Monday 31 October 2016

Energi Listrik Dari Pohon Kedondong


Naufal Raziq saat menjadi pembicara di acara Pertamina Science Fun Fair (29/10). Foto: Pertamina EP

JAKARTA – Mitra binaan Rantau Field, Naufal Raziq (15th) seorang siswa SMP dari Aceh Tamiang yang menemukan energi listrik dari pohon kedondong, meramaikan atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta, Sabtu (29/10).

Naufal menceritakan awal mula penemuan ini adalah tugas pada mata pelajaran IPA saat Ia masih duduk di bangku kelas 2. Dalam tugas tersebut para siswa dituntut untuk bisa melakukan percobaan ilmiah dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada disekitar lingkungan. Listrik pun menjadi pilihan Naufal yang teringat pelajaran saat SD yang menyebutkan asam dalam buah mengandung tegangan listrik.

“Jadi awalnya percobaan dilakukan di buah dulu” kata Naufal saat ditemui di sela-sela Pertamina Science Fun Fair (29/10).

Pecobaan dengan buah sebenarnya membawa hasil yang tidak jelek, listrik memang bisa dihasilkan namun tegangannya naik turun alias tidak stabil dan terlalu kecil. Naufal pun memutar otak serta berdiskusi dengan sang Ayah Supriaman. Logika Naufal akhirnya mulai bergerak cepat, ia menyadari bahwa kandungan asam dalam buah pasti ada sumbernya yakni pohon. “Pikir saya kalau di buah ada pasti bisa juga dicoba di pohon,” kata dia polos.

Setelah melalui beberapa langkah seleksi dan evaluasi, pilihan Naufal jatuh ke pohon kedondong pagar. Si Kedondong dipilih juga bukan tanpa alasan. Selain karena banyak hidup di lingkungan Naufal, kandungan asam yang stabil dari getah pohon adalah syarat utama untuk bisa diterapkan dalam percobaan. Sementara nama pagar sendiri diberikan karena predikat si pohon yang sering dijadikan sebagai pagar oleh warga.

Pohon listrik Naufal termonitor oleh tim CSR Pertamina EP Rantau yang memang gencar mencari berbagai inovasi yang bisa berguna dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.

Dedi Zikrian, CSR Staff PT Pertamina EP Rantau Field, mengatakan penemuan pohon listrik Naufal dianggap sangat sejalan dengan visi kemandirian energi yang diusung Pertamina. “Temuan seperti ini memang yang kami cari,” kata Dedi sumringah saat ditemui beberapa waktu lalu.

Gayung pun bersambut. Tawaran bantuan untuk mengembangkan pohon listrik dari Pertamina EP direspon positif. Setelah bersama dikembangkan dengan tim ahli dari Pertamina EP Rantau, pohon listrik Naufal mengalami beberapa evolusi.

Sampai sekarang pohon listrik ini sudah memasuki generasi ke 4 untuk elektrodanya. Dulu sekali pohon listrik hanya bermodalkan lempengan besi, lalu tembaga dan besi bentuk silinder bulat dan tabung. Sekarang sistemnya juga di bor tidak hanya menyedot getah asam dikulit pohon, jadi setelah dibuat silinder baru nanti elektroda dimasukan ke dalam pohon karena energi diperoleh dari getah asam pohonnya.

Pertamina EP yang merupakan anak usaha Pertamina di bidang ekplorasi produksi ini juga memboyong temuan Naufal ke peneliti di Universitas Diponegoro. Hasilnya ditemukan beberapa cara untuk mensiasati penurunan tegangan setelah pohon lama dipakai yakni dengan menggunakan tembaga dengan seng. “Jadi silinder tembaga di dalamnya lipatan seng dan itu jadi lebih stabil,” Dedi.

Evolusi yang dicapai kini sudah bisa dilihat hasilnya dan dirasakan manfaatnya secara luas. Cita-cita Naufal yang ingin memberikan sumbangsih melalui temuannya kini benar-benar terjadi. Sekitar 40 rumah di dusun Tampur Paloh, Kecamatan Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur kini sudah bisa menikmati cahaya lampu penerangan pada malam hari.

Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina, menyatakan kisah Naufal dan pohon listrik temuannya adalah salah satu kisah sukses sinergi Pertamina dengan masyarakat yang harus diikuti di berbagai wilayah Pertamina lain di penjuru tanah air. Hal tersebut adalah sebagai wujud kesadaran perusahaan untuk bisa memberikan sumbangsih secara nyata kepada kehidupan masyarakat khususnya di sekitar wilayah operasi.

“Naufal ini discovery untuk bangsa, Syukur ada di wilayah kerja Pertamina lain sehingga kita dari awal bisa inventarisir untuk cek mana penemuan yang bisa dikembangkan lebih luas. Semua kesempatan terbuka kita sediakan wadahnya,” tandas Wianda.

Sumber: Website Pertamina EP

Friday 28 October 2016

Guncangan Gempa 6,1 SR Di Italia Terasa Seperti Ledakan Bom

 

m6-1-earthquake-3km-w-of-visso-italy-27102016t021808aWalikota Serravela del Chienti, Gabriele Santamarianova mengatakan, guncangan gempa terasa seperti ledakan bom yang jatuh dari langit. Foto: Google Earth/THNews

"Kami melihat asap tebal membubung, kami belum tahu apa yang jatuh menimpa. Kami baru memeriksa setelah debu hilang," ujar Gabriele.

Oleh: Freddy Ilhamsyah PA

Dua gempabumi yang cukup kuat dan delapan gempa susulah telah mengguncang wilayah tengah Italia sejak Kamis, 27 Oktober 2016 dini hari pukul 00:10:37 WIB sampai Jum’at 28 Oktober 2016 dini hari pukul 00:22:24 WIB.

Wali kota Serravalle del Chienti, Gabriele Santamarianova mengatakan, guncangan gempa terasa seperti ledakan bom yang jatuh dari langit.

"Kami melihat asap tebal membubung, kami belum tahu apa yang jatuh menimpa. Kami baru memeriksa setelah debu hilang," ujar Gabriele. (Kompas.com)

Badan Perlindungan Sipil Italia menyatakan tidak ada korban tewas dalam kejadian kali ini, namun puluhan orang dilaporkan mengalami cedera ringan dan sekitar empat orang lainnya mengalami cedera serius. (ANTARA News)

Pengamatan sementara, kerusakan tak separah gempa yang mengguncang Marche, Lazio, dan Umbria pada 24 Agustus 2016. Insiden sebelumnya telah menghancurkan bangunan beberapa kota serta menewaskan 300 orang.

Menurut Walikota Ussita, Marco Rinaldi banyak rumah warga yang ambruk. ”Kota kami binasa akibat gempa kedua yang berlansung sangat lama dan mengerikan," kata Marco Rinaldi, Walikota Ussita.

“Sedikitnya satu orang dikabarkan terluka dan banyak bangunan runtuh di sebuah kota pegunungan di wilayah tengah Italia,” kata Marco kepada stasiun televisi Sky Italia

Menurut data yang penulis himpun dari website resmi Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) dapat diprediksikan bahwa dua gempabumi berkekuatan besar (5,5 SR dan 6,1 SR/Skala Richter) terjadi kemungkinan besar dipicu oleh dua gempabumi “kecil” (4,3 SR) yang terjadi pada Sabtu, 08 Oktober 2016 pukul 18:11:09 UTC atau Minggu, 09 Oktober 2016 dini hari pukul 01:11:09 WIB. Gempa berkekuatan 4,3 SR itu berlokasi di koordinat 42.740° Lintang Utara dan 13.190°Bujur Timur di kedalaman 11 km berjarak 9 km sebelah Tenggara Kota Norcia di tenggara Umbria, Provinsi Perugia, Italia.

