Friday 4 October 2013

Swasta RI dan Tiongkok Teken 21 Kerja Sama Senilai 28,2 Miliar Dolar AS

Presiden SBY dan Presiden RRT Xi Jinping menyaksikan penandatanganan kerja sama swasta kedua negara, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (3/10) siang. (foto: abror/presidenri.go.id)

JAKARTA - Sejumlah perusahaan Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) menandatangani perjanjian kerja sama senilai 28,2 miliar dolar AS. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden RRT Xi Jinping menyaksikan penandatanganan tersebut dalam acara pertemuan bisnis Indonesia-Tiongkok, di Grand Ballroom Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (3/10) pukul 12.45 WIB.

"Perjanjian ini patut disambut dengan gembira karena akan meningkatkan ekonomi kedua negara. Dan kepada pihak terkait diharapkan segera menindaklanjutinya. Saya yakin kita sepakat bahwa saat ini adalah saatnya untuk bekerja secara nyata," ujar Presiden SBY dalam sambutannya.

Pertemuan bisnis ini dihadiri 200 delegasi dari RRT dan 600 dari Indonesia. Ada 21 perjanjian yang diteken, meliputi berbagai bidang diantaranya sumber daya mineral, pulp, transportasi, perhubungan udara dan laut, dan perkebunan kelapa sawit.

Perjanjian yang diteken tersebut, antara lain, kerja sama pinjaman antara PT OKI Pulp and Paper Mills dengan China Development Bank, kerja sama investasi dan pembiayaan pertambangan batubara MRC-DBK antara PT Daya Bumindo Karunia dengan China Development Bank dan China Harbour Engineering Company Ltd, dan kerja sama investasi dan pembiayaan 300.000 ton per tahun FeNi Plant dan proyek infrastruktur lainnya (PT Sulawesi Mining Investment) antara PT Bintang Delapan Investama dengan China Development Bank, Shanghai Decent Investment, dan China-ASEAN Investment Cooperation Fund.

Kemudian perjanjian kerja sama proyek monorail Jakarta antara PT Jakarta Monorail dengan China Communication Construction Company Ltd, kerja sama dalam proyek infrastruktur pertambangan dan transportasi di Indonesia antara PT Indika Energy dengan China Railway Group Limited, dan kerja sama leasing 5 unit pesawat B777 dan 6 unit A320 antara PT Garuda Indonesia dengan ICBC Financial Leasing Company Co.Ltd.

Selain itu, ada pula perjanjian kerja sama antara PT SDIC Papua Cement Indonesia dengan Bank of China Cabang Jakarta, joint venture pabrik peleburan aluminda antara PT Cita Mineral Investindo, Tbk. (Harita Group) dengan China Hongqiao Group Limited dan Winning Investment (HK) Company Limited, kerja sama proyek Bandung Monorail antara PT Sarana Infrastruktur Indonesia dan PT Jasa Sarana dengan China National Machinery Import & Export Corporation. Juga ada kerja sama pembangunan industri Hanking-BMS di Koonawe Utara, Sulawesi Tenggara, antara PT Bumi Makmur Selaras dengan Hanking Industrial Group Co. Ltd.

Rabu (2/10) kemarin, Presiden SBY dan Presiden Jinping juga menyaksikan penandatanganan enam perjanjian kerja sama kedua negara, seusai pertemuan bilateral. Penandatangan kerja sama antarswasta ini merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Jinping di Indonesia.

Twitter: @websitepresiden


No comments:

Post a Comment