JAKARTA – Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas
Bumi (BPMIGAS) siap untuk menyetujui Plan of Further Development (POFD) atau
rencana pengembangan lanjutan untuk lapangan gas Tangguh di Papua.
Pembahasan teknis dan administratif POFD tersebut telah
dilakukan dan sudah dipastikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Namun
demikian BP Berau Ltd sebagai operator di blok tersebut masih perlu memberikan
klarifikasi untuk beberapa hal antara lain tentang pembebanan biaya,” ujar
Deputi Perencanaan BPMIGAS Widhyawan Prawiraatmadja di Jakarta, Jumat (12/10).
Dia menegaskan bahwa BP Berau Ltd masih perlu memberikan
klarifikasi terkait usaha-usaha untuk mempertahankan penerimaan negara dari
Tangguh Train 1 dan Train 2 yang saat ini sudah berproduksi. “Kita ingin
penerimaan Negara dari kilang LNG Tangguh Train 1 dan Train 2 tidak berkurang
karena adanya pengembangan kilang LNG Tangguh Train 3.”
BPMIGAS berharap akan ada kesepahaman bersama diantara para
pihak sehingga seluruh proses persetujuan POFD lapangan gas Tangguh dapat
segera dituntaskan, ”kami akan menyetujui POFD lapangan gas Tangguh segera
setelah klarifikasi terkait beberapa hal tersebut diserahkan.”
Diluar itu, BPMIGAS bersama Pemerintah telah berhasil melakukan
negosiasi pengalihan penjualan LNG Tangguh yang seharusnya ke Sempra, Amerika
Serikat ke pembeli lain dengan harga jual LNG yang lebih tinggi. Hal tersebut
mendorong peningkatan penerimaan Negara.
Berdasarkan kontrak, volume penjualan LNG dari kilang LNG
Tangguh ke Sempra sebesar 3,7 juta metrik ton per tahun dan sebanyak 50 persen
dapat dialihkan ke pembeli lain jika harga lebih baik. Namun berkat hasil
negoisasi Pemerintah, kontrak tersebut dapat dialihkan hingga 90 persen dengan
harga yang jauh lebih baik. (bpmigas)
No comments:
Post a Comment