[caption id="attachment_1092" align="alignnone" width="612"]gempa-6-1-italia-27102016 Peta guncangan gempa 6,1 SR. Foto: USGS[/caption]

Kemudian pada Minggu, 16 Oktober 2016 pukul 09:32:37 UTC atau pukul 16:32:37 WIB terjadi lagi gempabumi berkekuatan 4,3 SR di koordinat 42.737°Lintang Utara dan 13.077°Bujur Timur di kedalaman 10 km berjarak 4 km sebalah utara-Timur Laut dari wilayah Kotamadya Maltignano wilayah Marche, Provinsi Ascoli Piceno, Italia.

Kedua gempabumi itu kemungkinan sebagai penyebab munculnya gempa berkekuatan 5,5 SR yang terjadi pada Rabu, 26 Oktober 2016 pukul 17:10:37 UTC atau pukul 19:10:37 waktu setempat dan Kamis, 27 Oktober 2016 dini hari pukul 00:10:37 WIB yang berlokasi di koordinat 42.857°Lintang Utara - 13.023°Bujur Timur di provinsi Macerata, Italia.

Pusat gempa yang berada di darat pada kedalaman 10 km berjarak 8 km sebelah timur-Tenggara Kota Sellano, Italia gentaran gempa dirasakan di Kota Cerreto di Spoleto (pop 1k), Preci (pop <1 k), Norcia (pop 5k), Sellano (pop 1k), Visso (pop 1k) dan Cascia (pop 3k) masing-masing VI MMI. Di Kota Perugia (pop 149k) dan L’Aquila (pop 69k) masing-masing IV MMI. Sedangkan dirasakan di Kota Roma (pop 2.563k) dan Kota Ancona (pop 101k) III MMI.

[caption id="attachment_1080" align="alignnone" width="1160"]m5-5-earthquake-8km-ese-of-sellano-italy-27102016 Gempa kuat pertama 5,5 SR 8 km timur-Tenggara Kota Sellano, Italia[/caption]

Gempa 5,5 SR ini dipastikan sebagai memicu munculnya gempa susulan berkekuatan 6,1 Skala Richter yang terjadi pada Rabu, 26 Oktober 2016 pukul 21:18:08 waktu setempat (Italia) atau pada Kamis, 27 Oktober 2016 pukul 06:18:08 WIB. Lokasi gempa berada di koordinat 42.934°Lintang Utara dan 13.043°Bujur Timur berjarak 3 km sebelah barat Kota Visso, Italia.

Pusat gempa yang berada di darat pada kedalaman 10 km dirasakan sangat kuat di sekitar Kota Castelsantangelo sul Nera (pop <1k), Fluminata (pop <1k), Visso (pop1k), Valle e Castello (pop <1k), Montemonaco (pop <1k) dan Trebbio (pop <1k) masing-masing VIII MMI. Di Kota Perugia (pop 149k) V MMI. Sedangkan di Kota Roma dan Firenze masing-masing IV MMI.

[caption id="attachment_1088" align="alignnone" width="612"]gempa-5-5-italia-27102016 Peta guncangan gempa 5,5 SR. Foto USGS[/caption]

Total gempabumi yang terjadi sejak Sabtu, 08 Oktober 2016 pukul 18:11:09 (UTC) atau Minggu, 09 Oktober 2016 dini hari pukul 01:11:09 WIB sampai Kamis, 27 Oktober 2016 pukul 17:22:24 (UTC) atau Jum’at, 28 Oktober pukul 00:22:24 WIB telah tercatat sebanyak 12 (duabelas) gempabumi mulai dari berkekuatan 4,0 hingga 6,1 Skala Richter.

"Banyak rumah warga yang ambruk. Kota kami binasa. Gempa kedua sangat lama dan mengerikan," kata Marco Rinaldi, Walikota Ussita, kepada stasiun televisi Sky Italy seperti yang disiarkan Kompas.com Kamis, (27/10)

"Saya sudah merasakan banyak gempa bumi, tetapi ini adalah yang terkuat. Beruntung semua orang sudah keluar rumah setelah gempa pertama jadi saya kira tak ada yang terluka," lanjut Rinaldi.

