Friday 29 September 2017

SKK Migas Sosialisasikan Rencana Penerapan Sistem Manajemen Penyuapan ISO 37001:2016


Pembukaan sosialisasi rencana penerapan ISO 37001:2016 oleh Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto di Kantor SKKMigas Selasa (19/9). Foto Humas SKKMigas

JAKARTA, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyelenggarakan sosialisasi rencana penerapan ISO 37001:2016 yang merupakan sebuah standar internasional untuk sistem manajemen anti penyuapan atau Anti Bribery Management System. Sosialisasi yang dihadiri oleh Kontraktor KKS serta penyedia barang dan jasa yang terlibat di industri hulu migas ini dilakukan di kantor SKK Migas di Jakarta, Selasa (19/9).

“Rencana kami tahun depan kalau bisa untuk melakukan sertifikasi untuk mendapatkan ISO ini,” ujar Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas Djoko Siswanto saat membuka acara. Djoko menambahkan manajemen SKK Migas berkomitmen untuk menerapkan ISO 37001:2016 ini. Saat ini pun manajemen terus mengkomunikasikan budaya 4 No (No Bribery, No Kick-Back, No Luxurious Hospitality, dan No Gift) kepada internal SKK Migas.  SKK Migas berharap Kontraktor KKS serta penyedia barang dan jasa di industri hulu migas dapat mengikuti jejak SKK Migas dalam mengimplementasikan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001:2016.

“Kami harapkan pelaku dapat turun menerapkan system ini guna menciptakan sistem hulu migas yang transparan dan efisien sehingga bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negara,” ujar Djoko.

Industri hulu migas memiliki proses bisnis yang panjang mulai dari tahapan eksplorasi, pengembangan, produksi, sampai pasca produksi. Rantai panjang ini melibatkan banyak pihak baik itu negara, pemerintah pusat dan daerah, Kontraktor KKS, penyedia barang dan jasa, serta masyarakat. Proses bisnis yang panjang dengan banyaknya pihak yang terlibat inilah yang menyebabkan industri hulu migas memiliki risiko adanya kejahatan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) termasuk penyuapan.

“Praktik KKN ini menimbulkan inefisiensi yang pada akhirnya mengurangi penerimaan negara,” ujar Djoko.

ISO 37001 adalah sistem manajemen anti penyuapan, yaitu sistem yang dirancang untuk menanamkan budaya anti suap dalam suatu organisasi dan menerapkan pengendalian yang tepat, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesempatan  untuk mendeteksi penyuapan, dan mengurangi insiden dari awal. Secara ringkas, sistem ini dirancang untuk membantu organisasi mencegah, mendeteksi, melaporkan, dan menyelesaikan penyuapan.

“Karena ini sistem manajemen, berarti organisasinya harus memiliki policy, memiliki target, dan mengidentifikasi proses untuk pencapaian target tersebut,” ujar M. Aristian dari lembaga sertifikasi internasional Worldwide Quality Assurance (WQA). ISO 37001 baru dipublikasikan Oktober tahun 2016. Sistem ini bisa diterapkan oleh organisasi atau badan usaha, baik yang berskala besar maupun kecil, bergerak di sektor publik, dan sektor swasta. (Humas SKKMingas)


Penerimaan Negara Dari Proyek Gas Jambaran Tiung Biru Capai Rp 48 Triliun


Menteri ESDM, Ignasius Jonan meletakan batu pertama Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran - Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (25/9). Foto: Humas SKKMigas.

JAKARTA, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan melakukan peletakan batu pertama Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran – Tiung Biru (JTB) di Desa Bandungrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada Senin (25/9).

Peletakan batu pertama ini merupakan tahapan penting yang menandai dimulainya pekerjaan konstruksi fasilitas pemrosesan gas (gas processing facilities/GPF) Proyek JTB yang kapasitas produksinya mencapai 330 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Hadir dalam peresmian tersebut Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, Bupati Bojonegoro, Suyoto, dan Direktur Utama PT. Pertamina (Persero), Elia Massa Manik.

“Diproyeksikan penerimaan negara dari proyek ini sampai kontrak selesai tahun 2035 mencapai US$3,61 miliar atau lebih dari Rp48 triliun,” kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi.

Selain penerimaan negara, proyek ini akan memberikan efek berganda bagi perekonomian daerah maupun nasional. Misalnya, penyerapan tenaga kerja yang mencapai 6.000 orang pada masa konstruksi. Seluruh produksi gas ini juga akan digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. Alokasi sebesar 100 MMSCFD diperuntukkan ke Pertamina, yang kemudian dialirkan ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara sebesar 72 MMSCFD akan memasok kebutuhan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Harga gas di kepala sumur sebesar US$6,7 per juta british thermal unit (MMBTU), tetap (flat) selama 30 tahun. Dengan biaya toll fee sebesar US$0,9 MMBTU, harga di pembangkit listrik PLN menjadi sebesar US$7,6 per MMBTU.

