Thursday, 6 December 2012

Sektor Perikanan Mulai Akses Dana Perbankan

Menteri KP, Sharif Cicip Sutardjo (Foto : reformasi-birokrasi.kkp.go.id)
JAKARTA- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim sektor perikanan saat ini jauh lebih mudah mengakses pembiayaan dari perbankan. Sebab, bisnis di sektor perikanan menunjukkan tren yang semakin rendah resiko (calculate risk) untuk digeluti, terutama perikanan budidaya.

Menteri Kelauatan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, bisnis di sektor perikanan perlahan tapi pasti mulai dilirik kalangan perbankan dalam hal penyaluran kredit dan permodalan. Belum lama ini, lima perbankan nasional, yakni BRI, BNi, Mandiri, BTN, dan Bank Syariah Mandiri, berkomitmen untuk mendanai revitalisasi tambak udang dan bandeng di Serang. Khusus BTN bahkan telah menyampingkan komitmennya senilai Rp 40 Miliar.

"Perbankan sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk ke sektor perikanan, ini karena sektor ini makin rendah resiko. Kemarin ada lima bank nasional yang mau membiayai revitalisasi tambak udang dan bandeng di Pantura Jawa senilai Rp 40 miliar," kata dia di Jakarta, Rabu (5/12)

Menurut Menteri KP, menguatnya kepercayaan kalangan perbankan menunjukkan kementerian itu berhasil dalam menekan risiko usaha. KKP belum lama ini mencanangkan penggunaan model plastik mulsa pada tambak budidaya. Dengan teknologi itu, penyakit dari tanah tidak menginfeksi ikan.

"Agar risiko makin minim, pihaknya juga akan membantu para petambak dengan menyiapkan bantuan pakan probiotik, infrakstruktur, rehabilitasi saluran primer dan tersier termasuk teknologi pengolahannya," jelas dia.

Menteri KP mengatakan, pihaknya telah me-launching revitalisasi tambak udang dan bandeng dengan seluas 1000 ha dan 500 ha untuk bandeng. Kegiatan tambak percontohan itu tersebar di enam kabupaten, yakni Serang, Tangerang, Karawang, Indramayu, Subang, dan Cirebon.

"Dengan revitalisasi ini, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tambak dari semula 0,5 ton per ha per musim tanam (mt) untuk tambak tradisional menjadi 15 ton per ha per mt untuk tambak intensif,"kata dia. (sumber : KKP)

No comments:

Post a Comment