Wali kota Serravalle del Chienti, Gabriele Santamarianova mengatakan, guncangan gempa terasa seperti ledakan bom yang jatuh dari langit.

"Kami melihat asap tebal membubung, kami belum tahu apa yang jatuh menimpa. Kami baru memeriksa setelah debu hilang," ujar Gabriele.

Menurut hasil pengamatan penulis selama ini dapat diketahui apabila pusat gempabumi berada di kedalaman 10 km adalah merupakan gempabumi dangkal yang selalu berpotensi menimbulkan gempa susulan dengan kekuatan bervariasi, bisa lebih besar atau lebih kecil kekuatannya dari gempa terdahulu. Contohnya gempabumi di Chile, Solomon dan Kyushu, Jepang yang merupakan kawasan gempa teraktif di dunia. Sedangkan langganan gempa di Indonesia adalah di dasar laut perairan wilayah Ternate, Maluku Utara dan Sulawesi Utara.

Oleh sebab itu diminta kepada para pihak terkait untuk waspada bila terjadi gempa besar yang kedalaman 10 km. ***

Friday 21 October 2016

Gempabumi Kuat 6,2 Skala Richter Guncang Beberapa Kota Di Jepang


Foto: Google Earth/THNews

JAKARTA, Menurut data yang dikutip dari website resmi Pusat Informasi Gempabumi Nasional - Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS National Earthquake Information Center), disebutkan pada Jum’at, 21 Oktober 2016 pukul 05:07:23 UTC atau pukul 14:07:23 waktu setempat dan pukul 17:07:23 WIB telah terjadi gempabumi besar berkuatan 6,2 Skala Richter yang berlokasi di koordinat 35.358°Lintang Utara - 133.801°Bujur Timur.

Pusat gempa yang berada di darat pada kedalaman 10 km (6,21 mil) berjarak 8 km sebelah Selatan Kota Kurayoshi, Jepang. Gentaran gempara dirasakan sangat kuat di Kota Kurayoshi (pop 48k) VII MMI. Di Kota Yonago (141k) VI MMI. Di Kota Tsuyama (90k) V MMI. Sedangkan di Kota Izumo (89k), Toyooka (47k), Tottori (154k), Okayama-shi (640k) dan Hiroshima-shi (1.144k) masing-masing IV MMI. 

Sementara menurut pernyataan Pusat Informasi Tsunami Pasifik (Pacific Tsunami Warning Center) EWA Beach Hawaii pada Jum’at, 21 Oktober 2016 pukul 05:17 UTC atau pukul 12:17 WIB, berdasarkan semua data yang ada terkait gempa yang terjadi pada pukul 12:07 WIB (05:07 UTC) di bagian Barat Honshu, tidak ada ancaman tsunami dari gempa itu.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Thursday 20 October 2016

Topan Haima Akan Serang Macao, Hong Kong dan Guangdong Tiongkok


Topan Haima intensitas kuat sudah merapat ke daratan Tiongkok Selatan. Foto: Google Earth/THNews

JAKARTA, Berdasarkan hasil pengamatan Telukharunews.com pada Kamis, 20 Oktober 2016 pukul 11:00 WIB melalui layar labtop dengan memanfaatkan fasilitas Google Earth, Topan Haima yang berintensitas kuat berada di dekat koordinat 18°24'5.93"Lintang Utara - 120°6'35.35"Bujur Timur berjarak sekitar 787,90 km (124,53 derajat) sebelah Tenggara, Hong Kong atau sekitar 804,41 km (120,63 derajat) sebelah Tenggara dari Macao.

Topan Haima berintensitas kuat dengan ukuran seluas 1.088 km x 1.077 km diperkirakan dalam waktu dekat ini akan menyerang Macao dan Hong Kong sebelum masuk ke Guangdong, Fujian sekitarnya.

