Wednesday 20 February 2013

SERIKAT PEKERJA PERTAMINA UPMS-I TOLAK PERPANJANGAN BLOK MAHAKAM

Foto Ist.

MEDAN – Serikat Pekerja Pertamina UPMS (Unit Pemasaran) I Sumbagut, meminta pemerintah memutuskan perpanjangan status kontrak Blok Mahakam yang akan berakhir pada tahun 2017. Jika tidak, pemerintah hanya akan menurunkan  wibawa Indonesia.

Blok Mahakam merupakan salah satu ladang gas terbesar di Kalimantan Timur. Operator Blok Mahakam saat ini adalah Total E&P dari Prancis, dan kontraknya berakhir pada tahun 2017 dengan hak partisipasi dimiliki Total dan Inpex Corporation masing-masing 50 persen. Sementara pemerintah sudah mengumumkan akan memperpanjang kontrak dengan operator tersebut. Dengan begitu berarti seterusnya akan dikuasai asing.

Padahal menurut Sekretaris Jenderal Serikat Pekerja Pertamina UPMS-I, Syarifuddin, Senin (18/2), pihaknya mampu mengelola blok tersebut seperti yang sudah dilakukan pada blok lainnya. Yaitu Cepu, Madura dan juga ONWJ. Hal itu dapat dilihat dari produksi yang berhasil ditingkatkan setelah dikelola oleh Pertamina. “Bahkan ONWJ sudah naik produksinya sekitar 30 persen. Begitu juga Blok Madura yang baru kami kelola pada tahun 2011, sudah naik produksinya. Jadi kami punya kemampuan,” katanya.

Lagi pula, lanjutnya, pekerja-pekerja yang melakukan eksplorasi pada Blok Mahakam adalah pekerja Indonesia. Karenanya pemerintah tidak bisa beralasan kemampuan Pertamina rendah atau tidak akan bisa melakukan penjualan minyak dan gas (migas) jika blok tersebut dikembalikan kepada negara.

Dengan sikap pemerintah yang seperti itu, Serikat Pekerja Pertamina UPMS-I menyatakan sikap, meminta  pemerintah segera memutuskan perpanjangan status kontrak Blok Mahakam melalui PP atau Keputusan Menteri secara terbuka.

Kemudian menunjuk dan mendukung penuh Pertamina sebagai operator Blok Mahakam sejak April 2017, meminta kepada Total dan Inpex untuk memberikan sekitar 20 persen saham Blok Mahakam kepada Pertamina (sejak dulu hingga sekarang 0 persen) mulai tahun 2013 – 2017 dengan kompensasi (bagi Total dan Inpex) pemilikan sekitar 29npersen saham Blok Mahakam sejak tahun 2017-2037.

Bendahara Serikat Pekerja Pertamina UPMS-I, Sutrisno menambahkan, selain UPMS-I, wilayah kerja yang lain juga akan melakukan tindakan serupa yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Makasar hingga Kalimantan, serta wilayah-wilayah lainnya yang siap melakukan aksi mogok kerja.

“Kita mengupayakan gerakan kedaulatan yang mudah-mudahan bisa diikuti seluruh rakyat Indonesia untuk menyelamatkan aset-aset kita, karena kita mampu mengelolanya. Jangan sampai cadangan yang ada habis, baru dikembalikan untuk dikelola kepada kita,” ujarnya.
Rata-rata produksi Blok Mahakam saat ini sekitar 2000 juta kaki kubik perhari atau sekitar 344.000 barel oil equivalen (boe) perhari. Sedangkan cadangan yang terkandung di Blok Mahakam sekitar 27 triliyun cubic feet. (fi)

Sumber : Harian Waspada (20/2/2013).

No comments:

Post a Comment