Wednesday 27 December 2017

Proper Emas 2016-2017 Untuk PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field, Aceh


PROPER EMAS 2016-2017 untuk Rantau Field dan Tarakan Field

PANGKALANSUSU, Telukharunews - Akhirnya PT Pertamina EP Asset I Rantau Field yang berkedudukan Kecamatan Rantau, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh berada di urutan pertama dari 19 perusahaan peraih PROPER EMAS periode tahun 2016-2017.

Atas keberhasilan itu PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field telah memecahkan rekor dalam perolehan PROPER EMAS tiga kali berturut-turut sejak periode tahun 2014-2015, 2015-2016  dan 2016-2017 untuk PT Pertamina EP khususnya Asset 1.

Selain itu PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field yang berkedudukan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Timur berada di urutan ke 15 memperoleh PROPER EMAS sebagaimana yang tercantum dalam lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SK.696/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2017 tanggal 15 Desember 2017 yang ditandatangani oleh Siti Nurbaya (Menteri LHK).

Sementara dari 150 perusahaan peraih PROPER HIJAU 2016-2017 tercatat PT Pertamina EP  memperoleh 12 PROPER HIJAU yang berasal dari 12 lapangan (field) yaitu :

  1. PT. Pertamina EP Asset 1 - Field Pangkalan Susu Field, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.
  2. PT. Pertamina EP Asset 1 - Jambi Field Jambi, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
  3. PT. Pertamina EP Asset 1 - Lirik Field, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau.
  4. PT. Pertamina EP Asset 1 - Ramba Field, Kabpaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
  5. PT. Pertamina EP Asset 2 - Pendopo Field, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
  6. PT. Pertamina EP Asset 2 - Prabumulih Field, Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan.
  7. PT. Pertamina EP Asset 3 - Subang Field, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
  8. PT. Pertamina EP Asset 3 - Tambun Field, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.
  9. PT. Pertamina EP Asset 5 - Tanjung Field, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan.
  10. PT. Pertamina EP Asset 5 - Bunyu Field, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Timur.
  11. PT. Pertamina EP Asset 5 - Field Sangasanga Field, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
  12. PT. Pertamina EP Asset 5 - Papua Field Papua, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

Sedangkan untuk peraih PROPER BIRU tercatat sebanyak 4 lapangan, yaitu :

  1. PT. Pertamina EP Asset 2 - Adera Field, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan.
  2. PT. Pertamina EP Asset 2 - Limau Field, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.
  3. PT. Pertamina EP Asset 4 - Cepu Field, Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah.
  4. PT. Pertamina EP Asset 5 - Papua Field (eks TAC Intermega Salawati), Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Dengan demikian untuk periode 2016-2017 PT Pertamina EP meraih 2 PROPER EMAS, 12 PROPER HIJAU, dan 5 PROPER BIRU.

Syukurnya tidak ada satupun lapangan di bawah naungan PT Pertamina EP yang tersandung PROPER MERAH apalagi PROPER HITAM.

Menurut data yang dikutip dari situs resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan disebutkan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap 1819 perusahaan, maka ditetapkan peringkat kinerja perusahaan pada PROPER periode 2016-2017 sebagai berikut:

Hitam : 1 Perusahaan; Merah : 130 Perusahaan; Biru : 1486 Perusahaan; Hijau : 150 Perusahaan, dan
PROPER EMAS : 19 Perusahaan.

Sementara 33 perusahaan lainnya tidak diumumkan peringkatnya dikarenakan sedang menjalani proses penegakan hukum,  tutup atau tidak beroperasi ***

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Sunday 24 December 2017

Siklon Tropis Tembin Telah Berubah Status Menjadi Topan Kuat


Topan Tembin Intensitas Kuat. Foto: Google Earth/THNews

JAKARTA, Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews melalui fasilitas Google Earth pada Minggu, 24 Desember 2017 pukul 14:23 WIB dapat diketahui posisi Topan/Typhoon Tembin ketika itu berada di dekat koordinat 8° 5'3.91"Lintang Utara dan 114° 1'13.87"Bujur Timur berjarak sekitar 367,70 km (344.00 derajat) sebelah Utara Kota Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam.  atau sekitar 867,33 km (109.80 derajat) sebelah timur-Tenggara dari Kota Ho Chi Minh, Vietnam bagian Selatan dan 1.469,20 km (67.44 derajat) sebelah Timur Laut Kuala Lumpur, Malaysia.

