Tuesday 31 May 2022

Peringatan Dini Untuk Pulau Sumatera (31 Mei - 02 Juni 2022)

Futu: BMKG
Provinsi Aceh :

Selasa, 31 Mei 2022 Waspada potensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk wilayah Jaya dan sekitarnya.

Rabu, 01 Jun 2022 Waspada potensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk wilayah Jaya, Aceh Jaya, Leupung, Subulussalam, Aceh Barat Daya, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Pantai Ceureumen, Cot Girek, Aceh Utara, Aceh Barat, Nagan Raya, Pulo Aceh, Tangse, Simeulu, Alapan, Pulau Banyak dan sekitarnya.

Kamis, 02 Jun 2022 Waspada potensi hujan lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk wilayah Jaya, Leupung, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Pantai Ceureumen, Cot Girek, Aceh Utara, Aceh Barat, Nagan Raya, Tangse, Pulau Banyak, Bireun, Aceh Tenggara, Langsa, Aceh Tenggara dan sekitarnya.

Provinsi Sumatera Barat :

Kamis, 02 Jun 2022 Waspada potensi hujan intensitas sedang-lebat dapat disertai petir/kilat dan angin kencang pada sore hari di wilayah Pasaman Barat, Pasaman, Lima Puluh Kota, Agam.

Provinsi Riau

Kamis, 02 Jun 2022 Waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian wilayah Kab.Pelalawan, Kab.Siak dan Kab.Rokan Hilir pada malam/dini hari.

Provinsi Kepulauan Riau :

Selasa, 31 Mei Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada pagi hari di wilayah Kabupaten Karimun.

Provinsi Bengkulu :

Selasa, 31 Mei Waspada potensi hujan sedang - lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan atau malam hari diwilayah Kab. Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah, Kota Bengkulu, Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Rabu, 01 Jun Waspada potensi hujan sedang - lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan atau malam hari diwilayah Kab. Mukomuko, Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Kamis, 02 Jun Waspada potensi hujan sedang - lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang atau malam hari diwilayah Kab. Seluma, Bengkulu Selatan dan Kaur.

Provinsi Jambi :

Rabu, 01 Jun Waspada potensi hujan intensitas sedang - lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kab. Sarolangun, Kab. Merangin, dan Sekitarnya.

Kamis, 02 Jun  Waspada potensi hujan intensitas sedang - lebat dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kab. Batanghari, Kab. Tebo, Kab. Muaro Jambi, Kab. Tanjung Jabung Barat, Kota Jambi, dan Sekitarnya.

Provinsi Sumatera Selatan :

Selasa, 31 Mei Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada pagi – siang hari di wilayah Banyuasin,  Lubuk Linggau, Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan, Muaraenim dan Prabumulih. Pada malam hari di wilayah Empat Lawang, Lahat, Muaraenim, Musi Banyuasin, Musi Rawas dan Pagaralam.

Rabu, 01 Jun Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada siang - sore hari di wilayah Banyuasin, Muaraenim, Musi Banyuasin, Lahat, OKI, OKU, OKU Timur, OKU Selatan dan Pagaralam. Pada malam hari di wilayah Lubuk Linggau, Lahat, Muaraenim, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, OKI, PALI dan Palembang.

Kamis, 02 Jun Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang – lebat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang berdurasi singkat pada siang - malam hari di wilayah Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, OKI, OKU Timur, OKU Selatan dan Pagaralam.

Provinsi Lampung :

Selasa, 31 Mei Waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Mesuji, Way Kanan, Tuba, Tubabar, Lamtim, Lamsel pada pagi hari. Dan di wilayah Pringsewu, Tubabar, Tuba, Mesuji, Lambar, Lampura, Tanggamus, Pesawaran, Pesibar, Way Kanan, Lamsel, Balam, Lamteng, Lamtim pada siang, sore dan malam hari.

