Friday 5 April 2013

ICP Maret 2013 Turun Jadi US$ 107,42 per Barel


JAKARTA - Harga rata-rata minyak mentah Indonesia bulan Maret 2013 berdasarkan perhitungan Tim Harga Minyak Indonesia, mencapai US$ 107,42 per barel. Ini berarti turun US$ 7,44 per barel dari US$ 114,86 pada bulan Februari 2013. 

Sementara harga Minas/SLC bulan Maret 2013 mencapai US$ 110,33 per barel, turun US$ 8,32 per barel dari US$ 118,65 per barel pada bulan sebelumnya.

Tim Harga Minyak Indonesia mengemukakan, penurunan harga minyak mentah Indonesia itu, sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Melemahnya kondisi perekonomian di kawasan Eropa dan AS yang diindikasikan oleh beberapa faktor:

  1. Peningkatan angka pengangguran Eropa yang mencapai 11,9%, penurunan GDP Perancis dan Jerman, serta memburuknya ekonomi Cyprus yang memerlukan dana talangan (bailout).
  2. Melambatnya perbaikan perekonomian AS berkaitan dengan belum tercapainya kesepakatan Kongres atas kebijakan pengeluaran Pemerintah AS.
  3. International Energy Agency (IEA) dalam publikasinya di awal Maret 2013, memperkirakan permintaan minyak mentah global mengalami penurunan sekitar 0,1 juta barel per hari dibandingkan laporan bulan lalu dari 90,7 juta barel per hari menjadi 90,6 juta barel per hari yang diakibatkan melemahnya perekonomian global.
  4. Perawatan berkala kilang di sejumlah kawasan dunia. Turnaround kilang-kilang di AS, Asia dan Timur Tengah akan berlangsung hingga bulan April 2013 yang mengakibatkan turunnya permintaan feedstock kilang.
  5. IEA, OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries), CGES (Centre for Global Energy Studies) dan Reuters dalam publikasinya di awal Maret 2013, memperkirakan adanya kenaikan pasokan minyak mentah global yang berasal baik dari negara-negara OPEC maupun non OPEC. Akumulasi kenaikan perkiraan produksi ini diperkirakan mencapai 0,02-0,15 juta barel per hari akibat peningkatan produksi Irak, Libya, AS serta kawasan Laut Utara.
  6. Terus meningkatnya pasokan minyak hasil produksi shale oil dan oil sand dari Kanada ke AS sehingga impor minyak AS dari kawasan non Kanada turun hingga 1 juta barel per hari dibandingkan tahun sebelumnya.
  7. Peningkatan stok minyak mentah AS pada akhir Maret 2013 sebesar 8,4 juta barel dibandingkan bulan sebelumnya dari 377,5 juta barel menjadi 385,9 juta barel.
  8. Pernyataan Menteri Perminyakan Saudi Arabia pada konferensi di Hongkong bahwa harga minyak sebesar US$ 100 per barel dipercaya sebagai harga yang ’reasonable’. Pemerintah Arab diyakini oleh analis pasar mengharapkan stabilitas harga minyak saat ini dengan mengatur tingkat produksinya sehingga harga minyak tidak sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi global.

Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh adanya penurunan impor minyak mentah dari China hingga 2,4% dan impor minyak mentah dari India yang juga turun hingga 0,6% dibandingkan impor tahun sebelumnya akibat mulai melambatnya pertumbuhan ekonomi.

Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Maret 2013, sebagai berikut:

  • WTI (Nymex) turun sebesar US$ 2,36 per barel dari US$ 95,32 per barel menjadi US$ 92,96 per barel.
  • Brent (ICE) turun sebesar US$ 6,53 per barel dari US$ 116,07 per barel menjadi US$ 109,54 per barel.
  • Tapis (Platts) turun sebesar US$ 6,87 per barel dari US$ 121,78 per barel menjadi US$ 114,91 per barel.
  • Basket OPEC turun sebesar US$ 6,35 per barel dari US$ 112,75 per barel menjadi US$ 106,40 per barel.

Sumber: esdm

No comments:

Post a Comment