Siklon Tropis Tembin kini telah berubah statusnya menjadi Topan yang berintensitas kuat memiliki ukuran diameter 1.094,21 km (84.35 derajat) x 1.067,18 km (176.71 derajat).

Peta prakiraan perjalanan Topan Tembing. Foto: JMA
Sementara menurut data yang dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi Jepang (IMA) yang dipublikasikan pada Minggu, 24 Desember 2017 pukul 03:45 UTC atau pukul 10:45 WIB berdasarkan hasil analisi pukul 03:00 UTC disebutkan, Topan Tembin yang berintensitas kuat dengan tekanan di pusat 980 hPa (hectopascals) posisi pusatnya ketika itu berada di koordinat 8°05'(8.1°) Lintang Utara dan 114°00' (114.0°) Bujur Timur bergerak ke arah barat-Barat Daya dengan kecepatan 25 km per jam (14 knots).

Topan Tembin juga dikabarkan memiliki kecepatan angin maksimum dekat pusat 35 meter per detik (65 knots), dan kecepatan angin maksimum 50 meter per detik (95 knots). Sedangkan daerah angin ≥ 50 knots keseluruhannya 60 km (30 mil laut), dan daerah angin utara ≥ 30 knots 370 km (200 mil laut).

Sedangkan menurut data yang dikutip dari situs resmi BMKG-TCWC Jakarta dalam Buletin Informasi Siklon Tropis yang dipublikasikan pada Minggu, 24 Desember 2017 pukul 08:17 WIB merilis kondisi Tembin pada pukul 07:00 WIB posisinya berada di koordinat 8,6°Lintang Utara dan 114,7°Bujur Timur berjarak sekitar 670 km sebelah utara-Barat Laut Tarakan. Arah gerak ke  barat-Barat Laut dengan kecepatan 14 knots (27 km/jam) bergerak menuju wilayah Indonesia. Kecepatan Angin Maksimum 65 knots (120 km/jam).

Sementara menurut TCWC-BMKG,  Siklon Tropis TEMBIN memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa:

  • Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat berpeluang terjadi di wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah.
  • Gelombang dengan tinggi gelombang 1,25 – 2,50 meter berpeluang terjadi di Selat Makassar bagian utara, Perairan timur Kalimantan Utara, Laut Sulawesi bagian barat, Perairan Bitung – Manado, Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud.
  • Gelombang dengan tinggi gelombang 2,50 – 4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna utara, Perairan utara Kepulauan Anambas hingga Kepulauan Natuna.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA


Saturday 23 December 2017

Badai Tropis Tembin Di Atas Filipina Selatan


Siklon Tropis Tembin di Filipina Selatan. Foto: Google Earth/THNews

JAKARTA, Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews melalui fasilitas Google Earth dapat diketahui pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 16:45 WIB posisi Badai Tropis (Tropical Storm) Tembin berada di atas kawasan Teluk Iligan atau dekat Laut Sulu, Filipina Selatan tepatnya di dekat koordinat  7°54'32.79"Lintang Utara dan 123°48'16.53"Bujur Timur berjarak sekitar 110,12 km (236.05 derajat) Barat Daya Kota Cagayan de Oro, Filipina Selatan  atau 220,10 km (60.25 derajat) sebelah utara-Timur Laut Kota Zamboaga dan sekitar 667,18 km (69.54 derajat)  Timur Laut Kota Sandakan, Serawak, Malaysia.

