Tuesday 11 June 2013

NASA Melihat Badai Tropis YAGI Berputar di Samudera Pasifik Barat

Satelit TRMM NASA merekam tingkat hujan turun dari dalam Badai Tropis Yagi pada 10 Juni di 08:19 EDT. Hujan terberat jatuh di sekitar pusat sirkulasi sebanyak 1,2 inci per jam. Data TRMM adalah overlay pada citra inframerah awan dari satelit MTSAT-2. Kredit: NASA/NRL
NASA GSFC- Badai Tropis Yagi yang berkembang selama akhir pekan tanggal 8 dan 9 di Barat Pasifik Utara dari Tropical Depression 03W, dan satelit NASA merekam badai datang bersama-sama. Satelit TRMM NASA mengukur tingkat curah hujan dalam badai, dan menemukan hujan terlebat turun di bagian selatan dari pusat pusaran badai.

NASA dan Badan Antariksa Jepang Misi Pengukuran Curah Hujan Tropis (TRMM) merekam tingkat curahan hujan berada dalam Badai Tropis Yagi pada 10 Juni di 08:19 EDT. Hujan terberat jatuh di selatan pusat di sekitar pusat sirkulasi pada sebanyak 1,2 inci (30,4 mm) per jam.

Pada tanggal 10 Juni 2013 pukul 1500 UTC (11:00 WIB), Badai Tropis Yagi mendekati kecepatan angin maksimum 45 knot dekat (51,7 mph/83.3 kph), yang diperkirakan akan mencapai puncak kecepatan angin. Yagi kini berada dekat kordinat 25,0° LintangUtara dan 135,2° BujurTimur, sekitar 344 mil laut (396 km/637,1 km) sebelah barat dari Iwo Jima, Jepang. Yagi bergerak ke arah TimurLaut pada kecepatan 12 knot (13,8 mph/22.2 kph).

Menurut Joint Typhoon Warning Center, animasi pencitraan inframerah mengungkapkan pusat sirkulasi tingkat rendah terbungkus rapat yang dikelilingi oleh konveksi dangkal. Konveksi kuat (udara naik yang membentuk badai) muncul terbatas dalam badai tropis.

Untuk bagian utara Yagi, gerakan angin vertikal melemah (antara 15 dan 20 knots/17.2 dan 23,0 / 27,7 dan 37,0 kph), dan geseran angin menghambat perkembangan badai. Gesaran angin adalah ukuran bagaimana kecepatan dan arah angin berubah dengan ketinggian. Sedangkan uap air yang tampak menunjukkan bahwa ada udara hampa (subsidence) di sepanjang tepi barat badai, yang juga menghambat perkembangan badai.

Suhu permukaan laut tetap cukup hangat untuk mendukung Yagi, sehingga badai diperkirakan akan mempertahankan kekuatan selama 24 jam berikutnya ketika bergerak ke arah TimurLaut. Yagi diperkirakan buyar di selatan Jepang sebelum 14 Juni.


Sumber: NASA’s Goddard Space Flight Center

No comments:

Post a Comment