Friday 30 November 2012

Indonesia Dukung Penuh Pengakuan Palestina di PBB


"Dunia tidak bisa lagi tutup mata atas penderitaan rakyat Palestina."

Menlu RI Marty Natalegawa di PBB (REUTERS/Jessica Rinaldi )
VIVAnews - Pemerintah Indonesia mendukung penuh upaya Palestina dalam memperoleh pengakuan kedaulatan di PBB Kamis waktu setempat. Indonesia menegaskan bahwa ini saatnya dunia memperjuangkan kesetaraan dan hak asasi manusia di Palestina.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa di Sidang Majelis Umum PBB di New York pada Kamis waktu setempat sebelum berlangsung pemungutan suara, yang memenangkan resolusi Palestina menjadi negara pemantau non-anggota. Selain Natalegawa, juga turut berpidato adalah Presiden Palestina, Menlu Israel, Menlu Kanada, dan Menlu Turki.

"Waktunya telah tiba bagi komunitas internasional untuk melakukan tindakan yang benar. Dunia tidak bisa lagi tutup mata atas penderitaan rakyat Palestina, penyangkalan hak asasi dan fundamental mereka, dan penentangan hak-hak mereka untuk mandiri dan merdeka," kata Natalegawa.

Dalam pemungutan suara, Resolusi "Status of Palestine in the United Nations" diloloskan dengan 138 negara yang mendukung, 9 menolak dan 41 abstain.

Natalegawa menyampaikan bahwa meskipun terdapat berbagai rintangan yang besar oleh kekuatan penjajah, rakyat Palestina telah membangun dan memiliki kemampuan untuk berperan sebagai sebuah negara.

Untuk itu, tidak ada alasan masyarakat internasional menolak permohonan Palestina menjadi Negara Peninjau. Bahkan Indonesia juga menyampaikan agar aplikasi Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB dapat segera terwujud.

Natalegawa juga menegaskan bahwa proses perdamaian antara Israel dan Palestina harus dilanjutkan. Namun sebelum itu, ujarnya, ada beberapa kondisi untuk menciptakan proses perundingan yang kondusif di kawasan.

"Menghentikan pembangunan pemukiman ilegal, menghapuskan blokade Gaza, dan menghentikan kebijakan tidak manusiawi yang menghukum mereka. Palestina juga harus meningkatkan dialog internal," kata Natalegawa. 

No comments:

Post a Comment