“Ini komitmen industri hulu migas memprioritaskan konsumen dalam negeri,” kata Amien.

Sebagai informasi, pemakai gas pipa domestik terbesar adalah konsumen industri, yang kemudian diikuti oleh kelistrikan. Sejak tahun 2013, alokasi domestik sudah lebih besar dari ekspor. Tahun 2017, kontrak gas domestik mencapai 3.855 MMSCFD, sedangkan ekspor sebesar 2.618 MMSCFD. “Hampir 60 persen produksi gas bumi digunakan oleh domestik,” kata Amien sembari menambahkan beberapa peningkatan pemakaian domestik antara lain terbangunnya fasilitas infrastruktur gas baru dan mulai berproduksinya beberapa lapangan  gas baru.

Biaya investasi proyek ini diperkirakan mencapai US$1,547 miliar atau sekitar Rp20,5 triliun. Jumlah ini belum termasuk pembangunan pipa Gresik-Semarang sepanjang 267 kilometer dengan investasi US$515 juta atau sekitar Rp7 triliun. “Dengan dukungan semua pihak, diharapkan proyek ini dapat mulai berproduksi pada awal 2021,” katanya.

Produksi gas yang dihasilkan melalui enam sumur akan diolah melalui GPF. Dari rata-rata produksi sebesar 330 MMSCFD, GPF memisahkan kandungan CO2 dan H2S, sehingga menghasilkan gas yang dapat dijual sebesar 172 MMSCFD. Untuk menyalurkan gas dari Lapangan JTB, pipa transmisi Gresik-Semarang akan dibangun oleh Pertamina Gas. Diharapkan industri berbasis gas dapat tumbuh di sepanjang pipa transmisi yang melintasi tujuh kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Tengah tersebut.

Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC), Adriansyah, mengatakan proyek hulu dan hilir ini menjadi salah satu komitmen Pertamina melalui anak perusahaannya, yakni PEPC dan Pertamina Gas untuk menjadi penggerak ekonomi dengan monetisasi cadangan gas di Blok Cepu.

“Peresmian ini menjadi semangat sekaligus tantangan. Kami berkomitmen mengeksekusi proyek ini dengan sebaik-baiknya dalam rangka mendukung kebutuhan energi nasional,” katanya.

Lapangan Gas JTB adalah gabungan/unitisasi dari bagian Wilayah Kerja (WK) Cepu dan WK Pertamina EP. Cadangan lapangan ini diperkirakan sebesar 1,9 triliun kaki kubik (TCF). Pertamina EP Cepu akan menjadi operator tunggal setelah ExxonMobil melepaskan sahamnya di JTB, sehingga Pertamina menguasai 90 persen participating interest dan 10 persen dimiliki pemerintah daerah.

Adriansyah menjelaskan, proyek JTB menjadi proyek gas terbesar di Jawa Timur. Dukungan dari pemerintah dan segenap pemangku kepentingan merupakan aspek penting untuk kelancaran proyek ini.

PEPC ditunjuk sebagai Operator Lapangan Gas Unitisasi JTB sejak ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) antara Mobil Cepu Limited (MCL), PEPC, dan Pertamina EP tentang Unitisasi Lapangan JTB pada 17 Agustus 2011. Persetujuan POD terintegrasi untuk Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi JTB dan Lapangan Cendana ditandatangani pada 13 Februari 2013, kemudian Persetujuan Revisi POD-nya pada tanggal 17 Agustus 2015. Selanjutnya penandatanganan Head of Agreement (HoA), Pasokan Gas Bumi Lapangan Gas JTB untuk Pembangkit Listrik Wilayah Gresik antara Pertamina dan PLN pada 8 Agustus 2017. (Humas SKKMigas)

Thursday 21 September 2017

Badai Kategori 2 Maria Sudah Menjauh Dari Puerto Rico


Badai Kategori 2 Maria. Foto: Google Earth/THnews.

Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews pada Kamis, 21 September 2017 pukul 11:39 WIB dapat diketahui posisi Badai Kategori 2 Maria berada di dekat koordinat 19° 5'10.49"Lintang Utara dan 67°36'30.94"Bujur Barat berjarak sekitar 493,48 km (81.28 derajat) sebelah timur-Timur Laut dari Port au Prince, Haiti atau sekitar 445,91km (125.02 derajat) sebelah Tenggara Cockburn Town dan 1.201,45 km (121.36 derajat) sebelah Tenggara, Nassau, Bahama.
  
Menurut data di situs resmi Pusat Badai Nasional NOAA menyebutkan, Badai Maria bergerak menjauh dari Puerto Riko namun hujan lebat terus berlanjut. Kondisi cuaca memburuk di timur Republik Dominika dan akan segera terjadi di Kepulauan Turk dan Caicos.

