JAKARTA - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan November 2012
mencapai US$ 106,68 per barel atau turun US$ 3,18 per barel dari Oktober 2012
yang mencapai US$109,85 per barel.
Sementara harga Minas/SLC bulan November 2012, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, mencapai US$ 108,26 per barel atau turun sebesar US$ 3,52 per barel dari US$ 111,78 per barel.
Penurunan ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global yang disebabkan oleh:
Ancaman terjadinya resesi ekonomi di AS akibat ‘fiscal cliff’ dimana kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah akan menyedot dana sebesar US$ 600 miliar serta meningkatnya jumlah pengangguran sebanyak 78.000 orang.
Resesi yang terjadi di Zona Eropa, setelah Gross Domestic Product di Zona Eropa mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Sementara harga Minas/SLC bulan November 2012, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, mencapai US$ 108,26 per barel atau turun sebesar US$ 3,52 per barel dari US$ 111,78 per barel.
Penurunan ini sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kekhawatiran pasar atas kondisi perekonomian global yang disebabkan oleh:
Ancaman terjadinya resesi ekonomi di AS akibat ‘fiscal cliff’ dimana kenaikan pajak dan pemotongan belanja pemerintah akan menyedot dana sebesar US$ 600 miliar serta meningkatnya jumlah pengangguran sebanyak 78.000 orang.
Resesi yang terjadi di Zona Eropa, setelah Gross Domestic Product di Zona Eropa mengalami pertumbuhan negatif selama dua kuartal berturut-turut.
Potensi terhambatnya penyelesaian hutang Spanyol akibat rencana untuk
menunda permintaan bailout.
Penyebab lainnya adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang sedikit mereda akibat terhentinya perang antara Palestina dan Israel setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara dan Badan Energi Atom Internasional merencanakan untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran.
Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 berdasarkan publikasi Centre for Global Energy Studies (CGES), Energy Information Administration (EIA), OPEC dan IEA (International Energy Agency) menunjukkan penurunan 0,01-0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Peningkatan pasokan minyak dari sejumlah negara, juga menurunkan harga minyak. Pasokan minyak mentah dari Irak saat ini mencapai 3,1 juta barel per hari atau meningkat 500.000 barel per hari dibandingkan pasokan pada tahun 2011. Lapangan minyak terbesar di Inggris yaitu Lapangan Buzzard, kembali beroperasi setelah kegiatan pemeliharaan yang berlangsung sejak tanggal 4 September 2012 selesai. Juga, pasokan minyak mentah dari Kolombia meningkat akibat kegiatan produksi telah berlangsung normal setelah terhambat akibat adanya pemeliharaan dan serangan pemberontak.
”Berdasarkan publikasi EIA, stok minyak mentah komersial AS naik 1 juta barel sementara stok gasoline AS naik 0,9 juta barel dibandingkan tingkat stok bulan sebelumnya dan masih belum beroperasinya sejumlah kilang di wilayah pantai timur AS akibat badai Sandy yang melanda kawasan tersebut, juga berpengaruh menurunkan harga minyak,” kata Tim Harga.
Untuk kawasan Asia Pasifik, harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh rendahnya permintaan minyak mentah jenis direct burning drai Jepang akibat masih tingginya persediaan dan tutupnya beberapa pembangkit listrik berbahan bakar minyak.
Selengkapnya perkembangan rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2012, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,84 per barel dari US$ 89,57 per barel menjadi US$ 86,73 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,99 per barel dari US$ 111,52 per barel menjadi US$ 109,53 per barel.
- Tapis (Platts) turun sebesar US$ 2,22 per barel dari US$ 116,11 per barel menjadi US$ 113,89 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 1,59 per barel dari US$ 108,36 per barel menjadi US$ 106,77 per barel. (esdm)
Penyebab lainnya adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang sedikit mereda akibat terhentinya perang antara Palestina dan Israel setelah adanya kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara dan Badan Energi Atom Internasional merencanakan untuk melanjutkan perundingan nuklir dengan Iran.
Selain itu, proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 berdasarkan publikasi Centre for Global Energy Studies (CGES), Energy Information Administration (EIA), OPEC dan IEA (International Energy Agency) menunjukkan penurunan 0,01-0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya akibat lambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Peningkatan pasokan minyak dari sejumlah negara, juga menurunkan harga minyak. Pasokan minyak mentah dari Irak saat ini mencapai 3,1 juta barel per hari atau meningkat 500.000 barel per hari dibandingkan pasokan pada tahun 2011. Lapangan minyak terbesar di Inggris yaitu Lapangan Buzzard, kembali beroperasi setelah kegiatan pemeliharaan yang berlangsung sejak tanggal 4 September 2012 selesai. Juga, pasokan minyak mentah dari Kolombia meningkat akibat kegiatan produksi telah berlangsung normal setelah terhambat akibat adanya pemeliharaan dan serangan pemberontak.
”Berdasarkan publikasi EIA, stok minyak mentah komersial AS naik 1 juta barel sementara stok gasoline AS naik 0,9 juta barel dibandingkan tingkat stok bulan sebelumnya dan masih belum beroperasinya sejumlah kilang di wilayah pantai timur AS akibat badai Sandy yang melanda kawasan tersebut, juga berpengaruh menurunkan harga minyak,” kata Tim Harga.
Untuk kawasan Asia Pasifik, harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh rendahnya permintaan minyak mentah jenis direct burning drai Jepang akibat masih tingginya persediaan dan tutupnya beberapa pembangkit listrik berbahan bakar minyak.
Selengkapnya perkembangan rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan November 2012, sebagai berikut:
- WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,84 per barel dari US$ 89,57 per barel menjadi US$ 86,73 per barel.
- Brent (ICE) turun sebesar US$ 1,99 per barel dari US$ 111,52 per barel menjadi US$ 109,53 per barel.
- Tapis (Platts) turun sebesar US$ 2,22 per barel dari US$ 116,11 per barel menjadi US$ 113,89 per barel.
- Basket OPEC turun sebesar US$ 1,59 per barel dari US$ 108,36 per barel menjadi US$ 106,77 per barel. (esdm)
No comments:
Post a Comment