Saturday 19 May 2012

ANGGARAN CSR HULU MIGAS HARUS DITINGKATKAN


Kegiatan CSR yang bersifat philantropic atau charity sebaiknya dikurangi 

Telukharunews- Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BPMIGAS (Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) Gde Pradnyana mengatakan perlunya peningkatan alokasi dana untuk kegiatan pengembangan masyarakat (CSR) yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Hal ini mengingat luasnya operasi industri hulu migas dan meningkatnya tekanan dari masyarakat di sekitar wilayah operasi para kontraktor.

Menurut Gde Pradnyana, anggaran untuk CSR dari industri hulu migas memang masih minim, terutama bila dibandingkan dengan besarnya kontribusi sektor ini terhadap penerimaan negara.

“Saat ini anggaran CSR dari seluruh KKKS masih terbatas (minim.red) dan jumlahnya hanya sekitar Rp.500 miliar per tahun. Dengan penerimaan negara yang disetorkan dari industri hulu migas yang mencapai Rp.280 triliun per tahun, maka selayaknya anggaran CSR setidaknya mencapai Rp 2 triliun per tahun, ” ujar Gde di Jakarta, Jumat (18/5).

Gde menambahkan bahwa anggaran CSR ini terutama dibutuhkan untuk program-program pengentasan kemiskinan dan peningkatan ekonomi masyakat di daerah operasi migas di seluruh Indonesia.

“Kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi migas umumnya dilakukan di daerah-daerah terpencil dan sering bersinggungan dengan masyarakat dan nelayan yang kehidupan ekonominya tertinggal. Dengan demikian maka kegiatan CSR ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan ekonomi yang ditemui di sekitar daerah operasi migas. Pengurangan kesenjangan ini pada gilirannya diharapkan dapat mengurangi gangguan-gangguan masyarakat pada kegiatan operasi,” ujar Gde seraya menambahkan bahwa kegiatan CSR yang bersifat philantropic atau charity sebaiknya dikurangi dan digantikan dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Terima penghargaan CSR Award

Meskipun anggaran CSR dari industri hulu migas masih perlu ditingkatkan, program CSR yang digalakkan sektor ini sudah tepat sasaran. Hal ini dapat dilihat dari penghargaan yang telah diterima oleh BPMIGAS dan Kontraktor KKS terkait dengan program CSR.

Setelah tahun lalu BPMIGAS dan Kontraktor KKS menerima penghargaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Award, tahun ini BPMIGAS dan tujuh Kontraktor KKS kembali menerima penghargaan dari Harian Seputar Indonesia, yaitu CSR Award yaing diserahkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono dan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial Toto Utomo Budi Santosa di Jakarta, Jumat (16/5).

BPMIGAS menerima penghargaan tersebut bersama tujuh Kontraktor KKS, yaitu Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), ConocoPhillips, PetroChina, Santos, Medco E&P, dan Salamander.
““Penghargaan-penghargaan ini tentu patut disyukuri karena menunjukkan bahwa keseriusan BPMIGAS dalam membina Kontraktor KKS melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosialnya diakui oleh masyarakat dan pemerintah,” ujar Gde.

Dalam mengawasi kegiatan CSR, BPMIGAS menerapkan acuan yang dikenal dengan program Bright and Green. Dalam program ini, kegiatan CSR diarahkan agar masyarakat , terutama yang berada di sekitar daerah operasi migas, dapat ikut mendapatkan manfaat langsung dari keberadaan eksploitasi migas di sekitar mereka. Program Bright dimaknai sebagai program untuk “menerangi” kehidupan masyarakat sekitar operasi migas agar kesejahteraannya meningkat. Sedangkan makna Green adalah agar kegiatan CSR selalu mengacu kepada perlindungan lingkungan dan kehidupan ekonomi yang berkesinambungan.


Saat ini BPMIGAS telah bekerjasama dengan kementerian sosial guna memperoleh pemetaan sosial dan kementerian kelautan dan perikanan dalam rangka penyusunan program-program kegiatan yang tepat untuk masyarakat nelayan. (bpmigas)

No comments:

Post a Comment