Menteri ESDM, Jero Wacik saat diwawancarai oleh wartawan |
JAKARTA – Pemerintah
bertekad akan mengurangi beban subsidi energy yang saat ini sudah mencapai
kisaran Rp 300 triliun. Beberapa opsi saat ini sedang dikaji, dan apapun nanti
yang diputuskan, pemerintah berjanji akan tetap melindungi kepentingan
masyarakat miskin dan rentan miskin.
“Kan semua sudah disebut
opsi-opsinya, tekadnya adalah mengurangi subsidi energi yang sudah dikisaran Rp
300 triliun, semua sepakat itu, sekarang gimana caranya, yang diwanti-wanti
oleh Presiden adalah, kalau begitu ada salah
satu opsi, misalnya menaikkan harga BBM, nanti tingkat kemiskinan kita akan
naik lagi, jadi temen-temen kita, saudara-saudara kita yang tadinya sudah
miskin itu akan tertimpa lagi tuh, ini yang mesti kita pikirkan, ini yang mesti dicari jalannya keluarnya, jangan
sampai ada kebijakan di satu sisi menghantam kelompok yang rentan dan sudah
miskin, sedikit saja kebijakan yang dibuat keliru akan membuat mereka tambah
miskin, ini yang sedang dihitung,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral,
Jero Wacik sesaat sebelum Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu,
(10/4/2013).
Menteri menambahkan,”
kemarin Pak Presiden menyampaikan, kompensasi itu harga mati, harga mati itu artinya, harus
kompensasi, kalau ada kebijakan di urusan BBM harus ada kompensasi untuk yang
miskin, nah apa kompensasinya, inikan yang harus dibahas, jadi jangan ada dusta
diantara kita, dikiranya nanti jika ada kompensasi dipakai untuk kepentingan
pemilu, nanti BLT untuk bagi-bagi uang untuk cari (dukungan, red). Tidak ada
itu, Presiden tidak ada niat seperti itu, saya juga tidak ada niat seperti itu,
ini semata-mata melindungi yang miskin,” ungkap Wacik.
Menurut Wacik, apapun
opsinya yang akan diambil, yang penting
simiskin terlindungi dan tidak terkena dampaknya. “Kalau yang menengah kaya
terkena dampak, naik harganya ngomel-ngomel sedikit tapi mereka bisa beli juga.
kalau yang miskin ngomel-ngomel dan tidak mampu beli,” pungkasnya.
Selanjutnya Wacik
mengatakan bahwa kebijakan terkait dengan subsidi energy ini murni masalah
ekonomi nasional dan tidak terkait permasalah politik. “ Ini jernih untuk
ekonomi nasional, tidak ada urusan pemilu, tidak ada urusan politik, makanya
saya mengajak mari jangan jadikan ini urusan politik, jadikan ini urusan
ekonomi nasional karena subsidinya terlalu besar sehingga untuk pembangunan
sekolah kurang, untuk membangun rumah sakit kurang, untuk membangun
infrastruktur jalan kurang karena
uangnya disedot untuk subsidi BBM,” ujar Wacik.
Sumber:
esdm
No comments:
Post a Comment