Rabu, 01 Jun Waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Pringsewu, Tuba, Tubabar, Mesuji, Lambar, Pesibar, Tanggamus, Way Kanan, Lampura, Lamteng, Lamtim, Balam, Pesawaran, Lamsel, Metro pada siang, sore dan malam hari.

Kamis, 02 Jun Waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Lambar, Pesibar, Tanggamus, Lamteng, Mesuji, Tuba, Tubabar, Way kanan, Lamtim, Lamsel, Balam, Pringsewu, Pesawaran, Mesuji pada siang, sore dan malam hari.—

Sumber data: BMKG

Sunday 29 May 2022

Gas Bumi Untuk Indonesia

Foto: Ditjen Migas

Jakarta, Untuk kedua kalinya Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi menyelenggarakan Migas Goes To Campus (MGTC) Edisi Spesial G20, Senin (9/5). Acara yang digagas untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia ini, dilaksanakan secara virtual dengan tema "Gas Bumi Untuk Indonesia".

MGTC ke 19 ini dibuka oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dan menghadirkan 3 narasumber yaitu Rizal Fajar Muttaqien selaku Koordinator Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi pada Direktorat Pembinaan Program Migas. Selain itu, Sugiarto selaku Koordinator Pelaksanaan Pembangunan dan Agung Kuswardono sebagai Koordinator Perencanaan Pembangunan. Keduanya bertugas di Direktorat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas.

Tak hanya diisi dengan paparan dan diskusi, MGTC dimeriahkan juga dengan kuis, lomba foto dengan hadiah yang menarik, serta penampilan Band Migas Coustic.

Pemerintah Indonesia c.q Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terus berupaya meningkatkan produksi migas. Di sisi lain, Pemerintah juga berupaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Dengan kedua target tersebut, Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization Storage (CCUS), serta pemanfaatan gas bumi bisa menjadi enabler dalam upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan.

"Saat ini adalah periode yang sangat menantang bagi inisiatif transisi energi di Indonesia, di mana peran energi fosil khususnya gas bumi, dalam energi transisi masih dibutuhkan, selain terus mendorong penggunaan dan pemanfaatan energi yang bersumber dari energi terbarukan," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji ketika membuka acara MGTC Spesial G20 ini.

Peranan gas bumi terlihat dari porsi pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri di tahun 2021 sebesar 64,32% dari total produksi untuk pemenuhan kebutuhan domestik seperti industri sebesar 27,52%, kelistrikan sebedar 11.86%, lifting 2,93%, pupuk mencapai 11.89%, domestik LNG sebesar 8,36%, domestik LPG 1,54%, BBG 0,07% dan city gas 0,15%. 

Sementara peran subsektor minyak dan gas bumi yang masih terasa saat ini, khususnya di Indonesia, antara lain minyak sebagai energi utama untuk sektor transportasi, gas alam dimanfaatkan sebagai transisi energi sebelum PP kebijakan penggunaan 100% energi baru dan terbarukan diterapkan. "Selain itu, gas alam digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik seperti bahan bakar transportasi, bahan baku, industri dan rumah tangga," jelas Tutuka.

Untuk meningkatkan peran migas dalam transisi energi, Pemerintah telah melakukan berbagai strategi yaitu peningkatan cadangan migas melalui optimasi produksi dari lapangan eksisting, transformasi dari cadangan menjadi produksi, akselerasi chemical EOR, eksplorasi masif untuk menemukan cadangan baru, gas alam dimanfaatkan sebagai transisi energi dan aplikasi pelaksanaan CCS/CCUS.

Lebih lanjut Tutuka menjelaskan, Indonesia telah berkomitmen pada Perjanjian Paris dan telah mengembangkan skenario NZE pada tahun 2060 atau lebih awal, melalui adopsi penetrasi energi terbarukan yang agresif, di tengah penurunan peran bahan bakar fosil, terutama batubara, mulai dari tahun 2030 dan seterusnya. Namun demikian, masalah yang dihadapi terkait implementasi NZE terletak pada biaya tambahan yang signifikan untuk pelaksanaannya, di mana Indonesia telah secara terbuka menyatakan akan membutuhkan bantuan dan dukungan besar dari negara-negara maju.

