Monday 5 November 2012

Pengembangan Energi Laut Di Nusa Tenggara Timur


JAKARTA - Perkembangan teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya arus laut sebagai energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang dengan pesat, seiring dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhan energi listrik masyarakat kawasan pesisir serta semakin maraknya isu pemanasan global yang mendorong untuk membatasi penggunaan bahan bakar hidrokarbon. Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi pemanfaatan energi arus laut adalah melalui konversi tenaga kinetik masa air laut menjadi tenaga listrik.Tercatat beberapa negara telah berhasil melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype turbin pembangkit hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin, seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia, Perancis, Norwegia, Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Kecepatan arus laut yang keluar masuk Selat Larantuka antara pulau Flores dan Pulau Adonara, sangat fenomenal.Pada saat bulan baru dan bulan purna kecepatan laut yang keluar dari Selat Larantuka menuju Laut Flores pada beberapa titik dapat mencapai 1,5-3,4 meter per detik. Arus laut dengan kecepatan seperti sungguh menyimpan energi kinetik yang besar, yang dapat diubah menjadi tenaga listrik.

Berdasarkan road map penelitian karakteristik arus laut serta estimasi daya listrik yang telah dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) sampai tahun 2010 di perairan Nusa Tenggara, Tim Perekayasa Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Hidrodinamika Indonesia (UPT LHI) BPPT mulai menguji coba prototype pembangkit listrik tenaga air laut (PLTAL).Turbin PLTAL  yang dipasang adalah turbin-turbin poros vertikal tipe Darrieus berbilah turbin lurus.

Berdiameter putar 2 meter dan panjang bilah 2 meter dengan efisiensi total 35 persen, turbin dapat menghasilkan listrik 2 kilowatt (kW) pada kecepatan arus 1,4 meter per detik.Generator PLTAL yang digunakan adalah generator tipe magnet permanen dengan kapasitas 3,5 kw pada putaran 250 rpm. Untuk menstabilkan daya listrik yang naik turun mengikuti naik turunnya kecepatan arus laut, maka output listrik AC 3 phasa diubah menjadi DC. Arus DC diubah menjadi DC, kemudian arus DC diubah kembali menjadi AC stabil bertegangan 220 volt dan frekuensi 50 hertz melalui inverter kapasitas 2 kW.Prototipe PLTAL dipasang pada posisi kurang lebih 100 meter dari dermaga penyeberangan Dusun Tanah Merah Desa Wureh, kecamatan Adonara Barat Pulau Adonara. Agar ponton penyangga turbin tidak hanyut terbawa arus laut maka 4 buah jangkar dan sistem tambat dipasang untuk menjaga agar ponton tepat pada tempatnya. (esdm)

No comments:

Post a Comment