Wednesday 12 December 2012

Wamen ESDM Buka Seminar Pengelolaan Data Hasil Survei, Eksplorasi dan Eksploitasi Migas


Jakarta -  Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini membuka Seminar Pengelolaan Data Hasil Kegiatan Survei Umum, Eksplorasi dan Eksploitasi Migas di Balai Kartini, Kamis (6/12). Acara ini bertujuan mensosialisasikan nilai strategis data migas dan pentingnya pengelolaannya sekaligus ajang diskusi mengenai mekanisme pengelolaan data migas.

Data migas merupakan milik negara yang dikuasai pemerintah. Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan data migas bertujuan untuk menunjang penetapan wilayah kerja migas, perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan urusan pemerintah dan pengawasan di bidang eksplorasi dan eksploitasi, pelaksanaan eksplorasi dan eksploitasi serta pemasyarakatan data bagi para pengguna dan pertukaran data. 

Ruang lingkup pengelolaan data meliputi perolehan, pengumpulan, penyimpanan, pemeliharaan, peningkatan kualitas data dan pemusnahan media data. Kegiatan tersebut memerlukan investasi dan waktu untuk merealisasikannya. Banyak unsur serta perangkat di dalamnya yang menunjang ketersediaan data migas dalam tata kelola yang baik di Indonesia. 

Ketersediaan dan kualitas data yang baik sangat penting dalam mendukung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas. Data hulu migas yang dikelola di storage pemerintah saat ini, meliputi data seismik 2D, seismik 3D, data sumur, laporan kegeologian yang berasal dari kegiatan survei umum, eksplorasi dan eksploitasi. 

Pemerintah mendorong agar badan usaha kegiatan survei umum melakukan survei seismik di Indonesia melakukan kegiatan survei seismik di Indonesia, khususnya di daerah-daerah frontier dan daerah yang ketersediaan dananya masih minim. 

Hingga saat ini, sektor migas masih menjadi salah satu tulang tunggung perekonomian nasional, sebagai sumber penerimaan negara dan devisa, bahan bakar bagi industri, mendorong investasi dan penyerapan tenaga kerja, wahana alih teknologi, pemenuhan energi domestik dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta sumber pengembangan ekonomi daerah.

Dengan masih pentingnya sektor migas bagi penerimaan negara, maka manajemen dan pengelolaan data migas yang baik, akurat, lengkap dan aman akan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bidang migas serta memberikan peluang bagi stakeholder  khususnya investor untuk meningkatkan investasi yang berdampak kepada meningkatnya produksi migas. 

Data Berkualitas

Pada bagian lain Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengungkapkan bahwa kualitas data mengenai suatu wilayah kerja migas akan sangat membantu KKKS dalam melakukan kegiatan migas. Investor besar akan datang jika data migas yang ditawarkan tersebut berkualitas tinggi. 

“Dengan data yang bagus, bersainglah mereka yang punya uang. Tapi dengan data apa adanya, maka yang datang juga apa adanya,”  ujar Rudi Rubiandini usai membuka seminar mengenai kelengkapan data eksplorasi di Balai Kartini. 

Rudi melanjutkan, bukan hal yang mudah mencari data yang bagus karena diperlukan dana yang cukup besar dan waktu yang panjang. Ia mengibaratkan, mencari data seperti menanam pohon durian, dimana hasilnya baru dapat dinikmati puluhan tahun mendatang atau tabungan bagi anak cucu. 

“Seperti halnya kita menikmati migas saat ini, akibat orangtua kita melakukan (mencari) data dengan baik sampai ketemu (migas) Lapangan Minas, Duri dan Cepu,” tambahnya. 

Kepala Sub Bagian Pengembangan Wilayah Kerja Migas Konvensional Ditjen Migas, Mustafid Gunawan, menambahkan, dalam 5 tahun terakhir ini, Pemerintah dengan biaya APBN melakukan survei untuk mendorong ketersediaan data yang lebih lengkap. Survei terutama dilakukan di daerah-daerah remote yang kurang diminati investor. 

Peningkatan data juga dilakukan dengan melalui survei dengan metoda yang lebih modern sehingga diharapkan dapat memberikan deskripsi yang lebih detil. 

Upaya lainnya adalah mendorong penyerahan data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi KKKS kepada Pemerintah, meningkatkan kualitas data terbuka, manajemen data terintegrasi dan pemanfaatan data berbasis online. (sumber : Ditjen Migas/fi)

No comments:

Post a Comment