“Pada saat ini masih tersedia stock minyak sebesar 11 juta barrel dan dapat dilifting sebesar 5 juta barrel,” ujar Priyono.
“Perlu menjadi pertimbangan kita bersama apakah stock tersebut perlu dilifting, mengingat target pencapaian penerimaan APBN dari sektor hulu migas tahun 2012 akan tercapai,” tambahnya.
Realisasi penerimaan negara memang memperlihatkan trend positif. Sampai dengan September 2012, realisasi penerimaan negara sudah mencapai US$ 27,1 milyar atau 81% dari target APBN P sebesar US$33,5 milyar. Pada akhir tahun, penerimaan negara diharapkan bisa mencapai sekitar US$ 34,5 miliar, atau 103 persen dari target APBN P.
Menurut Priyono pencapaian ini tidak terlepas dari beberapa usaha yang dilakukan BPMIGAS, antara lain melalui usaha untuk memaksimalkan harga LNG di pasar spot dan peningkatan harga gas di dalam negeri yang masih terlalu rendah. (bpmigas)
No comments:
Post a Comment