Monday 18 March 2013

PIMPINAN SKK MIGAS MONITOR LANGSUNG PRODUKSI

Deputi Pengendalian Ops SKK Migas,
Muliawan. foto skkmigas

JAKARTA— Pimpinan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan melakukan kunjungan langsung ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dalam rangka mewujudkan target zero decline terhadap produksi minyak.

“Dalam pekan depan, seluruh pimpinan SKK Migas akan serentak bergerak ke daerah sentra produksi migas untuk bertatap muka langsung dengan Kontraktor KKS dan mendengarkan kendala yang mereka hadapi. Kami berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan solusi yang tepat bagi kelancaran operasi hulu migas,” ujar Muliawan.

Menurut Deputi Pengendalian Operasi, SKK Migas itu, sampai minggu pertama Maret 2013, realisasi produksi rata-rata minyak bumi dan kondensat mencapai sekitar 827,2 ribu barel per hari (BPH), sedangkan produksi gas mencapai 8.196 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Akan tetapi di minggu kedua sampai pertengahan Maret, produksi minyak mulai bergerak sedikit di atas 830 ribu BPH.

“Kunjungan kerja ini dilakukan dalam rangka mencari jalan supaya kinerja yang meningkat ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan sehingga target zero decline bisa tercapai,” ujar Muliawan.

Data yang diinventarisasi oleh SKK Migas menunjukkan adanya sejumlah kendala yang berkontribusi terhadap realisasi produksi, terutama produksi minyak. Kendala-kendala tersebut antara lain permasalahan pada fasilitas produksi yang menyebabkan hilangnya potensi produksi minyak sebesar 5.400 BPH; permasalahan pada sumur produksi (kenaikan water cut dan water blocking) yang menyebabkan hilangnya potensi produksi sebesar 1.600 BPH; dan faktor eksternal yang menyebabkan hilangnya potensi produksi sebesar 700 BPH.

“Dalam kunjungan kerja nanti, kendala-kendala ini akan kita dalami lebih lanjut dan akan kita coba selesaikan bersama Kontraktor KKS,” tambah Muliawan.

Dia menambahkan bahwa dalam kunjungan kerja nanti, pimpinan SKK Migas tidak hanya menemui Kontraktor KKS dalam tahap produksi, tetapi juga Kontraktor KKS yang masih dalam tahap eksplorasi. “Sebagaimana kita ketahui, realisasi eksplorasi selama ini selalu lebih rendah dari target. Kita akan dorong Kontraktor KKS untuk memenuhi komitmen eksplorasi mereka karena eksplorasi merupakan satu-satunya cara untuk menambah cadangan migas kita di masa yang akan datang,” ujar Muliawan.

Tambahan Produksi dari Wilayah Kerja West Madura Offshore (WMO)

SKK Migas menyambut baik tambahan produksi yang sudah lama ditunggu dari PHE WMO. Dengan penambahan itu, produksi minyak PHE WMO menjadi sekitar 12.300 BPH.

Sebagaimana diketahui, keterlambatan keputusan perpanjangan kontrak menyebabkan produksi di Blok WMO terus menurun. Pada saat diserahkan ke Pertamina awal 2010, produksi sekitar 15.000 barel per hari (BPH). Selama dua tahun dikelola, produksi terus merosot hingga mencapai 6.000 BPH. Hal ini disebabkan, laju penurunan alamiah blok tersebut hampir 50 persen setiap tahun.

Deputi Pengendalian Operasi, SKK Migas Muliawan meminta PHE WMO terus menggencarkan kegiatan untuk mencapai target produksi yang dicanangkan pemerintah sebesar 22.000 barel minyak per hari. Di sisi lain, SKK Migas memberi dukungan melalui percepatan persetujuan maupun kemudahan-kemudahan agar operator Blok WMO bisa melakukan pengeboran lebih cepat.

“Dengan dukungan semua pihak, mudah-mudahan target produksi dapat dicapai pada akhir tahun 2013,” katanya.

Sumber: skspmigas. 

No comments:

Post a Comment