Di bidang migas, dalam pelaksanaan kegiatan CCS/CCUS Indonesia melakukan kerja sama dengan Jepang. Total emisi migas pada periode 2020-2060 dapat mencapai 1.149,20 Mton CO2e di mana total emisi hulu migas sebesar 659,06 Mton CO2e dan total emisi hilir migas sebesar 490,14 CO2e.

Saat ini terdapat beberapa proyek CCUS yang sedang berjalan di Indonesia, antara lain Gundih CCUS/CO2-EGR yang saat ini dalam tahap joint study bersama Jepang. CCUS Gundih ditargetkan mulai beroperasi pada 2024/2025 dan berpotensi menyerap CO2 ±3 Million tCO2 selama 10 tahun serta dapat meningkatkan produksi gas sebesar ±36 BSCF dan kondensat ±382,7 MSTB.

Proyek Sukowati CCUS/CO2-EOR saat ini juga dalam tahap joint study bersama Jepang. Sukowati CCUS ditargetkan mulai untuk tahap pilot pada 2022-2025, fullscale mulai tahun 2030 dan berpotensi menyerap CO2 ±15 Million tCO2 selama 25 tahun serta dapat meningkatkan produksi sekitar ±50,6 MMSTB.

Tangguh CCUS/CO2-EGR ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026 dan berpotensi menyerap CO2 ±25 Million tCO2 selama 10 tahun serta dapat meningkatkan produksi sekitar ±300 BSCF. Selain itu, beberapa studi seperti CCS Sakakemang, Abadi CCS/CCUS, CCS untuk memproduksi Clean Fuel Ammonia di Sulawesi Tengah, East Kalimantan CCS/CCUS Study, Study of CCUS for Coal to DME, Arun CCS/CCUS.

Pemerintah Indonesia sedang menyusun kebijakan mengenai CCS/CCUS yang terdiri dari aspek teknis, skenario bisnis, legal, dan ekonomi dengan melibatkan asosiasi serta Kontraktor Kerja Sama Migas di Indonesia. Untuk itu, peran perguruan tinggi dalam pengembangan teknologi dan SDM sangat dibutuhkan untuk mendorong kegiatan CCS/CCUS. Teknologi CCS/CCUS sudah terbukti di dunia, namun merupakan sesuatu yang baru bagi Indonesia.

Upaya lainnya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca adalah pengembangan infrastruktur gas bumi, jaringan gas rumah tangga, pengurangan dan pemanfaatan gas suar (gas flaring), kebijakan harga gas, serta penyusunan regulasi terkait carbon tax.

Gas Bumi Untuk Indonesia

Koordinator Penyiapan Program Minyak dan Gas Bumi Rizal Fajar Muttaqien memaparkan, Pemerintah senantiasa mendorong pemanfaatan gas sebagai energi transisi menuju NZE.

Indonesia memiliki Grand Strategi Energi yang visinya adalah terwujudnya bauran energi nasional berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan guna terciptanya ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi yang berpedoman pada haluan ideologi Pancasila. Untuk mewujudkannya, terdapat tantangan di mana demand energi meningkat, sementara kapasitas pasokan energi terbatas.

Migas dalam transisi energi berperan sebagai energi utama dalam transportasi, gas bumi dimanfaatkan sebagai energi transisi sebelum EBT 100% di pembangkit, gas bumi sebagai bahan bakar pembangkit untuk EBT yang intermiten dan pemenuhan kebutuhan domestik. "Gas menjadi energi transisi untuk mengatasi kebutuhan energi menuju NZE tahun 2060," katanya.

Lebih lanjut Rizal memaparkan, berdasarkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2022-2030, secara nasional perkiraan kebutuhan gas Indonesia hingga tahun 2030 dapat dipenuhi dengan pemanfaatan project dan potential supply, serta mengoptimalkan peran LNG. Neraca gas dibagi dalam VI Region di mana pada waktu-waktu tertentu beberapa region akan mengalami defisit seperti di Region I, II, III dan IV, namun akan dipenuhi dengan LNG dari Region V dan VI.

