BANDAR SERI BEGAWAN, Brunei - Indonesia menghendaki kerja sama ASEAN
harus dibangun atas dasar dan berorientasi pada warga, untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat. Kerja sama ini harus saling menguntungkan dan adil.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan Firmanzah
menyampaikan hal ini dalam keterangan persnya di International Convention
Centre, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu (9/10) sore.
"Presiden menyampaikan bahwa kerangka kerja sama ASEAN harus
people-oriented atau people-centered. Kerja sama ASEAN harus menekankan manusia
atau masyarakat ASEAN sebagai target kerangka kerja sama kawasan," kata
Firmanzah.
Orientasi dimaksudkan agar kualitas hidup masyarakat ASEAN yang semakin
membaik. Bentuk kerja sama yang dilakukan pun, lanjut Firmanzah, harus bersifat
saling menguntungkan dan adil. "Hal ini pula yang diperjuangkan Indonesia
pada KTT APEC 2013 di Bali kemarin," Firmanzah menjelaskan.
Posisi Indoesia pada KTT ke-23 ASEAN di Brune Darussalam ini sangat
jelas, yakni mendukung peningkatan konektivitas, seperti konektivitas fisik,
sosial budaya, regulasi, dan hubungan antarwarga. "Kita harus bekerja sama
untuk memperkuat konektivitas melalui pembangunan infrastruktur dan promosi
investasi infrastruktur," ujar Firmanzah.
Sedangkan dalam pertemuan antara ASEAN dengan Jepang dan Korea Selatan,
Indonesia menyampaikan pentingnya memperkuat peningkatan kerja sama. "Ini
yang bisa membuat ekonomi ASEAN dan Asia lebih produktif," Firmanzah
menambahkan.
Posisi ini juga sama seperti yang disampaikan Indonesia pada KTT APEC
di Bali kemarin. Juga sesuai dengan agenda dalam negeri, yakni mendorong
sejumlah program percepatan pembangunan khususnya dalam agenda Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang sedang
berjalan.
Berkaitan dengan kesiapan Indonesia menghadapi Komunitas ASEAN 2015,
Indonesia kini merupakan kekuatan ekonomi terbesar di ASEAN. Hal itu
ditunjukkan dengan angka PDB (Pendapatan Domestik Bruto) Indonesia yang
tertinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya. "Kesiapan sejumlah negara
menjadi concern dari masing-masing pemimpin ASEAN. Indonesia hingga kini
mengalami banyak kemajuan dalam menghadapi Komunitas ASEAN 2015,"
Firmanzah menambahkan.
Pada bagian lain keterangannya, Firmanzah menjelaskan bahwa ASEAN kini
menjadi salah satu pilar yang cukup penting dalam tatanan konstruksi eknomi
dunia. Pertemuan kali ini menarik banyak negara maju untuk melakukan kerja sama
dengan ASEAN. "Sekarang dan ke depan, ASEAN memiliki potensi yang cukup
besar untuk menjadi kekuatan baru perekonomian dunia," imbuhnya.
Twitter: @websitepresiden
Sumber: presidenri.go.id
No comments:
Post a Comment