Wednesday 7 November 2012

40% Produksi Gas Tangguh Untuk Kebutuhan Domestik



JAKARTA – Pemerintah memastikan produksi gas LNG Tangguh dari Train 3 sebesar 40% akan dialokasikan untuk kebutuhan domestik selebihnya produksi gas proyek dengan  investasi sekitar US$ 12 juta akan diekspor kepasar Asia Pasifik.  Plan of development (POD) pengembangan Train 3 ini direncanakan bulan Nopember ini akan selesai.

“Setelah proses renegosiasi terkait alokasi gas untuk kebutuhan domestic dari produksi gas LNG Tangguh Train 1 dan 2 selesai, selanjutnya saya mulai berpikir untuk Train 3, karena kebutuhan gas domestik terus meningkat saya mengejar progress Train 3 agar cepat menghasilkan gas, setelah masuk phase pembahasan, barulah kita meminta untuk memprioritaskan gas untuk domestik, awalnya mereka menawarkan porsi 25%, saya pikir porsi sebesar itu masih kurang, akhirnya dia menaikkan porsinya hingga 40% dengan investasi 12 millyar dollar untuk membiayai proyek Train 3,”ujar Menteri dalam acara jumpa pers di lobby kementerian ESDM, Selasa (6/11/2012) kemarin.

“Begitu dia menyebutkan angka yang menarik bagi saya yaitu, 40% porsi gas untuk domestik dan tambahan investasi sebesar 12 milyar dollar, selanjutnya saya mengundang CEO BP Group Bob Dudley untuk datang ke Indonesia bertemu dengan saya, untuk saya "ikat" antara bos dengan bos, waktu itu saya ajak untuk bertemu dengan presiden di Jogyakarta,” imbuh Menteri.

Selanjutnya, untuk meneguhkan komitmen tersebut, akhirnya minggu lalu di Inggris kita kembali bertemu didepan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden BP di Asia Pasifik Wiliam Lin menekankan kembali komitmennya untuk menanamkan investasi sebesar 12 milyar dollar untuk LNG Tangguh Train 3 dan mengalirkan gas produksi nya sebesar 40% untuk kebutuhan domestik.

"POD saya janjikan bulan Nopember ini selesai, sehingga persiapannya sudah dimulai tahun depan, 2013. Diperkirakan tahun 2018 mendatang gas dari Train 3 dengan 40% produksinya untuk kebutuhan domestic akan mulai mengalir,” tutur Menteri. (esdm)

No comments:

Post a Comment