JAKARTA – Realisasi penerimaan
Negara dari sektor migas dalam beberapa tahun terakhir selalu melebihi target
yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Hal yang
sama juga terjadi dalam jumlah produksi gas nasional yang terus menerus
mengalami peningkatan jumlah produksinya dari tahun ke tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) Hadi Prasetyo berdasarkan data penerimaan negara dalam lima tahun terakhir dan data produksi gas sejak tahun 1977.
“Angka penerimaan Negara dari sektor migas sama sekali tidak pernah mengalami penurunan. Angka realisasi penerimaan Negara selalu mengalami kenaikan. Coba kita tengok dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, dapat dilihat bahwa angka realisasi penerimaan Negara setiap tahun mengalami kenaikan. Realisasi penerimaan Negara yang pada tahun 2007 sebesar US$23,79 miliar akan melonjak menjadi US$35,79 miliar pada tahun 2011,” jelasnya.
Hal tersebut menunjukkan signifikansi kontribusi sektor migas terhadap kemakmuran Rakyat sebab semua uang penerimaan Negara langsung masuk kedalam APBN dan kemudian digunakan untuk kepentingan seluruh Bangsa Indonesia.
Demikian juga produksi gas Indonesia juga terus mengalami peningkatan sejak pengembangan gas di tahun 1977 hingga saat ini. Pada periode tahun 1977 hingga 1983 rata-rata produksi gas nasional hanya sebesar 513.000 barel ekuivalen minyak per hari (Barrels Oil Equivalent Per Day / BOEPD) atau 2.975 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Lebih lanjut kini jumlah produksi gas nasional telah naik secara signifikan mencapai rata-rata 1,49 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau rata-rata 8.120 juta kaki kubik per hari dalam periode 2007 hingga 2012.
“Dengan semakin meningkatnya produksi gas nasional maka kita semakin dapat meningkatkan alokasi gas domestik yang telah meningkat lebih dari 250% sejak tahun 2003 hingga 2012. Hal tersebut juga berarti dapat terus meningkatkan penerimaan Negara,” ujarnya.
Kedepan, kami berharap dapat terus meningkatkan jumlah penerimaan Negara dari sektor migas dan dapat terus meningkatkan alokasi gas domestik.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas Satuan Kerja Sementara Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKMIGAS) Hadi Prasetyo berdasarkan data penerimaan negara dalam lima tahun terakhir dan data produksi gas sejak tahun 1977.
“Angka penerimaan Negara dari sektor migas sama sekali tidak pernah mengalami penurunan. Angka realisasi penerimaan Negara selalu mengalami kenaikan. Coba kita tengok dalam kurun waktu lima tahun ke belakang, dapat dilihat bahwa angka realisasi penerimaan Negara setiap tahun mengalami kenaikan. Realisasi penerimaan Negara yang pada tahun 2007 sebesar US$23,79 miliar akan melonjak menjadi US$35,79 miliar pada tahun 2011,” jelasnya.
Hal tersebut menunjukkan signifikansi kontribusi sektor migas terhadap kemakmuran Rakyat sebab semua uang penerimaan Negara langsung masuk kedalam APBN dan kemudian digunakan untuk kepentingan seluruh Bangsa Indonesia.
Demikian juga produksi gas Indonesia juga terus mengalami peningkatan sejak pengembangan gas di tahun 1977 hingga saat ini. Pada periode tahun 1977 hingga 1983 rata-rata produksi gas nasional hanya sebesar 513.000 barel ekuivalen minyak per hari (Barrels Oil Equivalent Per Day / BOEPD) atau 2.975 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Lebih lanjut kini jumlah produksi gas nasional telah naik secara signifikan mencapai rata-rata 1,49 juta barel setara minyak per hari (BOEPD) atau rata-rata 8.120 juta kaki kubik per hari dalam periode 2007 hingga 2012.
“Dengan semakin meningkatnya produksi gas nasional maka kita semakin dapat meningkatkan alokasi gas domestik yang telah meningkat lebih dari 250% sejak tahun 2003 hingga 2012. Hal tersebut juga berarti dapat terus meningkatkan penerimaan Negara,” ujarnya.
Kedepan, kami berharap dapat terus meningkatkan jumlah penerimaan Negara dari sektor migas dan dapat terus meningkatkan alokasi gas domestik.
Tabel Penerimaan Negara dari Sektor Migas (Miliar Dollar / billion
US$)
|
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012*
|
APBN
|
19,73
|
22,20
|
30,65
|
19,11
|
26,06
|
32,40
|
33,48
|
Realisasi
|
22,6
|
23,79
|
35,02
|
19,95
|
26,49
|
35,79
|
34,62
|
Pencapaian
|
114%
|
107%
|
115%
|
104%
|
102%
|
110%
|
103%
|
*Outlook
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tabel Produksi Gas Nasional
Periode
|
Rata-rata Produksi Gas
Nasional
|
1977 – 1983
|
513.000 (BOEPD) 2.975
(MMSCFD)
|
1983 –
1990
|
864.000 (BOEPD) 5.011
(MMSCFD)
|
1990 – 1997
|
1.315.000 (BOEPD) 7.627
(MMSCFD)
|
1997 – 2001
|
1.294.000 (BOEPD) 7.505
(MMSCFD)
|
2001 – 2007
|
1.448.000 (BOEPD) 8.398
(MMSCFD)
|
2007 –
2012
|
1.497.000 (BOEPD) 8.682
(MMSCFD)
|
Sumber : esdm.
|
|
No comments:
Post a Comment