RIAU (Telukharunews) -
Kontraktor Kontrak Kerja Sama PT Chevron Pacific Indonesia akan melakukan uji
coba lapangan injeksisurfactant di Lapangan Minas pada bulan
Oktober mendatang. Hal ini disampaikan kontraktor tersebut dalam kunjungan
kerja Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS)
R. Priyono ke Minas, Selasa (11/9).
Surfactant merupakan
sejenis bahan kimia yang berfungsi seperti sabun yang mengurangi kerekatan
minyak pada bebatuan. Injeksi materi ini ke dalam sumur-sumur produksi
diharapkan akan mampu mengangkat lebih banyak minyak dari Lapangan Minas.
“Proyek ini sangat
promising karena cadangan minyak di Minas memang masih ada hanya saja
dibutuhkan teknologi yang lebih advanced untuk mengangkat
minyak tersebut,” ujar Priyono.
Lapangan Minas
merupakan salah satu lapangan minyak terbesar di Indonesia. Lapangan ini
memiliki total oil in place sebesar 8,7 miliar. Sampai saat
ini, sekitar 4,6 miliar dari jumlah ini sudah terproduksi.
Karena usianya yang
sudah cukup tua, produksi minyak di Lapangan Minas tidak bisa lagi mengandalkan
cara-cara konvensional. Butuh teknologi enhanced oil recovery (EOR)
untuk mengangkat lebih banyak minyak dari lapangan yang mulai berproduksi di
tahun 1962 ini. Teknologi EOR yang sudah diterapkan dilapangan ini adalahwater
injection.
Injeksi surfactant merupakan
teknologi EOR lanjutan yang dikembangkan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan produksi dari lapangan ini.
Fasilitas injeksi surfactant di
Minas sudah mulai dibangun semenjak empat tahun lalu. Semenjak awal desember,
uji coba (commissioning) fasilitas ini dilakukan dan apabila proses ini
berjalan sesuai rencana, uji coba injeksisurfactant ke dalam enam
sumur akan dilakukan bulan Oktober. Hasil ujicoba ini menjadi dasar untuk
evaluasi penerapan teknologi ini pada skala yang lebih besar.
Proyek injeksi surfactant di
Minas merupakan proyek injeksi surfactant terbesar di dunia
saat ini. Selain injeksi surfactant, pada tahun ini, uji coba lapangan
juga rencananya akan dilakukan di proyek EOR Tanjung (PT Pertamina EP), dan
Proyek EOR Kaji (PT Medco E&P Indonesia). Proyek-proyek EOR ini adalah
proyek jangka panjang yang membutuhkan waktu beberapa tahun untuk memberikan
hasil yang signifikan pada peningkatan produksi minyak bumi. (bpmigas)
No comments:
Post a Comment