Pemerintah menetapkan alokasi dan pemanfaatan serta harga gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor yang ditetapkan dalam Permen ESDM Nomor 06 Tahun 2016. Latar belakang penetapannya adalah gas bumi sebagai sumber daya alam tak terbarukan maka pemanfaatannya perlu diatur secara berkesinambungan, mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Pertimbangan penetapan alokasi gas bumi yaitu kepentingan umum, kepentingan negara, Neraca Gas Bumi Indonesia, cadangan dan peluang pasar gas bumi, infrastruktur yang tersedia maupun dalam perencanaan, serta keekonomian lapangan," papar Rizal.

Landasan hukum pengaturan harga gas bumi, antara lain UU No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta Kepmen ESDM Nomor Kepmen ESDM Nomor 134/2021 tentang Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri dan Kepmen ESDM Nomor 118/2021 jo 135/2021 tentang Harga Gas di Pembangkit Tenaga Listrik (Plant Gate).

"Pengguna gas bumi tertentu tahun 2021 meningkat sekitar 24% dibandingkan tahun 2020 di mana tahun 2020 jumlah pengguna gas bumi tertentu sebesar 176 perusahaan baik langsung maupun melalui BU Niaga Gas Bumi. Sedangkan tahun 2021 jumlahnya meningkat menjadi 218 perusahaan," imbuh Rizal.

Dengan adanya harga gas bumi tertentu untuk industri dan kelistrikan ini, besaran subsidi untuk pupuk dan listrik menurun. Subsidi listrik tahun 2021 turun menjadi Rp 56,61triliun dari sebelumnya Rp61,1 triliun tahun 2020. Sementara subsidi pupuk turun menjadi Rp27,16 di tahun 2022 dari sebelumnya Rp34,23 triliun.

Di sisi lain, Pemerintah melakukan pengaturan perencanaan pembangunan infrastruktur gas bumi dan menyusun Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) yang dapat disesuaikan setiap tahun. RIJTDGBN ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas bumi, keputusan investasi dan pengembangan pasar gas bumi domestik.

Dalam paparannya, Rizal menyampaikan Program Konversi Diesel ke LNG. Latar belakangnya adalah produksi minyak yang terus menurun, sementara konsumsinya meningkat berdampak pada peningkatan impor dan defisit neraca perdagangan. Oleh karena itu, perlu utilisasi sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan dan impor BBM.

Gas bumi merupakan sumber energi alternatif yang menjadi pilihan utama. Apalagi, cadangan gas Indonesia dan dunia lebih banyak daripada cadangan minyak. "Dari aspek keekonomian akan lebih menguntungkan. Perencanaan akan lebih jangka panjang, transparan dan andal," jelas Rizal.

Faktor lainnya adalah gas bumi termasuk LNG menjadi pilihan utama dalam masa transisi energi karena emisi pembakaran yang relatif lebih rendah. Konversi ini juga memicu pertumbuhan industri dan kegiatan ekonomi di target lokasi.

Narasumber kedua yaitu Sugiarto selaku Koordinator Pelaksanaan Pembangunan pada Direktorat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas, menyampaikan paparan mengenai pemanfaatan gas bumi melalui APBN.

Pelaksanaan pembangunan infrastruktur melalui APBN yang dilakukan Pemerintah yaitu pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas), infrastruktur bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi, jaringan transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang (Cisem), serta paket Konversi BBM ke LPG untuk Nelayan dan Petani Sasaran.

Latar belakangnya adalah kebijakan Pemerintah untuk membangun kedaulatan dan kemandirian di bidang energi, Program Diversifikasi Energi untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM dengan mengkonversi BBM ke LPG melalui program pendistribusian paket perdana LPG 3 kg untuk nelayan dan petani sasaran.

