SPBG Coco Pertamina mulai beroperasi. Foto : citraindonesia.com |
JAKARTA - Setelah diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 6
Desember 2012, SPBG Coco Pertamina Daan Mogot mulai beroperasi dan melakukan
pengisian perdana.
Pengoperasian SPBG Coco Daan Mogot ditandai dengan
pengisian perdana bahan bakar ramah lingkungan tersebut oleh Direktur Utama
Pertamina Karen Agustiawan pada bus Trans Jakarta, Senin malam (10/12). Pada
kesempatan yang sama, Pertamina meluncurkan Pertamina Envofas, brand bahan
bakar gas yang lebih mencerminkan semangat inovatif Pertamina dalam upaya
memenuhi kebutuhan gas untuk transportasi masyarakat.
Pembangunan SPBG Coco Pertamina Daan Mogot dengan
dengan total kapasitas 1 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau setara
dengan 30.000 lsp per hari ini merupakan insiatif Pertamina dalam rangka
mendukung program diversifikasi BBM ke BBG di mana Pemerintah telah menugaskan
Pertamina melalui Peraturan Presiden No.64 Tahun 2012 tentang Penyediaan,
Pendistribusian, dan Penetapan Harga sebagai pelaksana penyediaan dan
pendistribusian bahan bakar CNG pada tahun 2012 dan 2013. Program diversifikasi
BBM ke BBG ini sebagai upaya untuk mengurangi subsidi Pemerintah terhadap BBM
serta menciptakan lingkungan yang bersih.
SPBG Coco Daan Mogot dibangun dengan pembiayaan
Pertamina dengan nilai investasi US$3,7 juta. Pembangunan SPBG Coco ini
diharapkan dapat menjadi SPBG percontohan dalam pembangunan infrastruktur CNG
lainnya yang akan dibangun menggunakan APBN.
Dirut Pertamina, Karen Agustiawan (Foto Flicker) |
“Saya harap SPBG ini dapat memberikan pelayanan secara
maksimal kepada untuk memenuhi kebutuhan BBG untuk bus transjakarta, angkot,
taksi, bajaj, dan kendaraan pribadi,” tutur Direktur Utama Pertamina Karen
Agustiawan.
Dalam kesempatan yang sama, Pertamina meluncurkan
brand baru untuk Bahan Bakar Gas dengan nama ‘Pertamina Envogas’. Penggunaan
brand baru tersebut dapat menjadi bentuk aktualisasi semangat Pertamina untuk
terus berinovasi dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat sehingga dapat
memberi manfaat secara optimal sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan.
Keputusan penggunaan merek Pertamina Envogas sangat
penting mengingat penggunaan nama ‘BBG’ sebagai merek memunculkan banyak
kebingungan karena memiliki kerancuan dengan akronim salah satu jenis bahan
bakar, yaitu ‘Bahan Bakar Gas’ yang memiliki beberapa kategori lagi dengan
merek ‘BBG’ menjadi salah satu diantaranya.
Pemerintah bersama Pertamina telah memperkenalkan
bahan bakar jenis tersebut pada tahun 1986 dan kemudian diintensifkan melalui
program ‘Langit Biru’ di tahun 1992. Di era reformasi muncul merek
‘BBG’, yang kini diganti menjadi ‘Pertamina Envogas’. (sumber : Pertamina.com/fi)
No comments:
Post a Comment