Monday, 3 September 2012

Dana Subsidi Bisa Dialihkan Untuk Infrastrukstur

Men. Esdm, Jero Wacik (foto Ist)

JAKARTA (Telukharunews)  - Tingginya alokasi dana APBN untuk subsidi BBM dan listrik seharusnya bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur. Hal itu diungkapkan Menteri ESDM Jero Wacik pada sosialisasi pelarangan penggunaan BBM bersubsidi di sektor pertambangan dan perkebunan, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (30/8/2012).

"Subsidi BBM dan listrik dalam APBN sudah mencapai angka sekitar Rp 300 triliun, subsidi itu terlalu besar dibanding APBN kita sekarang yang mencapai Rp 1300 triliun, eman-eman," ujar Jero Wacik.

Menteri ESDM menegaskan bahwa kita harus berhitung cermat tentang APBN, karena saat ini negara kita belum termasuk negara kaya, tetapi negara kita juga bukan negara miskin.

"Negara masih harus melakukan efisiensi dalam hidup. Harus efisien, harus dipikir betul apa perlu keluar dan apa yang tidak," tegasnya.

Jero Wacik menuturkan, dengan APBN kita sekarang yang mencapai 1300 triliun dan pada tahun 2013 nanti akan mencapai 1600 tiliun, Indonesia sudah lagi bukan termasuk negara miskin, tetapi menjadi salah satu Emerging Countries. "Itulah kenapa kita masuk dalam negara G20," lanjutnya.

Menurut Jero Wacik, apabila tidak waspada, maka subsidi energi sebesar Rp 300 triliun sebentar lagi dapat menembus angka Rp 400 triliun. "Maka, kesempatan kita membangun infrastruktur menjadi semakin berkurang," katanya.

Padahal, ungkap Jero Wacik, dana subsidi tersebut seharusnya bisa dialihkan untuk membangun jalan, membangun infrastuktur listrik, memperbaiki sekolah, membangun Puskesmas, dan sebagainya. "Bila habis untuk subsidi eman-eman, itulah mengapa subsidi harus dikurangi. Karena uangnya terbatas maka harus dihemat," pungkas Menteri ESDM. (esdm)

No comments:

Post a Comment