Selain itu, pemanfaatan sumber energi dalam negeri dengan penyediaan gas bumi untuk sektor rumah tangga dan transportasi, kurang berkembangnya infrastruktur gas bumi di sektor rumah tangga dan transportasi karena badan usaha tidak mengembangkannya, sehingga Pemerintah sebagai inisiator pengembang jargas dan transportasi. "Latar belakang lainnya adalah penyediaan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien," tambah Sugiarto.

Jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) merupakan salah satu Proyek Prioritas Strategis Nasional (PSN) RPJMN 2020-2024. Sejak dibangun tahun 2009, melalui APBN hingga tahun 2021 telah terbangun 662.431 sambungan rumah (SR). Sedangkan tahun 2022, rencananya akan dibangun sebanyak 40.777 SR di 12 kabupaten/kota.

Kriteria pembangunan jargas atau city gas adalah ketersediaan suplai gas dan infrastruktur pasok gas bumi, serta ketersediaan pasar. Penggunaan jargas sangat menguntungkan karena harganya lebih murah dibandingkan LPG, menekan subsidi dan impor BBM, emisi lebih bersih dibandingkan BBM dan kayu bakar, serta tersedia 24 jam.

"Diversifikasi BBG untuk transportasi bertujuan diversifikasi pasokan energi untuk mengurangi ketergantungan nasional pada BBM, meminimalkan penyalahgunaan BBM bersubsidi, efisiensi anggaran Pemerintah, mengurangi biaya bahan bakar pemilik kendaraan dan menyediakan bahan bakar bersih, praktis dan efisien, serta murah," papar Sugiarto.

Hingga saat ini telah terbangun 46 SPBG yang tersebar di Palembang dan Prabumulih, Balikpapan, Semarang, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sementara pembangunan Pipa Transmisi Gas Bumi Ruas Cirebon-Semarang (Cisem) juga merupakan PSN. Infrastruktur ini mendukung pengembangan industri berdaya saing dan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan sesuai Perpres Nomor 79 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Kendal-Semarang-Salatiga-Demak-Grobogan, Kawasan Purworejo-Wonosobo-Magelang-Temanggung dan Kawasan Brebes-Tegal-Pemalang.

"Saat ini telah banyak perusahaan multinasional yang berinvestasi pada Kawasan Industri (KI) Kendal dan Kawasan Industri Terpadu (KTI) Batang," imbuhnya.

Berdasarkan analisis permintaan, potensi permintaan mencapai puncaknya sebesar 235,4 MMSCFD pada periode 2038-2050 yang berasal dari kawasan industri di Jawa Tengah sebesar 163 MMSCFD, untuk RDMP Balongan sebesar 45 MMSCFD dan jargas rumah tangga 27,4 MMSCFD.

Kebutuhan pipa Cisem berpotensi dipasok dari WK yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang dikelola oleh KKKS PEPC, EMCL, Saka Muriah, TIS Petroleum E&P Blora Pte. Ltd. Potensi suplai dapat bertambah dari lapangan yang belum dikembangkan. Pasokan gas total 1,2 TCF.

Pembangunan pipa Cisem dibagi 2 tahap yaitu Tahap I ruas Semarang-Batang sepanjang 62 km dan Tahap II ruas Batang-Cirebon sepanjang 181 km.

Terkait Paket Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani Sasaran, manfaatnya antara lain memberikan solusi penyediaan energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan sudah dikenal masyarakat, serta membantu ekonomi masyarakat nelayan dan petani sasaran menuju masyarakat yang mandiri dan ramah lingkungan.

Konversi BBM ke LPG untuk nelayan dilaksanakan sejak 2016 dan hingga 2020 telah dibagikan 85.859 paket. Sedangkan untuk petani, dilaksanakan sejak 2019 dan hingga 2021 telah dibagikan 14.448 paket. Untuk 2022, rencananya akan dibagikan 20.000 paket untuk nelayan dan 30.000 paket untuk petani.

"Pemerintah telah menetapkan kriteria-kriteria bagi nelayan dan petani yang berhak mendapatkan paket konversi ini," kata Sugiarto.

