Tuesday 19 June 2012

Badai Tropis Talim Mendekati Taiwan, Ribuan Warga Dievakuasi


Badai Tropis Talim sedang mengarah ke Taiwan (Foto Telukharunews/GE)

TAIPEI, (Telukharunews/CNA) - Ribuan warga di daerah rawan bencana di tengah dan selatan Taiwan dievakuasi Selasa, (19/6/2012) karena Badai Tropis Talim sudah mendekat ke Taiwan yang diperkirakan akan mengakibatkan curah hujan mencapai 1.500 mm dalam beberapa hari mendatang.

Sekitar 700 warga Laiyi di selatan Pingtung telah dievakuasi oleh pemerintah kabupaten tersebut. Sebanyak 50 personil militer telah dikerahkan di Linbian - yang menderita paling berat ketika Topan Morakot pada tahun 2009 melanda wilayah itu - untuk membantu mengatur pompa dalam persiapan untuk menghadapi bencana yang kemudian akan terjadi di daerah itu.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Pingtung juga menginstruksikan warga Sandimen dan Wutai, yang berada di bawah siaga banjir lumpur merah, untuk segera dievakuasi pada siang hari.

Di Kaohsiung, ratusan orang dievakuasi dari tiga desa di Namasia dan kabupaten Liouguei.

Sementara itu, sekitar 2.850 warga pengungsi korban banjir yang tinggal di dua kamp militer Kaohsiung di daerah pegunungan sejak 11 Juni lalu akan dievakuasi karena diperkirakan di daerah itu akan terkena banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh Badai Talim.

Karena hujan deras sebelumnya, lalu lintas di beberapa daerah tengah dan selatan terus terganggu, pejabat pemerintah setempat mengatakan, menambahkan bahwa evakuasi akan terus segera setelah jalan-jalan dibuka kembali.

Tanggapan bencana pusat di Nantou County, yang diaktifkan lebih awal dari jadwal dalam persiapan untuk keadaan darurat, mengatakan, penduduk di sepanjang jalan industri Lising dijadwalkan dievakuasi hari itu.

Sehari sebelumnya, ratusan warga desa di kabupaten itu paling terpencil dievakuasi.

Sementara itu, sekitar 300 warga dari sebuah desa di Alishan dievakuasi ke sebuah pangkalan militer.

Dalam berita terkait, Taipei, New Taipei, Taoyuan County dan Keelung di sepakat untuk bersama-sama membuat keputusan tentang pembatalan kelas dan bekerja, kata Walikota Taipei Hau Lung-bin saat meninjau pusat tanggap bencana kota.

Sebuah tim yang dibentuk oleh para ahli meteorologi dari National Taiwan University juga bergabung pemantauan kota dan sistem pemberitahuan darurat, yang dapat membantu meramalkan hujan lebat daerah sekitar 1-2 hari lebih cepat dari biasanya, Hau menambahkan seperti yang diberitakan CNA, Selasa, (19/6/2012) pukul 18:53:19 waktu setempat.

2 comments: