Kepala BPMIGAS R. Priyono (kiri) dan Rektor Universitas Sumatera
Utara (USU) Syahril Pasaribu menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Kampus
USU, Medan
|
MEDAN
(Telukharunews) - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) akan
merekrut lulusan sarjana (fresh
graduate atau maksimal 2 tahun pengalaman kerja) melalui
program National Capacity Building
(NCB), untuk kemudian dididik selama dua tahun dalam sebuah program akselerasi
untuk menghasilkan tenaga kerja handal bidang petrotechnical dan komptensi teknis terkait.
Pelaksanaan pendidikan
selama 2 tahun ini dijalankan dengan bekerja sama dengan BADIKLAT KESDM dan 6
perguruan tinggi dimaksud. Status peserta selama mengikuti Program NCB adalah
sebagai Management Trainee (MT) di
BPMIGAS dengan status karyawan tidak tetap. Setelah selesai mengikuti Program NCB, peserta akan ditempatkan di BPMIGAS atau
ditawarkan ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) dan harus bekerja
di BPMIGAS atau pada Kontraktor KKS selama 3N+1. Demikian diungkapkan Kepala
BPMIGAS R. Priyono saat dalam penandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan
Universitas Sumatera Utara (USU) untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Selasa
(27/8).
Nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala BPMIGAS R. Priyono dan Rektor USU Syahril Pasaribu
di Kampus USU di Medan akan menjadi titik awal untuk program kerjasama yang
akan dilakukan kedua institusi tersebut. Ruang lingkup kerjasama dalam nota
kesepahaman ini berkaitan dengan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi yang
meliputi bidang, antara lain pengembangan sumber daya manusia, penelitian,
pendidikan, kewirausahaan (enterpreneurship),
bantuan program CSR, dan lingkungan hidup.
“Saat
ini kerjasama yang kita perjanjikan meliputi aspek teknis, sosial, ekonomi dan
hukum, namun tidak menutup kemungkinan akan diperluas sesuai dengan hasil
kerjasama dari MoU ini,” ujar Priyono dalam kuliah umum yang disampaikan di
depan mahasiswa dan civitas akademia USU seusai penandatanganan MoU.
Ini
bukanlah kali pertama BPMIGAS menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan
kerjasama. Awal tahun ini BPMIGAS telah menandatangani nota kesepahaman untuk
melakukan kerja sama bidang hukum dengan Fakultas Hukum Universitas Padjajaran.
Melalui nota kesepahaman tersebut, BPMIGAS akan bekerjasama dengan UNPAD untuk
melakukan penelitian dan pengembangan hukum, penelaahan peraturan
perundang-undangan, kontrak-kontrak komersial, penyediaan opini dan bantuan
hukum lainnya untuk meningkatkan pemahaman, pentaatan dan kesadaran hukum.
Selanjutnya
di bulan Mei, BPMIGAS juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Badan
Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BADIKLAT
KESDM) dan 6 perguruan tinggi terkemuka (ITB, UI, Trisakti, UGM, UNPAD, dan
UPN) untuk bekerjasama melaksanakan program National Capacity Building (NCB).
Priyono
mengharapkan nota kesepahaman dengan universitas tersebut dapat segera
dilanjutkan dengan program kerjasama yang nyata. Dia menambahkan, hal ini
seharusnya tidak sulit mengingat BPMIGAS dan universitas memiliki visi yang
sama.
“Untuk
USU misalnya, saat ini USU memiliki visi untuk menjadi University for Industry, hal ini sejalan dengan
komitmen BPMIGAS untuk merangkul sebanyak-banyaknya pelaku usaha lokal sebagai
bagian dari peningkatan komponen dalam negeri dalam industri hulu migas,” ujar
Priyono. (sumber : bpmigas)
No comments:
Post a Comment