Sedangkan menurut data yang dikutip dari situs resmi Badan Meteorologi Jepang (JMA) menginformasikan pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 06:50 UTC (13:50 WIB) berdasarkan analisis pukul 06:00 UTC posisi pusat Badai Tropis Tambin (TS 1727) berada di koordinat 7°55' (7.9°) Lintang Utara dan 123°50' (123.8°) Bujur Timur.

Badai itu dikabarkan bergerak maju ke arah Barat dengan kecepatan 25 km per jam (13 knots) dan tekanan di pusat 996 hPa (hectopascals). Kecepatan maksimum angin berkelajuutan 20 meter per detik (40 knots). Kecepatan hembusan angin maksimum 30 meter per detik (60 knots), dan area angin  ≥ 30 knots ALL 220 km (120 mil laut).

Sementara menurut buletin informasi siklon tropis BMKG  (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) Pusat Peringatan Siklon Tropis (Tropical Cyclone Warning Centre), Jakarta yang dipublikasikan pada Jum’at, 22 Desember 2017 pukul 12:15 WIB menyatakan kondisi Siklon Tropis Tembin pada pukul 07:00 WIB posisinya berada di koordinat  7,7°Lintang Utara dan 125,6°Bujur Timur (sekitar 485 km sebelah utara Tahuna) bergerak ke arah Barat dengan kecepatan 10 knots (19 km per jam) menjauhi wilayah Indonesia, dan kecepatan angin maksimum 50 knots (95 km per jam).

BMKG-TCWC juga menginformasikan Siklon Tropis TEMBIN memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa:

Hujan dengan intensitas Sedang hingga Lebat berpeluang terjadi di wilayah Kalimantan bagian Utara, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Papua Barat bagian Utara.

Gelombang dengan ketinggian 1,25 hingga 2,50 meter berpeluang terjadi di Perairan selatan Sulawesi Utara, Perairan Bitung, Manado, Perairan utara Sulawesi, Laut Sulawesi, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Gelombang dengan ketinggian 2,50 hingga 4 meter berpeluang terjadi di Perairan utara Kepulauan Sangihe, Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Pulau Halmahera.

Gelombang dengan ketinggian 4 hingga 6 meter berpeluang terjadi di Samudera Pasifik Utara Halmahera.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Thursday 21 December 2017

Presiden: Percepat Pembangunan Papua untuk Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat



Presiden Jokowi saat memberi keterangan pers. Foto: Tim Komunikasi ESDM.

NABIRE - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan keseriusan Pemerintah dalam memberikan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat Papua.

Didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Rabu (20/12), Presiden kembali meresmikan infrastruktur kelistrikan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire 20 MW dan PLTMG Jayapura 50 MW.

"Pelayanan kepada rakyat harus diberikan sebaik-baiknya. Harus kita akui kalau masih byar pet. Tapi, ada semangat kita untuk memperbaiki itu agar tidak ada yang namanya listrik itu hidup mati. Oleh sebab itu, hari ini setelah diresmikan PLTMG 20 MW di Nabire, moga-moga tidak ada yang namanya byar pet di nabire dan sekitarnya," ujar Presiden Jokowi.

Kehadiran PLTMG Nabire akan menambah 105% daya mampu sistem Nabire sehingga menopang kehandalan sistem kelistrikan wilayah tersebut. Sementara, desain bahan bakar PLTMG Nabire, yaitu High Speed Solar (HSD) dan gas akan membantu penghematan biaya.

PLTMG Jayapura juga menjadi bukti percepatan pembangunan di Papua dengan proses pembangunan selesai dalam kurun waktu delapan bulan. "Saya juga kaget. Baru (saja) peletakan batu pertama, (sekarang) kita sudah diresmikan," jelas Presiden RI.

Kontrak Power Purchase Agreement (PPA) PLTMG Jayapura sendiri ditandatangai pada tanggal 21 Desember 2016 dan beroperasi (Commercial Operation Date/COD) pada tanggal 24 November 2017. Tambahan kurang lebih 60% daya listrik Jayapura ini sekaligus mendukung kesiapan jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua.