Pada kesempatan yang sama, Agung Kuswardono sebagai Koordinator Perencanaan Pembangunan pada Direktorat Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas, menjelaskan pembangunan jargas rumah tangga melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

KPBU adalah kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur untuk kepentingan umum dengan mengacu kepada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/BUMN/BUMD, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan memperhatikan pembagian risiko antara para pihak. Contoh fasilitas umum yang dibangun dengan skema KPBU adalah pembangunan jalan tol, power plant dan kereta bandara.

Agung memaparkan, pembangunan jargas rumah tangga mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat dan Pemda, sehingga banyak permintaan agar jumlahnya ditingkatkan. Di sisi lain, Pemerintah juga terkendala pendanaan melalui APBN. Agar pembangunan jargas dapat dilakukan secara berkelanjutan, pembangunannya dilakukan dengan skema KPBU.

"Pemerintah menargetkan pembangunan jargas hingga tahun 2024 dapat terbangun sebanyak 4 juta SR. Pembangunan jargas dengan skema APBN berakhir pada 2022 dan dilanjutkan dengan skema KPBU. Studi pendahuluan skema KPBU telah dilaksanakan pada 2020-2021 di 23 lokasi," papar Agung.

Pemilihan skema KPBU untuk mempercepat pembangunan jargas adalah penyediaan infrastruktur berdasarkan kebutuhan aktual, mekanisme kompetisi yang adil dan terbuka dalam proses pengadaan, layanan infrastruktur oleh badan usaha sesuai kriteria yang ditetapkan Pemerintah, risiko Pemerintah lebih kecil karena berbagi dengan swasta, kapasitas dan manajemen sektor swasta dalam penyediaan infrastruktur, kontribusi dana badan usaha membantu tugas Pemerintah menyediakan berbagai proyek infrastruktur dan pemisahan antara entitas regulator dan operator.

Agung menegaskan KPBU bukan merupakan privatisasi tetapi pengelolaan aset melalui konsesi. "KPBU bukan pengalihan kewajiban Pemerintah dalam penyediaan layanan kepada masyarakat, tetapi KPBU merupakan pembiayaan untuk merancang, membangun dan mengoperasikan proyek-proyek infrastruktur kepada swasta," jelasnya.

Investasi swasta ini bukan sumbangan gratis kepada Pemerintah dalam penyediaan pelayanan publik. "Intinya adalah bagaimana Pemerintah hadir memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Bagaimana konsepnya, apakah BOT dan sebagainya, itu adalah konsep penyediaan infrastrukturnya. Tapi untuk melayaninya, Pemerintah hadir di situ," kata Agung.

KPBU juga bukan merupakan sumber pendapatan Pemerintah yang akan membebani masyarakat dalam pelayanan umum. KPBU bukan merupakan pinjaman (utang) Pemerintah kepada swasta. "Dalam skema apapun dalam KPBU, tidak ada Pemerintah mengeluarkan uang lebih dulu untuk menalangi. Semua uang untuk pembangunan infrastruktur dilakukan oleh investor. Oleh karena itu, investor membutuhkan kepastian," tambahnya.

Pengembalian investasi pada KPBU terbagi dua yaitu pembangunan oleh pengguna dalam bentuk tarif (user fee) dan pembayaran ketersediaan layanan (availability payment).

Fasilitas dan dukungan yang diberikan Pemerintah dalam skema KPBU ini yaitu PDF atau fasilitas penyiapan proyek, VGF atau dana dukungan kelayakan dan penjaminan Pemerintah atas risiko politik.

Mengenai kriteria pemilihan lokasi KPBU jargas rumah tangga, menurut Agung, dekat dengan sumber gas/pipa gas, spesifikasi gas bumi terpenuhi (tidak membahayakan masyarakat), potensi pasar pengguna, komitmen Pemda, memenuhi kaidah keselamatan dan keteknikan, serta memiliki potensi komersial dan industri.

Pilot project KPBU jargas dengan fasilitas PDF Kemenkeu dilakukan di kota Batam dan Kota Palembang. (Ditjen Migas/TW)

Saturday 28 May 2022

Harga Minyak Mentah ICP dan NSC/Katapa Turun

Pompa angguk. Foto : fipa

Jakarta, Harga rata-rata minyak mentah Indonesia pada April 2022 turun sebesar US$10,99 per barel dari US$113,50 per barel menjadi  US$102,51 per barel.

Hal yang sama juga terjadi untuk harga minyak mentah jenis North Sumatra Crude (NSC)/Katapa yang diproduksi oleh PT Pertamina Hulu Rokan Zona 1 dari Lapangan Rantau (Aceh) dan Lapangan Pangkalan Susu (Sumut) juga terimbas turun US$12,28 dari US$112.97/bbl pada Maret menjadi  US$100.69/bbl pada April 2022

Data itu tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 48.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan April 2022 yang diteken tanggal 9 Mei 2022 oleh Tutuka Ariadji, Dirjen Migas atas nama Menteri ESDM

Menurut data Telukharunews yang dikutip dari situs web resmi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi  Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia pada Januari 2022 harga minyak mentah NSC/Katapa terus mengalami kenaikan sejak triwulan tahun 2022.

Dengan rincian sebagai berikut:

Desember 2021: US$74,85/bbl naik US$12,67 menjadi US$87,52/bbl pada Januari 2022 dan naik lagi US$9,58 menjadi US$97,10/bbl di Februari. Pada Maret naik US$15,87 menjadi US$112.97/bbl., dan pada April turun US$12,28 menjadi US$100.69/bbl. (fipa)


Friday 27 May 2022

Sharing Session Dirjen Migas: SDM Indonesia Harus Kuasai Teknologi Migas

Dirjen Migas Tutuka Ariadji dalam Town Hall Meeting Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas di Bogor, Rabu (25/5).

Bogor, Kebutuhan energi semakin meningkat sejalan dengan perkembangan dunia. Penggunaan teknologi merupakan suatu keharusan dalam industri migas. Oleh karena itu, sumber daya manusia Indonesia terutama generasi muda harus dapat menguasai teknologi migas.

"Generasi muda atau milenial punya tanggung jawab untuk menerima, mengadopsi dan mengembangkan teknologi migas. Dalam teknologi, itu tidak hanya ada aspek teknis, tetapi juga ekonomi dan sosial," ungkap Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji dalam Town Hall Meeting Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas di Bogor, Rabu (25/5).

Semangat menguasai teknologi dan mengembangkannya, lanjut Tutuka, harus dimiliki oleh generasi muda untuk mendorong industri migas Indonesia agar terus maju dan berkembang. "Teknologi itu bisa ditingkatkan. Seperti misalnya mobil yang bagus, itu desainnya harus bagus, menarik dan kuat," tambahnya.

Alih teknologi dalam kegiatan usaha migas belum dilakukan secara maksimal. Tutuka berharap, apabila upaya tersebut dilakukan mulai sekarang ini, maka dalam 20 tahun ke depan, generasi muda Indonesia, termasuk juga pada pegawai di lingkungan Ditjen Migas, telah memiliki pengalaman dalam teknologi migas.

"Kalau kita memegang peran menerima, beradaptasi dan mempelajari teknologi migas, mudah-mudahan 20 tahun lagi sudah punya pengalaman," imbuhnya.

Dalam upaya menguasai teknologi dan mengembangkan migas tersebut, Tutuka mengingatkan agar tetap mengedepankan keselamatan migas. Dia mendukung upaya Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas untuk terus melakukan kampanye keselamatan migas dan melakukan sosialisasi ke KKKS.

Keselamatan migas merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai target produksi minyak 1 juta barel dan gas 12 BSCFD pada tahun 2030.

Dirjen Migas juga mendorong disusunnya regulasi tahapan inspeksi migas, sehingga rekomendasi keselamatan yang disampaikan oleh Inspektur Migas dapat diterima dan dilaksanakan oleh para pemimpin KKKS.

Town Hall Meeting Dittekling Migas

Dalam rangka peningkatan mutu, kualitas dan pelayanan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM c.q Direktorat Teknik dan Lingkungan Migas menyelenggarakan Town Hall Meeting, Selasa dan Rabu (24-25/5) di Bogor, Jawa Barat.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra ketika membuka acara ini menyampaikan, pertemuan bertujuan untuk peningkatan kerja sama di internal Dittekling, agar menghasilkan output sesuai target yang telah ditetapkan.

"Dalam rangkaian kegiatan ini, kami juga berdiskusi mengenai penyelesaian tugas, evaluasi kendala-kendala serta menyusun rencana ke depan agar dapat diperoleh hasil yang maksimal," kata Mirza.

Dirjen Migas Tutuka Ariadji mendukung kegiatan ini untuk memperlancar penyelesaian tugas. "Dalam menyelesaikan tugas, kita di Ditjen Migas harus menghadapi berbagai tekanan. Oleh karena itu, town hall meeting ini perlu dilakukan sebagai sarana untuk lebih saling mengenal dengan rekan kerja dan sebaiknya digelar secara berkala," ujarnya.

Town hall meeting berlangsung santai, hangat dan penuh keakraban. Pada sesi diskusi, para peserta menyampaikan usulan dan tantangan yang dihadapi dalam bekerja. Usulan yang disampaikan, antara lain kelas jabatan Inspektur Migas, pembinaan jabatan fungsional dan sarana penunjang kerja.

Pada pertemuan itu, Dirjen Migas juga berkesempatan berbagi pengalaman, serta memberikan semangat bagi para pegawai. Menurut dia, salah satu hal yang penting dalam hidup adalah jujur, tetap menjadi diri sendiri, serta mudah menerima kelemahan orang lain untuk kemudian diperbaiki bersama.

"Tetap mengedepankan kejujuran karena dengan kejujuran, kita akan menemukan diri kita, tujuan dan akhirnya akan tiba di suatu tempat dan merasa di sinilah tempat yang paling tepat," ungkap Tutuka.

Perjalanan hidup manusia, tidak selalu berjalan mulus atau manis. Namun hendaknya kita harus dapat mengambil pelajaran dari setiap tahapan dalam hidup. "Ambil yang manis dalam sesuatu yang pahit," tambahnya.

Tutuka meyakini, nasib manusia ditentukan oleh usaha dan doa. (Ditjen Migas) 

Wednesday 18 May 2022

Jalan Rusak Di Pusat Kota Pangkalan Susu Ditimbun PT Pertamina Hulu Rokan

Sebagian lubang sudah ditimbun Pertamina. (THNews) 

Pangkalan Susu, PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu Field akhirnya berinisiatif menimbun jalan protokol yang sudah rusak berat dengan 10 meter kubik sirtu yang dipadati dengan Handy Roller.

Menjawab pertanyaan Telukharunews.com,  petugas RAM-Topsip PT Pertamina Hulu Rokan Pangkalan Susu Field menjelaskan penimbunan lubang-lubang di badan dan bahu jalan di pusat Kota Pangkalan Susu, yaitu jalan Tambang Minyak dilakukan mulai jalan di depan Bank Sumut hingga dekat Kantor Koramil 15 dan Kantor Pos.

Hal itu dilakukan mengingat sudah sering terjadi kecelakaan tunggal sepeda motor karena gagal mengelakkan lubang yang bertebaran di badan jalan Tambang Minyak Pangkalan Susu.

Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews.com memang sering terlihat para pemakai jalan itu terpaksa meliuk-liuk bagai ular untuk menghindari lubang yang setiap saat dapat menimbulkan kecelakaan lalulintas.

Untuk itu masyarakat pemakai jalan mengimbau kepada pemerinyah dan para instansi terkait untuk segera memperbaiki jalan-jalan yang ada di Kota Pangkalan Susu.***