Ilustrasi : MT Bramani saat mengisi Katapa Crude di perairan lepas pantai Teluk Aru Pangkalansusu (Foto THNews) |
JAKARTA - Harga rata-rata minyak
mentah Indonesia (ICP) pada bulan September berdasarkan perhitungan Tim Harga
Minyak Indonesia, mencapai US$ 111,02 per barel, turun sebesar US$ 0,70 per
barel dari US$ 111,72 per barel pada bulan Agustus 2012.
Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 112,76 per barel, turun sebesar US$ 2,46 per barel dari US$ 115,22 per barel pada Agustus 2012.
Harga minyak mentah Indonesia pada bulan September 2012 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, akibat turunnya permintaan minyak mentah direct burning dari Jepang yang disebabkan antara lain oleh reaktivasi dua reaktor nuklir dan masih tingginya stok minyak mentah direct burning.
Sementara perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan September 2012, mengalami peningkatan dibandingkan bulan Agustus 2012 :
Sedangkan harga Minas/SLC mencapai US$ 112,76 per barel, turun sebesar US$ 2,46 per barel dari US$ 115,22 per barel pada Agustus 2012.
Harga minyak mentah Indonesia pada bulan September 2012 mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya, akibat turunnya permintaan minyak mentah direct burning dari Jepang yang disebabkan antara lain oleh reaktivasi dua reaktor nuklir dan masih tingginya stok minyak mentah direct burning.
Sementara perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar Internasional pada bulan September 2012, mengalami peningkatan dibandingkan bulan Agustus 2012 :
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 0,49 per barel dari
US$ 94,16 per barel menjadi US$ 94,65 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 0,29 per barel dari
US$ 112,68 per barel menjadi US$ 112,97 per barel.
- Tapis (Platts) naik sebesar US$ 0,92 per barel
dari US$ 115,94 per barel menjadi US$ 116,86 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 1,21 per barel dari
US$ 109,52 per barel menjadi US$ 110,73 per barel.
Peningkatan harga minyak mentah
tersebut di atas diakibatkan oleh beberapa faktor, yakni:
1. Respon positif pasar atas kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh bank sentral AS, Eropa, dan China untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakstabilan kondisi geopolitik di Timur Tengah yang disebabkan oleh:
a. Berlanjutnya ketegangan politik antara Iran dan Israel setelah Iran melakukan uji coba misil.
b. Rencana negara-negara Barat untuk menerapkan sanksi yang lebih berat kepada Iran terkait isu nuklir.
c. Perang sipil di Suriah dan Libya.
3. Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 berdasarkan publikasi EIA (Energy Information Administration), IEA (International Energy Agency), CGES (Centre for Global Energy Studies), OPEC dan Reuters menunjukkan peningkatan sebesar 0,02 - 0,26 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
4. Adanya pemeliharaan fasilitas produksi minyak mentah di kawasan Laut Utara.
Namun terdapat beberapa faktor yang menahan peningkatan harga minyak mentah, yaitu:
1. Kekhawatiran pasar atas lambatnya penyelesaian krisis hutang di zona Eropa khususnya di Spanyol dan Yunani.
2. Naiknya produksi minyak dari negara-negara OPEC antara 0,05 - 0,25 juta bph pada bulan Agustus 2012 dibandingkan produksi bulan sebelumnya berdasarkan publikasi IEA, OPEC dan CGES.
3. Stok minyak mentah AS mengalami peningkatan sebesar 8,1 juta barel dan stok distillate fuel oil AS mengalami peningkatan sebesar 0,6 juta barel. (esdm)
1. Respon positif pasar atas kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan oleh bank sentral AS, Eropa, dan China untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Ketidakstabilan kondisi geopolitik di Timur Tengah yang disebabkan oleh:
a. Berlanjutnya ketegangan politik antara Iran dan Israel setelah Iran melakukan uji coba misil.
b. Rencana negara-negara Barat untuk menerapkan sanksi yang lebih berat kepada Iran terkait isu nuklir.
c. Perang sipil di Suriah dan Libya.
3. Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 berdasarkan publikasi EIA (Energy Information Administration), IEA (International Energy Agency), CGES (Centre for Global Energy Studies), OPEC dan Reuters menunjukkan peningkatan sebesar 0,02 - 0,26 juta bph dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
4. Adanya pemeliharaan fasilitas produksi minyak mentah di kawasan Laut Utara.
Namun terdapat beberapa faktor yang menahan peningkatan harga minyak mentah, yaitu:
1. Kekhawatiran pasar atas lambatnya penyelesaian krisis hutang di zona Eropa khususnya di Spanyol dan Yunani.
2. Naiknya produksi minyak dari negara-negara OPEC antara 0,05 - 0,25 juta bph pada bulan Agustus 2012 dibandingkan produksi bulan sebelumnya berdasarkan publikasi IEA, OPEC dan CGES.
3. Stok minyak mentah AS mengalami peningkatan sebesar 8,1 juta barel dan stok distillate fuel oil AS mengalami peningkatan sebesar 0,6 juta barel. (esdm)
No comments:
Post a Comment