Untuk menghadapi kemungkina itu pihak Observatorium Hong Kong pada Kamis, 20 Oktober 2016 pukul 00:45 waktu setempat (HKT) telah mengeluarkan Peringatan Topan Tropis signal/level 1 karena Topan Haima yang berintensitas kuat sudah berada dalam jarak sekitar 800 km dari Hong Kong.

Diperkirakan pada pukul 01:00, Topan Berat (severe typhoon) Haima sudah berjarak sekitar 650 km sebelah Tenggara dari Hong Kong (dekat koordinat 18,6 derajat Lintang Utara - 119,0 derajat Bujur Timur) dan diperkirakan akan bergerak ke BaratLaut dengan kecepatan 22 km per jam di bagian Utara dari Laut Tiongkok Selatan.

Sementara Biro Meteorologi dan Geofisika Macao (BMGM) juga telah memberlakukan peringatan siklon tropis level 1 seperti disampaikan dalam buletin yang dikeluarkan pada Kamis, 20 Oktober 2016 pukul 10:00 L.T. (waktu setempat).

Menurut perkiraan BMGM, pada pukul 12:00 L.T. Typhoon "Haima" (1622) diperkirakan sudah berada sekitar 710 km sebelah Tenggara Macau (dekat koordinat 18.7° Lintang Utara - 119.3° Bujur Timur). Hal ini diperkirakan Haima akan bergerak ke barat-BaratLaut sekitar 25 km per jam dan bergerak ke arah pantai timur provinsi Guangdong.

Pada pukul 12 L.T., Typhoon "Haima" (1622) terletak sekitar 710 km sebelah tenggara dari Macao dan bergerak ke arah pantai timur provinsi Guangdong.

Sedangkan menurut data yang dikutip dari website resmi Badan Meteorologi Jepang (JMA/Japan Meteorological Agency - Tropical Cyclone Information) yang dipublikasikan pada Kamis, 20 Oktober 2016 pukul 12:40 UTC atau pukul 19:40 WIB menyebutkan, berdasarkan hasil analisis pada pukul 12:00 UTC atau pukul 19:00 WIB posisi pusat pusaran Topan Haima yang berintensitas kuat dan memiliki tekanan udara di pusat 965 hPa berada di koordinat 19°50'(19.8°) Lintang Utara - 117°25' (117.4°) Bujur Timur.

Topan Haima yang berskala besar itu dikabarkan bergerak maju ke arah barat-BaratLaut dengan kecepatan gerak 30 km per jam (15 knot) dengan kemasan maksimum kecepatan angin dekat pusat pusaran 35 meter per detik (70 knot) dan maksimum kecepatan hembusan angin 50 meter per detik (100 knot). Area angin ≥ 50 knot ALL 220km (120 mil laut). Area angin ≥ 30 knot TimurLaut 560 km (300 mil laut) dan BaratDaya 440 km (240 mil laut). 

Editor: Freddy Ilhamsyah PA

Wednesday 19 October 2016

Gempabumi 6,5 SR Getarkan Beberapa di Jabar Dan Sekitarnya


Gempabumi 6,5 SR 120 km TimurLaut Subang-Jabar. Foto Google Earth/THNews

JAKARTA, Telukharunews.com - Kepala Humas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pusat Gempabumi dan Tsunami Jakarta, Drs.Eko Suyanto dalam rilis No.: 3856/InaTEWS/X/2016 menyebutkan pada Rabu, 19 Oktober 2016 telah terjadi gempabumi tektonik berkekuatan 6,5 Skala Richter pada pukul 07:25:57 WIB berlokasi di koordinat 5.29° Lintang Selatan – 108.00° Bujur Barat.

Dikabarkan pusat gempa berada di dasar laut pada kedalaman 654 km berjarak 120 km TimurLaut, Subang, Jawa Barat. Getaran gempa dirasakan di sekitar Jakarta, Padang, Malimping, Sanglah, Pacitan, Trenggalek dan Bantul masing-masing II hingga III MMI. Gempa itu tidak berpotensi Tsunami.

Editor: Freddy Ilhamsyah PA