaikan bagi umat manusia, bahkan bukan hanya untuk manusia, kepada alam dan segala isinya kita juga harus berlaku baik.

“Jadi, janganlah berpendapat kalau sudah membunuh sekian banyak orang,langsung masuk surga disambut bidadari. Jadi untuk apa saya susah-susah bekerja, saya bawa bom kemudian ditabrakkan, saya mati langsung masuk surga. Ini pemahaman yang tidak benar,” lanjut Agus.

Oleh sebab Deputi-I BNPT mengajak seluruh elemen masyarakat dan para orangtua untuk mengawasi tingkahlaku anak-anaknya agar tidak masuk perangkap tindak kekerasan, radikalisme apalagi terperangkap dalam jaringan terorisme.-Freddy Ilhamsyah PA

Tuesday 15 November 2011

SEBENING TETESAN AIR MATA

Oleh : Seruni Nita

Malam yang dingin ditemani suara jangkrik dan kodok yang saling bersahutan, menambah sunyinya kegelapan malamku, hanya rembulan dan bintang-bintang yang mampu memberikan sedikit cahayanya umtuk bisa kulihat dan terus kutatap dari kejauhan betapa indahnya bentuk dan kilauanmu yang mempesonakan mata dan khayalanku dalam semilir angin sepoi-sepoi mengelus rambut, pelipis dan pipiku.

Tidak terasa air mataku jatuh menetes perlahan. Ya Allah, berilah aku kekuatan dan rasa syukur untuk selalu dapat melihat indahnya ciptaan dan anugrah yang telah Engkau berikan kepadaku...dan jadikanlah setiap tetesan air mataku ini pengobat rinduku untuk selalu mengingatMu...Semoga kesabaran ini membawa kebahagian dalam hidupku, walau beribu pertanyaan yang melekat di benakku, aku akan mencari sendiri jawaban meski terkadang aku lelah.....

Namun sebening tetesan air ini membuat aku kembali kepadaMu ya Allah....untuk bersujud dan memohon agar suatu saat nanti aku diberikan kembali kebahagian seperti yang lalu....dengan cinta dan kasih sayang sebening tetesan air mataku.

Pangkalan Kerinci, Pelalawan-Riau, 24 April 2011

NB.:
Bila anda ingin melihat tulisan lainnya dari Seruni Nita, anda dapat berkunjung ke Putri Mawar's blogspot.com / http://www.rosnitanita82.blogspot.com

Saturday 12 November 2011

LUAPAN HATI SEORANG IBU

Oleh : Seruni Nita

Ibu, ketika matamu terpejam dalam kelelahan yang terbayang di matamu adalah wajah anak-anakmu. Apakah yang telah terjadi dengan anak-anakku hari ini ? “Semoga mereka selalu dalam keadaan baik-baik saja,” itu ucapan yang keluar dari bibirnya.

Ibu begitu mulia hatimu, tetapi kemana anak-anakmu ketika ibu sedang dalam kesedihan mencari satu rupiah demi buah hatinya. Dan ketika ibu jauh dari anak-anaknya, apakah ada yang menanyakan kabar ibunya ? Apakah ada terlintas di dalam benak anak-anaknya, bagaimana kondisi ibuku saat ini, baik-baikkah dia ?

Curahan hati ibu telah membuka matahatiku bahwa tidak ada seorang ibu di dunia ini yang tega kepada anaknya, tetapi mengapa seorang anak tega terhadap ibunya yang sejak kecil telah mengasuhnya sampai dewasa. Tanpa kasih sayang seorang ayah, kau kugedong dan kumanja tetapi ketika kau sudah pandai berjalan dan melangkah serta dewasa, ibu kau lupakan.

IBU hanya minta diberi perhatian sedikit saja di hari yang mulai merangkak senja ini. Seharusnya ibu sudah tidak membanting tulang lagi, tetapi demi kau anak-anakku, biarlah aku jalani hidup yang pahiy ini walau badanku terasa sakit. Kaki mulai goyah. Tenaga sudah mulai melemah. Semangat dan senyummu, anakku, yang membuat ibu dapat bertahan di rantau orang.

Inilah curahan hati ibu kepadaku hari ini untuk kita renungkan betapa mulianya hati seorang ibu terhadap anaknya. Tetapi kemana hati nurani seorang anak ketika ibunya dalam kesusahan mencari nafkah untuk masa depan anak-anaknya.

Rupanya tidak banyak yang harus kita lakukan untuk seorang ibu agar dia tersenyum selalu, cukup beri ibu perhatian, itu saja yang ibu minta. Misalnya dengan ucapan, Ibu, apa kabarnya hari ini atau Ibu sudah makan atau belum.

