JAKARTA – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) kembali menikmati alokasi
gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) sebagai bahan bakar
pembangkitnya. Penambahan Pasokan LNG didapat sebanyak 2 kargo LNG dari Kilang
LNG Tangguh yang merupakan instruksi dari menteri ESDM. Instruksi tersebut
meminta industri hulu migas menyediakan 5 kargo LNG dari Kilang LNG Tangguh
untuk pasokan domestik. Dari 5 kargo yang disediakan, domestik hanya mampu
menyerap 2 kargo.
Alokasi dua kargo LNG tersebut selanjutnya akan digunakan untuk
pembangkit listrik milik PLN di Muara Tawar dan Muara Karang setelah sebelumnya
diregasifikasi di fasilitas PT Nusantara Regas. Satu kargo LNG yang
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik muara tawar dijalankan melalui proses
pertukaran gas (swap gas) antara gas dari PGN dan Nusantara Regas. Melalui
mekanisme swap gas tersebut, pemenuhan kebutuhan gas untuk pembangkit Muara
Tawar berasal dari gas PGN yang melalui jalur pipa South Sumatera West Java
(SSWJ). Sedangkan konsumen PGN yang selama ini menerima pasokan gas dari pipa
transmisi SSWJ akan menerima pasokan gas pengganti dari pasokan gas alam cair
yang diregasifikasi pada fasilitas milik PT Nusantara Regas.
Satu kargo LNG lainnya direncanakan dimanfaatkan oleh PT PLN (persero)
untuk pemenuhan kebutuhan gas di pembangkit listrik Muara Karang. Keberadaan
fasilitas regasifikasi terapung (FSRU) Jawa Barat yang dikelola oleh PT
Nusantara Regas diharapkan dapat menjamin ketersediaan gas untuk kebutuhan
kelistrikan dan industry di Jawa Barat ke depannya.
Pemerintah dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKK Migas) dan industri hulu migas mendukung sepenuhnya
pemanfaatan gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) untuk pembangkit
listrik dalam negeri. Pasokan LNG untuk pembangkit listrik ini akan membantu
pemerintah mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak yang digunakan untuk
pembangkit listri PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Melalui pemanfaatan LNG
oleh PLN tersebut diharapkan terjadi penghematan subsidi BBM oleh PLN bisa
mencapai Rp. 3,6 Miliar per hari.
“Selama ini sudah 22 kargo LNG dimaanfaatkan untuk sektor kelistrikan.
Pasokan ini berasal dari Blok Mahakam dan diterima oleh fasilitas regasifikasi
yang dioperasikan oleh PT Nusantara Regas. Pada tahun 2013, SKK Migas telah
menginstruksikan untuk memasok 2 kargo LNG dari Kilang LNG Tangguh di Papua,”
ujar Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko.
Sumber: esdm
No comments:
Post a Comment