YOGYAKARTA (Telukharunews) —Tantangan eksplorasi minyak dan gas
bumi yang semakin berat di masa datang membuat industri hulu minyak dan gas bumi
semakin membutuhkan tenaga ahli geologi yang andal di masa depan. Hal ini
disampaikan oleh Wakil Kepala BPMIGAS J. Widjonarko saat mengisi kuliah umum di
depan mahasiswa baru Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,
UPN Veteran Yogyakarta, Jumat (31/8).
Widjonarko
mengatakan bidang teknik geologi merupakan core knowledge atau bidang utama sektor hulu migas
karena disiplin ilmu yang diajarkan terkait langsung dengan kegiatan eksplorasi
dan produksi yang merupakan jantung dari kegiatan usaha hulu migas.
“Industri
hulu migas ke depan akan semakin membutuhkan tenaga-tenaga terampil dari teknik
geologi untuk menjawab tantangan kegiatan hulu migas di wilayah timur dan laut
dalam Indonesia,” ujar Widjonarko
Data
menujukkan bahwa sekitar 91 persen kegiatan eksploitasi minyak saat ini masih
berlangsung di wilayah barat nusantara, artinya potensi eksplorasi yang
sesungguhnya berada di wilayah timur. Meski menjanjikan, kegiatan eksplorasi di
wilayah timur nusantara memiliki tantangan yang tidak mudah mengingat struktur
cadangan (reservoir) nya yang terpecah-pecah dan lokasinya yang jauh dari
infrastruktur.
Forum
Perencanaan yang diadakan BPMIGAS Juni lalu mencatat adanya 21 pemboran sumur
eksplorasi di kawasan timur yang belum berhasil menemukan hidrokarbon dalam
jumlah ekonomis padahal investasi sekitar 1,3 miliar US dollar sudah dikeluarkan
untuk kegiatan ini. Karena sumur-sumur ini terletak di Wilayah Kerja
Eksplorasi, angka yang sangat fantastis ini tidak menjadi tanggung jawab
negara, akan tetapi sepenuhnya menjadi tanggung jawab investor. (bpmigas)
No comments:
Post a Comment