Foto : http://infopublik.kominfo.go.id |
Menurut Direktur Hulu Pertamina, Muhamad Husen, anjungan PHE-38B ini dirancang dapat dipergunakan untuk mengebor antara enam sampai delapan sumur dengan produksi sekitar 7.000 barel per hari (BPH) dan gas 35 juta kaki kubik per hari (MMscfd). “Anjungan-anjungan ini penting untuk menghentikan declining rate di Blok WMO yang rata-rata mencapai 50 persen per tahun,” katanya dalam sambutan pelepasan anjungan di Cilegon, Jawa Barat, Minggu (28/10).
Anjungan PHE-38B diharapkan mulai produksi minyak dan gas pertama pada 21 Desember mendatang. Artinya, hanya enam bulan setelah temuan cadangan minyak dan gas langsung bisa diproduksi.
Senior Executive VP & GM PHE WMO Imron Asjhari menjelaskan, anjungan PHE-38B ini akan langsung dibawa ke lokasi pengeboran Blok WMO yang ada di 70 mil lepas pantai Bangkalan, Madura. Disusul kemudian anjungan PHE-39 dan PHE-54. Tiga anjungan baru itu akan dibangun lengkap dengan jaringan pipa yang menghubungkan jaringan pipa yang saat ini ada dengan sumur-sumur baru yang akan dibor.
Selain itu, PHE WMO menyiapkan pemasangan pipa baru 16 inci sepanjang 21 KM, sejajar dengan jaringan pipa lama, dari lapangan PHE 38 sampai Poleng Processing Platform. (bpmigas)
No comments:
Post a Comment