PHNOM PENH - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik menyatakan,
ketahanan energi sangat penting untuk disiapkan. Karena itu, setiap negara
harus melihat potensi negaranya masing-masing untuk mengembangkan energi baru
terbarukan.
"Tenaga panas bumi, tenaga air, angin, energi laut, serta biomassa,
menjadi target untuk dikembangkan di negara masing-masing," ujar Menteri
ESDM Jero Wacik.
Hal tersebut diungkapkan Menteri ESDM Jero Wacik dalam pertemuan The 30th SOME and it’s Associated Meetings (pertemuan tahunan antara para pejabat tinggi energi se ASEAN) yang membahas berbagai issue dan kerjasama energi di kawasan regional menyepakati ASEAN Plan of Actions for Energy Cooperation 2010-2015 antara lain, ASEAN Power Grid, Trans-ASEAN Gas Pipeline, Coal and Clean Coal Technology, Energy Efficiency and Conservation, Renewable Energy, Regional Energy Policy and Planning and Civilian Nuclear Energy. ASEAN Power Grid, Trans-ASEAN Gas Pipeline merupakan dua proyek utama konektivitas energi ASEAN yang bertujuan membantu memastikan ketersediaan pasokan gas di kawasan ASEAN.
Peningkatan kerjasama dan pengembangan energy terbarukan juga diutarakan sebelumnya oleh Perdana Menteri Samdech Techno HUN Sen dalam sambutannya. "Perlu ada kerja sama tingkat ASEAN untuk menjamin ketersediaan energi, produksi dan konsumsinya, perlu pula dikembangkan energi baru terbarukan seperti tenaga air, tenaga angin, surya, biomassa dan biogas. Hal ini untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan menjadi 15 persen pada tahun 2015, dan melindungi lingkungan dari kerusakan akibat pemanfaatan energi," ujar Samdech Techno HUN Sen.
THE 30th ASEAN Ministers on Energy Meeting (AMEM) adalah pertemuan para Menteri Energi negara ASEAN ke-30 yang membahas berbagi masalah isu-isu energi internasional dan regional. Dalam pertemuan itu juga terdapat pertemuan-pertemuan terkait dengan Energi yaitu AMEM-International Energy Agency Meeting, the 9th AMEM+3, 6th East Asia Summit Energy Ministers Meeting, AMEM Dialogue with the US-ASEAN Business Council dan 2012 ASEAN Energy Business Forum dengan tema "ASEAN GREEN conectivity diadakan di Hotel Cambodiana, Phnom Penh.
Upacara pembukaan pertemuan yang diselenggarakan di Istana Perdamaian pada pagi hari tanggal 12 September 2012, di bawah pimpinan terhormat dari Samdech Akka Moha Sena Padei Techno HUN SEN, Perdana Menteri Kerajaan Kamboja. Dalam sambutannya membuka AMEM 30, Samdech Techno HUN Sen, Perdana Menteri menyoroti pentingnya " ASEAN GREEN Connectivity" tema yang berfokus terutama pada produksi dan konsumsi energi yang meminimalkan dampak pada lingkungan sekitarnya dan efek perubahan iklim.
Sebagai negara tuan rumah Kamboja mengadopsi tema "ASEAN GREEN Connectivity" yang mencerminkan kelanjutan dari tema "ASEAN Connectivity" dari AMEM Pertemuan 29 di Brunei Darussalam, dan tema " Energy and Climate Change"dari AMEM 28 di Vietnam. Indonesia terpilih sebagai tuan rumah pertemuan ASEAN ke-31 bidang energi tingkat menteri yang dijadwalkan pada tahun 2013 mendatang, pertemuan direncanakan akan dilaksanakan di Bali. Sumber : esdm
No comments:
Post a Comment