Monday 7 January 2013

ICP Desember 2012 US$ 106,90 per Barel


Tank Yard PT Pertamina EP Pangkalansusu di Bukit Khayangan (Foto THNews)
JAKARTA - Berdasarkan perhitungan Formula ICP, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (ICP) bulan Desember 2012 mencapai US$ 106,90 per barel, naik sebesar US$ 0,22 per barel dari US$ 106,68 per barel pada bulan November 2012.

Sementara harga Minas/SLC mencapai US$ 109,01 per barel, naik US$ 0,75 per barel dari bulan November 2012 yang mencapai US$ 108,26 per barel.

Tim Harga Minyak Indonesia mengemukakan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Desember 2012, mengalami perubahan variatif dibandingkan November 2012:
  • WTI (Nymex) naik sebesar US$ 1,52 per barel dari US$ 86,73 per barel menjadi US$ 88,25 per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 0,33 per barel dari US$ 109,53 per barel menjadi US$ 109,20 per barel.
  • Tapis (Platts) naik sebesar US$ 0,91 per barel dari US$ 113,89 per barel menjadi US$ 114,80 per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 0,45 per barel dari US$ 106,86 per barel menjadi US$ 106,41 per barel.
Perubahan harga minyak mentah tersebut, lanjutnya, disebabkan oleh beberapa faktor.

Faktor yang meningkatkan harga:

Meningkatnya permintaan minyak mentah dan produk minyak pada musim dingin di negara-negara di belahan bumi utara.

Respon positif pasar atas sejumlah indikator ekonomi di AS, Cina dan India:
  1. Kesepakatan kebijakan pemotongan pajak untuk menghindari resesi ekonomi akibat fiscal cliff.
  2. Gross Domestic Product AS pada kuartal 4 tahun 2012 meningkat sebesar 3,1%.
  3. Meningkatnya kegiatan manufaktur dan penjualan ritel di Cina.
  4. Meningkatnya perekonomian India yang terindikasi dengan kenaikan impor minyak mentah India pada bulan November 2012.
Ketidakstabilan kondisi geoploitik di Timur tengah yang disebabkan oleh:
  1. Israel menyatakan bahwa aksi militer dapat dilakukan jika Iran tidak menghentikan kegiatan nuklirnya dan Iran merencanakan untuk melakukan latihan angkatan laut di Selat Hormuz.
  2. Perang sipil di Suriah dan instabilitas politik di Mesir.
Berdasarkan publikasi OPEC dan CGES (Centre for Global Energy Studies), produksi minyak mentah dari negara OPEC bulan November 2012 mengalami penurunan sebesar 0,09-0,21 juta barel per hari dibandingkan produksi bulan Oktober 2012.

Stok minyak mentah komersial AS pada bulan Desember 2012 mengalami penurunan sebesar 0,7 juta barel dibandingkan bulan November 2012.

Proyeksi permintaan minyak mentah global tahun 2012 berdasarkan publikasi IEA (International Energy Agency) menunjukkan peningkatan sebesar 0,10 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.

Faktor yang menahan peningkatan harga:

Bank Sentral Eropa menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Eropa menjadi minus 0,5% pada tahun 2012 dan minus 0,3% pada tahun 2013.

Berdasarkan publikasi IEA bulan Desember 2012, produksi minyak mentah dari negara-negara non OPEC pada bulan November 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,65 juta barel per hari yang diakibatkan peningkatan output produksi dari Amerika Serikat, Meksiko, Kanada, UK, Rusia, Cina, Indonesia, Brazil dan Kolombia.
(Ditjen Migas/esdm)
     

No comments:

Post a Comment