Wednesday 27 February 2013

PIM Terima Pasokan Perdana Gas Tangguh untuk Domestik

Fasiitas Kilang LNG Tangguh, Papua Barat

JAKARTA,- Untuk menjaga kelangsungan produksi pupuk dari PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM), SKK Migas telah mengupayakan pasokan gas bumi dari Kilang Gas Alam Cair (liquefied natural gas/LNG) Tangguh, Papua Barat, melalui mekanisme pengalihan (swap) kargo Arun-Tangguh. Surat Kesepakatan (letter of agreement) mekanisme pengalihan kargo pertama itu ditandatangani oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), PT. Pertamina (Persero), ExxonMobil Indonesia, PIM, dan BP Berau Ltd pada Senin, 25 Februari 2013.

Dengan mekanisme swap, Kilang LNG Arun akan mengalihkan alokasi gas yang seharusnya ke pembeli Korea, Kogas, kepada PIM melalui pipa. Hal ini dilakukan karena PIM tidak mempunyai fasilitas terminal penerimaan LNG dan kapal LNG untuk mengangkut kargo dari Tangguh ke PIM. Sebagai gantinya, dengan alokasi gas yang sama, Kilang LNG Tangguh akan mengapalkan LNG ke Kogas (Korea Gas).

Deputi Pengendalian Komersial, SKK Migas, Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, dengan kesepakatan ini untuk pertama kalinya gas Tangguh diperuntukkan untuk konsumen domestik. Tahun ini dialokasikan enam kargo dari Kilang Tangguh untuk PIM. Jadi walaupun PIM tidak mempunyai fasilitas penerima LNG, tetapi gas dari Tangguh sudah dapat dimanfaatkan untuk kepentingan konsumen domestik, dalam hal ini sebagai bahan baku pupuk. “Penjualan kargo perdana itu sekitar US$ 24 juta,” kata Widhyawan.

Dijelaskan, alokasi kargo LNG Tangguh tersebut berasal dari pengalihan kontrak dengan Sempra. Total yang dialihkan untuk kebutuhan domestik tahun 2013 sebanyak 20 kargo. “Ini komitmen kami memprioritaskan pasokan gas untuk domestik,” katanya. (skkmigas)

No comments:

Post a Comment