Kabar dan kata-kata ini kalau kita ucapkan setiap hari dalam kelembutan di kala kita jauh darinya, alangkah senang dan bahagianya hati seorang ibu seperti mendapatkan intan dan berlian.

Semoga catatan ini bermanfaat bagi kita yang jauh dari seorang ibu. Sayangi dan berilah perhatian yang lebih kepada ibu kita selagi dia masih ada. Jangan membuat hatinya merasa sedih karena anak-anaknya tidak ada perhatian kepada ibunya. Apalagi sampai membuat dia menangis karena dia merasa sudah dilupakan oleh anak-anaknya. Ingat pepatah orang bijak, Surga ada di telapak kaki ibu.

Kupersempahkan tulisan ini untuk generasi muda Indonesia supaya dapat lebih mencintai kedua orangtuamu.

Pangkalan Kerinci, Indragiri Hulu, 24 Mei 2011

NB.: Bagi anda yang ingin membaca karya tulis Seruni Nita yang lainnya dapat membacanya di Putri Mawar's Blog. Selamat mengikuti

Saturday 5 November 2011



Freddy Ilhamsyah PA & Keluarga mengucapkan : Selamat Hari Raya Idul Adha 1432 H. Mohon maaf lahir dan bathin
Freddy Ilhamsyah PA & Keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha 1432 H Mohon maaf lahir dan bathin

Friday 4 November 2011

e-KTP Sudah Dimulai di Pangkalansusu

Pengambilan sidik jari

TelukHaruNews

Sejak 26 Oktober 2011 program elektronik kartu tanda penduduk (e-KTP) sudah dimulai di Kecamatan Pangkalansusu Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Pada tahap pertama pelaksanaan program ini dilakukan untuk warga di Kelurahan Beras Basah.

“Setelah Kelurahan Beras Basah, menyusul Kelurahan Bukit Jengkol, Desa Alur Cempedak, Desa Sei Siur, Desa Sei Meran, Desa Pintu Air, Desa Tanjung Pasir, Desa Paya Tampak, Desa Pulau Sembilan, Desa Pulau Kampai dan Desa Pangkalansiata,” kata Camat Pangkalansusu, Drs, Sukhyar Mulyamin, M.Si di ruang kerjanya kepada TelukHaruNews, Kamis (3/11’11).

Pengambilan iris mata seorang warga

Menurut Sukhyar, pada Oktober 2011 dari jumlah 48.427 warga Kecamatan Pangkalansusu tercatat ada 34.494 orang yang wajib mempunyai KTP. Sementara jumlah kartu keluarga (KK) sebanyak 12.547 KK.

Oleh sebab itu pelayanan e-KTP di Kantor Camat Pangkalansusu dilaksanakan sepanjang hari (Senin–Minggu) mulai pukul 08.00–21.00 WIB. Kita menarget satu alat bisa mengakomodasi 100 orang wajib KTP setiap hari dengan rata-rata waktu pelayanan empat menit per orang. Jadi kalau alat sudah lengkap (masih kurang 1 unit kamera), setiap hari bisa melayani 200 orang. Ungkap Camat Pangkalansusu.

Seperti diketahui, proses pembuatan e-KTP terdapat beberapa tahapan. Mulai dari undangan untuk wajib KTP,verifikasi data sampai proses perekaman. Untuk tahap perekaman, para wajib KTP diambil sidik jari, tanda tangan, pengambilan foto, serta pengambilan iris mata.

Sukhyar juga menjelaskan, e-KTP atau KTP Elektronik adalah dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis pada database kependudukan nasional.

Sebagian warga saat menganteri giliran

Penduduk hanya diperbolehkan memiliki 1 (satu) KTP yang tercantum Nomor Induk Kependudukan (NIK). NIK merupakan identitas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup. Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan Paspor, Surat Izin Mengemudi (SIM), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Polis Asuransi, Sertifikat atas Hak Tanah dan penerbitan dokumen identitas lainnya (Pasal 13 UU No. 23 Tahun 2006 tentang Adminduk).

Menjawab pertanyaan TelukHaruNews, Sukhyar menyebutkan, struktur e-KTP terdiri dari sembilan layer yang akan meningkatkan pengamanan dari KTP konvensional. Chip ditanam di antara plastik putih dan transparan pada dua layer teratas (dilihat dari depan). Chip ini memiliki antena didalamnya yang akan mengeluarkan gelombang jika digesek. Gelombang inilah yang akan dikenali oleh alat pendeteksi e-KTP sehingga dapat diketahui apakah KTP tersebut berada di tangan orang yang benar atau tidak.