Monday 11 June 2012

China Akan Tingkatkan Kesiagaan Sesudah Pergeseran AL AS


Ilustrasi pergeseran konsentrasi armada perang Amerika Serikat ke kawasan Asia-Pasifik (FOTO ANTARA/REUTERS/U.S. Navy/Chief Mass Communication Specialist Eric S. Powell/Handout)

Beijing (ANTARA News) - China akan meningkatkan kewaspadaan, tapi tidak menyerang balik, sesudah Amerika Serikat mengumumkan akan menggeser sebagian besar kapal perangnya ke kawasan Asia-Pasifik pada 2020, kata media pada Minggu.

Pernyataan Letnan Jenderal Ren Haiquan dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) itu adalah tanggapan umum pertama Beijing atas pernyataan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta pada Sabtu bahwa Pentagon akan memindahkan armada angkatan laut, sehingga 60 persen dari kapal perangnya berada di Asia-Pasifik pada akhir dasawarsa ini, naik dari sekitar 50 persen pada saat ini, lapor Reuters.

"Pertama, kami tidak akan memperlakukan ini sebagai bencana," kata Ren, yang memimpin perutusan China ke pertamuan keamanan kawasan di Singapura, tempat Panetta juga mengumumkan pergeseran tersebut.

"Saya percaya bahwa itu tanggapan Amerika Serikat atas kepentingan negaranya, kesulitan keuangannya dan perkembangan keamanan dunia," kata Ren dalam tanggapannya, yang dilaporkan televisi Phoenix Hongkong.

Beijing sejak lama waspada terhadap niat Amerika Serikat, dengan kian banyak pegaris keras di PLA menyatakan Washington bertekad mengepung China dan putus asa akan kebangkitannya.

Ren, wakil ketua Akademi Ilmu Ketentaraan China, yang membantu menyusun siasat PLA, menyatakan Beijing tidak akan puas dengan langkah Amerika Serikat.

"Hal kedua adalah bahwa kami tidak memperlakukan ini biasa saja," kata Ren, seperti dikutip Phoenix.

"Kami harus melihat itu sangat rumit dan seseorang kadangkala bahkan menyatakan perkembangan membahayakan dan kami harus meningkatkan kesadaran atas bahaya dan bersiap mengatasi segala macam keadaan rumit dan berbahaya," katanya.

Pencanggihan cepat angkatan laut China menimbulkan kekhawatiran di kalangan tetangganya, termasuk di Asia Tenggara, tempat beberapa negara bersengketa dengan Beijing atas persaingan dakuan wilayah di laut China Selatan.

Di bawah rencana Panetta itu, Angkatan Laut Amerika Serikat akan mempertahankan enam kapal induk di Pasifik. Enam dari 11 kapal induknya saat ini ditugaskan ke Pasifik, tapi akan menjadi lima pada saat USS Enterprise pensiun pada tahun ini.

Jumlah itu akan kembali menjadi enam saat kapal induk baru USS Gerald R Ford selesai pada 2015.

Angkatan Laut Amerika Serikat memiliki armada 282 kapal pada Maret, yang diperkirakan menjadi sekitar 276 dalam dua tahun mendatang sebelum mulai meningkat ke tujuan armada 300 kapal, kata rencana 30 tahun Angkatan Laut, yang dilansir pada Maret.

No comments:

Post a Comment