Melalui PLTMG Nabire dan Jayapura, imbuh Jokowi, aktivitas masyarakat akan lebih baik melalui penerangan yang mereka dapatkan, seperti kemudahan anak-anak sekolah belajar di malam hari ataupun tumbuhnya perekonomian kecil di kampung-kampung.

Presiden mengungkapkan, sebagaimana dilaporkan Menteri ESDM, membangun sistem kelistrikan di tanah Papua membutuhkan biaya dua kali lipat dibandingkan di daerah lainnya. Presiden Jokowi membeberkan total satu desa di Papua butuh sekitar dua miliar, sementara di desa lain di Indonesia hanya butuh satu miliar.

Meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi, Pemerintah akan tetap bertekad untuk membangun Papua dan Papua Barat karena sesuai dengan amanat Undang-Undang. "Membangun Papua itu bukan urusan mahal, tapi ini adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia yang harus kita penuhi. Untuk rakyat Papua, semuanya harus bisa kita lakukan. (Bahkan) BBM Satu Harga sudah bisa kita lakukan," pungkas Presiden Jokowi. (Kem ESDM)

Perahu Listrik Jadikan Hutan Mangrove Kuale Wisata "Green Energy" di Belitung



Menelussuri kawasan Ecowisata Mangrove Kuale dengan perahu listrik. Foto: Tim Komunikasi ESDM.

BELITUNG - Ada yang unik di kawasan hutan mangrove Belitung, tepatnya di sebuah kawasan Ecowisata Mangrove Kuale yang terletak di Desa Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Lokasi wisata tersebut berada di sisi timur Pantai Tanjung Tinggi dengan luas kawasan 60,2 Ha. Selain dapat melihat keanekaragaman hutan mangrove, menelusuri track jalan setapak dari kayu dan papan sepanjang 630 meter di sepanjang sungai, wisatawan disini juga bisa menggunakan perahu listrik dari dermaga sungai hingga ke ujung bukit batu hutan mangrove.

Perahu listrik ini sangat ramat lingkungan karena tidak mengeluarkan suara sehingga tidak mengganggu satwa, juga menimbulkan efek yang menenangkan seiring menaiki perahu saat menyusuri hutan mangrove yang alami.

Perjalanan menggunakan perahu listrik dapat dinikmati kurang lebih setengah jam lamanya. Suguhan lainnya yaitu sebuah pemandangan matahari terbenam di ujung hutan mangrove yang berbukit-bukit.

Dika, salah satu pengelola wisata ini mengatakan bahwa pengelola ekowisata seluruhnya adalah anggota dan komunitas Desa Sijuk. Perahu listrik ini sendiri merupakan salah satu bentuk kepedulian PT PLN (Persero) dalam pengembangan pariwisata untuk menjadikan kawasan desa wisata green energi di Pulau Belitung.

Penggunaan motor listrik pada perahu memiliki keunggulan go green, low operating cost, low maintenance dan low noise pollution. "Mesin listrik ini berkapasitas daya sebesar 5 HP (Horse Power) dan berkecepatan maksimal 7 km per jam dengan daya operasi selama 4 jam. untuk melakukan pengisian motor listrik ini membutuhkan waktu selama 2 jam yang setara dengan 0,95 kWh (kilo Watt hour)," jelas Agus Yuswanta, Manager Hukum dan Humas PLN wilayah Bangka Belitung saat ditemui di Belitung (15/12).

Ia menambahkan, dengan perahu listrik ini biaya juga lebih irit. "Untuk jarak 28 km, biaya operasional mesin listrik hanya Rp 6.250,- sedangkan biaya mesin berbahan bakar BBM Rp 16.250," lanjut Agus. Hasil uji keekonomian yang dilakukan PLN juga menunjukan bahwa biaya investasi dan operasi kapal listrik pada tahun ketiga lebih kecil dibandingkan Kapal BBM sehingga dukungan patut diberikan pada perahu listrik dalam rangka mendukung penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan. (Kem.ESDM)