Thursday, 13 September 2012

INDUSTRI HULU MIGAS DUKUNG PON XVIII


Chevron bantu Rp65 milyar
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng saat berbicara dalam konferensi pers  bersama di Gedung Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau (Foto bpmigas).
PEKANBARU (Telukharunews) – Industri hulu minyak dan gas bumi (migas) mendukung pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII yang dilaksanakan di Provinsi Riau. Dukungan ini diwujudkan dalam bentuk kontribusi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dalam pembangunan gelanggang (venue) olahraga yang digunakan oleh para atlit peserta PON XVIII.

Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan Pemerintah Provinsi Riau mengeluarkan sekitar Rp 2,5 triliun untuk mempersiapkan 54 venue olahraga yang digunakan dalam PON XVIII. Dia menambahkan, sebanyak Rp 150 miliar dari dana tersebut berasal dari kontribusi pihak ketiga.

“Dari Rp 150 miliar tersebut, sebanyak Rp 65 miliar merupakan kontribusi dari PT Chevron Pacific Indonesia (Kontraktor Kontrak Kerja Sama),” ujar Rusli saat memberikan keterangan pers di Gedung Perpustakaan Wilayah Provinsi Riau, Selasa (11/9).

Turut hadir dalam konferensi pers tersebut adalah Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, dan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) R. Priyono.

Dalam kesempatan tersebut, Priyono menjelaskan salah satu bentuk kontribusi BPMIGAS dan Chevron adalah menyediakan fasilitas media center untuk para jurnalis yang meliput even akbar ini.

“Kita berharap fasilitas ini bisa dipakai oleh rekan-rekan wartawan untuk melaporkan hasil pertandingan kepada masyarakat luas,” ujar Priyono. “Ini semua adalah hasil dari minyak bumi di bumi Riau,” lanjutnya.

Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di Riau sudah berlangsung sekitar seratus tahun yang lalu. Lapangan-lapangan minyak besar di Provinsi ini sampai saat ini masih menjadi penyangga produksi nasiona.  Sumber : bpmigas 

No comments:

Post a Comment