Dikabarkan Badai Maria yang bergerak ke arah Barat Laut (310,0 derajat) dengan kecepatan 9 mph memiliki kemasan angin dengan kecepatan maksimum 95 knot (109,32 mph). Tekanan di pusat 959 mb dan maksimum angin berkelanjutan 110 mph.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Wednesday 20 September 2017

Gempabumi M=7,1 Goyang Beberapa Kota Di Meksiko


Foto: Google Earth/THnews

Berdasarkan data yang dikutip Telukharunews dari situs resmi Pusat Informasi Gempa Nasional USGS, PDE disebutkan pada Selasa, 19 September 2017 pukul 18:14:39 UTC atau Rabu, 20 September 2017 pukul 01:14:39 WIB telah terjadi gempabumi berkekuatan M=7,1 di Meksiko.

Lokasi gempa berada di koordinat 18.584° Lintang Utara dan 98.399° Bujur Barat dengan pusat gempa berada di darat pada kedalaman 51 km berjarak 4,5 km timur-Timur Laut dari Kota Raboso atau 7,2 km timur-Tenggara dari Kota Izúcar de Matamoros dan 23,6 km timur-Timur Laut Kota Atencingo, Meksiko.

Dikabarkan getaran gempa dirasakan di sekitar Kota Ayutla, San Juan Colon, Zolonquiapa, Izúcar de Matamoros, Tilapa dan Jiutepec masing-masing VII MMI. Sedang di Puebla dan Mexico City VI MMI, dan di San Luis Potosi serta Aguascalientes III MMI.

Sampai Rabu, 20 September 2017 pukul 17:49:41 WIB telah terjadi 3 gempabumi susulan berkekuatan 4,9 SR dan dua gempa 4,6 SR.

Menurut catatan Pusat Informasi Gempa Nasional USGS, PDE, Meksiko memiliki sejarah panjang tentang gempa bumi yang merusak dan letusan gunung berapi. Pada bulan September 1985, gempa berkekuatan 8,0 menewaskan lebih dari 9.500 orang di Mexico City. Di Meksiko selatan, Volcán de Colima dan El Chichón meletus pada tahun 2005 dan 1982, masing-masing. Gunung berapi Paricutín, sebelah barat Kota Meksiko, mulai melampiaskan asap di ladang jagung pada tahun 1943; Satu dekade kemudian gunung berapi baru ini tumbuh hingga ketinggian 424 meter. Popocatépetl dan Ixtaccíhuatl volcanos ("gunung merokok" dan "wanita kulit putih", masing-masing), sebelah tenggara Mexico City, kadang-kadang menghembuskan gas yang dapat dilihat dengan jelas dari kota, sebuah pengingat bahwa aktivitas vulkanik sedang berlangsung. Pada tahun 1994 dan 2000, Popocatépetl memperbaharui aktivitasnya yang memaksa evakuasi kota-kota terdekat, menyebabkan ahli seismologi dan pemerintah khawatir akan adanya dampak letusan berskala besar di wilayah berpenduduk padat. Gunung berapi Popocatépetl terakhir meletus di tahun 2010.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Thursday 14 September 2017

Super Topan Talim Bersiap Hantam Jepang


Topan Talim intensitas sangat kuat. Foto: Google Earth/THnews

Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews pada Kamis, 14 September 2017 pukul 19:34 WIB dapat diketahui posisi Super Topan Talim berada di koordinat  27°11'57.40"Lintang Utara dan 124°18'22.29"Bujur Timur  berjarak sekitar362,84 km (48.93 derajat) utara-Timur Laut Kota Taipei, Taiwan atau 524,24 km (147.95 derajat) sebelah selatan-Tenggara dari Kota Shanghai, Tiongkok. Mata Talim berdiameter sekitar 97,14 km.

Sementara menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA/Japan Meteorological Agency) disebutkan dalam situs resminya pada Kamis, 14 September 2017 pukul 09:45 UTC atau pukul 16:45 WIB pusat posisi Topan Talim yang berintensitas sangat kuat berada di 27°10'(27,2°) Lintang Utara dan 124°20' (124,3°) Bujur Timur. Talim yang memiliki tekanan di pusat 935 hPa (hectopascals) bergerak perlahan ke arah utara-Barat Laut dengan kecepatan angin maksimal di dekat pusat 50 meter per detik (95 knot) dan kecepatan angin maksimal 70 meter per detik (135 knot). Area angin ≥ 50 knot ALL 200 km (110 mil laut) dan area angin ≥ 30 knot ALL 390 km (210 mil laut).
Peta prakiraan perjalanan Topan Talim. Foto: JMA
Diprakirakan dalam beberapa hari ke depan Super Topan Talim akan menyapu seluruh wilayah Jepang seperti yang tergambar dalam peta prakiraan perjalanan Talim. Namun menurut catatan kaki pada peta prakiraan perjalanan Super Topan Talim yang dipublikasikan oleh situs resmi Badan Meteorologi Jepang disebutkan bahwa Siklon tropis tidak selalu bergerak sepanjang garis menghubungkan pusat lingkaran probabilitas.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA