Wednesday 13 March 2013

Sea Trial Kapal Geomarin III di Selat Sunda


Kapal Peneliti Geomarin III
JAKARTA - Mulai tanggal 11 Maret 2013 hingga empat hari berikutnya, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL)  melaksanakan uji coba peralatan (sea trial) survei di Selat Sunda menggunakan wahana kapal peneliti Geomarin III. Peralatan yang akan diuji coba meliputi seismik multi channel, marine gravitymeter, navigasi, single beam bathymetry, sampling gravity corer dan multi corer, juga ADCP dan CTD.  Seperangkat peralatan tersebut diintegrasikan dengan wahana Geomarin III untuk keperluan survei.

Perjalanan uji coba peralatan di kapal sepanjang 61,7 meter ini akan dimulai dari Pelabuhan Cirebon pada tanggal 11 Maret 2013 dan dijadwalkan untuk sandar di Pelabuhan Merak Banten pada tanggal 12 Maret 2013. Di ujung barat pulau Jawa wahana berbobot 1.300 ton ini akan mengangkut para peneliti P3GL dan para pemangku kepentingan yang turut berpartisipasi, untuk mengarungi Selat Sunda selama tiga hari. Pada tanggal 14 Maret 2013, kapal berpenumpang 51 orang ini dijadwalkan kembali di Cirebon pada tanggal 15 Maret 2013. Sebelumnya kegiatan uji coba alat tahap 1 telah dilaksanakan di perairan Selat Sunda tanggal 1 sampai 5 Maret 2013.

Uji coba peralatan pada wahana survei yang dimiliki P3GL ini merupakan rangkaian persiapan rencana pemetaan geologi kelautan yang dilaksanakan oleh Kelompok Program Penelitian dan Pengembangan P3GL di kawasan Indonesia Timur yang akan dimulai pada akhir bulan Maret 2013. Kegiatan survei kali ini yang terbagi dalam empat tim, yakni Landas Kontinen Perairan Utara Papua, Survei Migas Semai Misool Papua Barat, Survei Pemetaan Sistematik di Perairan Misool dan Cendrawasih.

Pemetaan geologi bersistem yang akan dilaksanakan P3GL di kawasan Indonesia Timur dimanfaatkan untuk meningkatkan status dan tingkat pengetahuan cekungan hidro karbon, serta memetakan epikontinen dan laut dalam yang diduga berpotensi mengandung migas, mineral sulfida dasar laut dan metan hidrat. Oleh karena itu, para peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “Lemigas” juga turut dilibatkan untuk mengoptimalkan kualitas data pemetaan.

Kapal yang diresmikan pada Agustus 2009 ini telah dilengkapi dengan peralatan Positioning System dan peralatan geofisika dan geologi yang cukup canggih. Positioining system yang dipergunakan adalah Geonav Navigation System, C-Nav Global Differential GPS Hydrographic Equipments dan Reson DS 420 Dual Frequency Echosounder (15/200 kHz) Bathy 2010 (12 tranducer) Chirp Deep Sea Sub-bottom Profiler.

Klien 3000 Side Scan Sonar. Peralatan geofisika dan geologi yang dipasang di antaranya Marine Magnetic SeaSpy Magnetometer, 2D Seismic System 96 Channel serta Klien 3000 Side Scan Sonar.

Selain untuk keperluan pemetaan, wahana yang mampu menempuh jarak 5.400 mil ini berfungsi untuk studi geotektonik, pemetaan cadangan mineral letakan lepas pantai. Kapal ini tidak hanya dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan pemetaan sendiri namun juga dapat dipergunakan untuk kegiatan kerja sama dengan pihak lain, di antaranya pemetaan mofologi bawah laut, hazard dan site survey untuk pengembangan sarana pantai dan lepas pantai, perencanaan dan konstruksi pipa dan kabel bawah laut, inspeksi konstruksi bawah laut, survei seismeik 2D untuk prospeksi dan pengembangan lapangan migas serta survei seismik profilling dan survei seismik resolusi tinggi untuk pemetaan cadangan mineral lepas pantai. (esdm)

No comments:

Post a Comment