Tuesday 15 May 2012

Pertamina Percaya PHE WMO Bisa Produksi 30.000 BPH


Foto ilustrasi doc.

Telukharunews – Sekalipun menghadapi tekanan penurunan produksi sebesar 50% per tahun akibat lama  tiada investasi, namun Direktur Hulu Pertamina Muhammad Husen menegaskan Pertamina tetap percaya  produksi di Blok West Madura Offshore (WMO) mencapai 30.000 barel per hari (BPH) di akhir 2012.


Husen mengakui hingga bulan Mei 2012 ini, produksi Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO) masih belum bisa melampui 15.500 BPH. Tetapi dengan suntikan anggaran hampir 4 kali lipat dibanding tahun 2011, Husen yakin PHE WMO bakal bisa mencapai target.

“Kami tahu beban PHE WMO sangat berat untuk melawan penurunan produksi alamiah akibat lama tiada investasi baru. Tetapi tantangan itu terbukti bisa diatasi. Karena itu saya tidak mau menurunkan target produksi. Kita  masih punya waktu 7 Bulan untuk mencapai 30.000 BPH di akhir 2012,” kata Husen menanggapi satu tahun PHE WMO, Kamis (9/5/2012).

Seperti diketahui, setelah 30 tahun dikelola Kodeco Energy, tepatnya  tanggal 7 Mei 2011, pengelolaan Blok WMO diserahkan pemerintah pada Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai anak perusahaan PT Pertamina (Persero).

Saat diserahkan produksi Blok WMO sekitar 13.000 BPH, tinggal 50% dibanding produksi tertinggi sebelukmnya yang mencapai 26.000 BPH. Penurunan produksi itu tidak bisa dihindari karena tiadanya investasi baru sejak Agustus 2010 menyusul ketidakjelasan perpanjangan kontrak pengelolaan Blok WMO.

Senior Executive VP & GM PHE WMO Imron Asjhari juga masih optimistis bisa mencapai target yang dibebankan Pertamina. Dengan Anggaran Belanja Investasi (ABI) sekitar US$ 540 juta dan Anggaran Belanja Operasi (ABO) sekitar US$ 135 juta, Imron yakin bisa mempercepat pengembangan lapangan dan mempercepat pemboran sumur.

“Kami optimistis akhir tahun ini produksi PHE WMO bisa mendekati 30,000 BPH dan 170 juta kaki kubik gas per hari (MMSCFD. Yang menjadi masalah hanyalah jumlah SDM yang masih kurang untuk dapat mencapai target meningkatkan kapasitas produksi 30% tiap tahunnya hingga 2016,” katanya.

Khusus di tahun 2012 ini, kata Imron, PHE WMO merencanakan mengebor 9 sumur eksplorasi, 12 sumur pengembangan dan 15 sumur kerja ulang. Selanjutnya tiga anjungan baru dan jaringan pipa dan satu perbaikan anjungan dan pemasangan jaringan pipa akan dipasang mulai Juli sampai November 2012.

Di samping itu PHE WMO akan mendatangkan menara pemboran yang ketiga pada bulan Juli 2012.

“Mudah-mudahan Juli nanti sudah ada pemenang dan rignya bisa segera terpasang,” katanya.

Saat ini enam sumur pengembangan sudah selesai dibor sehingga  berhasil meningkatkan produksi, dan satu sumur eksplorasi sudah selesai dibor yang berhasil meningkatkan cadangan minyak dan gas PHE WMO.

“Apa yang kami lakukan ini untuk membuktikan bahwa putera-putera terbaik bangsa dapat mengoptimalkan produksi blok West Madura Offshore setelah pelimpahan dari Kodeco yang semula dalam kondisi produksi tidak optimal,” tegas Imron bangga.

Dijelaskan, PHE WMO juga  memiliki target RJPP (Rencana Jangka Panjang Perusahaan) yaitu, 40,000 BPH untuk minyak dan 210 MMSCFD untuk gas pada tahun 2016 atau setara 75,000 BOEPD.

Untuk mencapai target tersebut, Imron Asjhari mengatatakan, PHE WMO akan melakukan pemboran lebih dari 25 sumur eksplorasi dan 75 sumur pengembangan,  kerja ulang lebih dari 10 sumur, perawatan pada 37 sumur, serta pemasangan lebih dari 10 anjungan baru sampai tahun 2016.

Dalam meningkatkan angka produksi, PHE WMO juga melakukan proyek IOR dan EOR untuk mengoptimalkan pengembangan lapangan-lapangan yang sudah ada dimana saat ini semua produksi masih dengan primary recovery, dengan recovery factor 10-20%. Diharapkan pada awal tahun 2015 sudah kelihatan kontribusi produksi dari hasil EOR tersebut.

Sedangkan untuk di bidang Eksplorasi, PHE WMO akan melakukan pemboran eksplorasi dari anjungan yang ada dan apabila berhasil menemukan cadangan migas maka akan langsung diproduksi. (bpmigas)

No comments:

Post a Comment