Sanba menuju Kepulauan Kyushu, Jepang dan Semenanjung Korea (Foto THNews/GE) |
MANILA - Seorang nelayan berusia 70 tahun tewas dan
lebih dari seratusan keluarga mengungsi karena cuaca buruk yang disebabkan oleh
Topan Sanba di Filipina, kata seorang pejabat senior pemerintah, Sabtu (15/9).
Direktur Eksekutif NDRRMC (National Disaster Risk Reduction and Management Council), mengatakan nelayan tua tersebut diketahui bernama
Juan Cabales dari Tomas Oppus, Leyte, sebuah kota di pusat provinsi Filipina Selatan,
pergi memancing Kamis lalu, namun tubuhnya ditemukan sudah menjadi mayat di
lepas pantai desa Kawayan kota Libangon di provinsi yang sama dua hari
kemudian.
Ramos juga mengatakan bahwa hujan terus menerus di
Metro Manila sejak Jumat malam hingga Sabtu telah menyebabkan banjir besar,
yang memaksa lebih dari seratus keluarga, atau sekitar 400 orang, di 14 desa di
Quezon City dan San Juan City untuk mengungsi.
Warga melintas di air banjir yang mengenangi jalan setelah
hujan semalam terus menerus dibawa oleh Topan Sanba menguyur San Juan, Metro
Manila, pada 15 September 2012. [Photo/Agencies]
|
Ia menambahkan, para keluarga korban dievakuasi ke
aula desa, sekolah dasar, gereja, gedung pengadilan dan gimnasium.
Badan Prakiraan Cuaca Filipina mengatakan, Sanba yang tidak
secara langsung mempengaruhi negara, akan terus meningkatkan curahan hujan
secara moderat pada musim barat daya di Luzon, Metro Manila, Bicol Region,
Calabarzon, Mimaropa dan Visayas Barat.
"Warga di daerah ini disarankan untuk waspada
terhadap banjir bandang dan tanah longsor yang mungkin," kata biro
prakiraan cuaca. (sumber : Xinhua).
No comments:
Post a Comment