Sunday 10 March 2013

Indonesia Harus Jadi Negara Kuat untuk Mainkan Perannya sebagai Kekuatan Kawasan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

Pesawat Kepresidenan: Saat ini kalangan internasional menyebut Indonesia sebagai regional power (kekuatan kawasan) dan global players (aktor global). Untuk itu, pada tingkat nasional, yang harus Indonesia lakukan tahun-tahun mendatang adalah membuat negara kita kuat.

"Indonesia harus kuat. Kuat ekonominya, politiknya, kekuatan pertahannya, persatuan bangsanya. Jangan berharap kalau ada apa-apa kita ditolong oleh dunia," ujar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di atas Pesawat Kepresidenan A330-300, dalam perjalanan dari Budapest menuju Dubai, Jumat (8/3). "Mari kita berbenah dan membangun diri agar kita menjadi negara dan bangsa yang kuat. Ini bukan tugas satu, dua, atau tiga presiden atau pemerintah, tapi ini tugas dari generasi ke generasi berikutnya," tambahnya.

Sementara pada tingkat kawasan, menurut Kepala Negara, setelah Indonesia menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan peran yang mengemuka di tingkat Asean, bahkan East Asia Summit, maka Indonesia harus dapat mempengaruhi dan ikut membentuk kawasan kita. "Insya Allah bisa," tegas SBY.

Pada tingkat global, Presiden SBY berpendapat, kita harus memainkan peran yang aktif dan positif pada urusan-urusan dunia. "Sudah kita mainkan, tapi harus kita tingkatkan. Banyak lembaga internasional yang meramalkan, bukan ramalan klenik tapi scientific prediction, bahwa ekonomi Indonesia 10 atau 20 tahun lagi akan menjadi bagian dari ekonomi sepuluh besar dunia dengan peringkat yang makin baik. Kalau hari itu datang, maka bangsa kita boleh bersyukur, karena insya Allah kita bisa naik kelas, dari yang tadinya regional power menjadi global power," jelas SBY.

"Di Asia Tenggara kita harus menjadi pilar sekaligus mesin dari ekonomi regional. Insya Allah MP3EI kita jalankan. Investasi, infrastruktur, energi, pangan, maka terbuka kerja sama yang lebih besar lagi pada perdagangan dan investasi. Menjadi anggota G20, tentu sejalan dengan makin kuatnya perekonomian kita, kita akan menjadi kontributor dari pertumbuhan global. Ingat, kerangka kerja G20, maka yang kita tuju adalah dunia yang memiliki pertumbuhan yang kuat, berimbang, dan berkelanjutan. Yang selalu saya tambahkan satu lagi pada saat intervensi di G20 dengan inklusif. Artinya harus lebih merata dan adil," terangnya.

Indonesia, lanjut SBY, juga harus memperkuat demokrasi dan kemampuan pertahanan yang kuat. "Dari situ pada akhirnya kita bisa memainkan peran di kawasan kita. Kita juga harus tetap aktif menyumbang pasukan penjaga perdamaian di seluruh dunia. Terus terang, saya satu-satunya presiden di dunia ini menurut PBB yang pernah mengemban tugas menjadi penjaga perdamaian. Saya waktu itu di Bosnia," kata SBY.

Presiden SBY kembali menyerukan agar bangsa Indonesia memantapkan Islam dan demokrasi yang dapat hidup berdampingan secara damai. "Marilah kita satukan ini, agar kita dapat menjadi model dunia," seru SBY.

"Yang terakhir, sebelum kita berkontribusi pada keberhasilan pembangunan dunia dan berkontribusi untuk mengurangi kemiskinan sejagad, maka tahun-tahun mendatang kita harus menunjukkan bahwa pembangunan di negeri sendiri sukses," tandasnya. 

Sumber: www.presidenri.go.id

No comments:

Post a Comment